Derap Langkah kaki Catrine terdengar saat menginjak lantai marmer di sebuah mall sambil membawa tas laptop dan tas kecilnya. Ia pun sampai di sebuah caffe dan duduk memesan secangkir teh hangat beraroma camomile. Sore itu caffe mulai terlihat ramai. Tak lama datanglah beberapa orang yang datang menghampirnya. Ia pun menjabat tangannya dan saling menyapa.
Beberapa jam kemudian semua berpamitan dan berjalan keluar sebuah caffe. Telfon pun berdering, Catrine pun mengangkat telfonnya dan setelah itu berpamitan dengan yang lainnya. Ia segera menuju lift ke suatu tempat. Saat berjalan menuju sebuah restaurant ia melihat Evan juga berjalan menghampirinya.
"Udah selesai meeting nya?" Tanya Evan.
"Udah tadi, kamu baru dateng?" Tanya Catrine.
"Dari tadi sih, aku jalan-jalan dulu cari kaos. Udah makan ya?" Tanya Evan.
"Hmm.. Tadi sih ngemil aja. Kamu udah makan?" Tanya Catrine.
"Belum sih, laper banget kaya belum makan dari TK nih.. Eh sini laptopnya aku aja yang bawa, kasian kamu berat bawanya." Kata Evan. Kemudian Catrine memberikan tas laptopnya pada Evan.
"Ya ampun kasian banget belum makan dari TK.. Ya udah kita makan ya." Ajak Catrine. Akhirnya mereka masuk ke dalam sebuah restaurant dan memesan makanan.
"Gimana tadi meetingnya? Lancar?" Tanya Evan.
"Semoga aja sih.. Trus kamu sendiri gimana di kerjaan?" Tanya Catrine.
"Kerjaan numpuk sih, tapi tenang semua bisa di atur." Kata Evan. Tak lama pesanan makanan pun datang, Evan pun melihat menu makanannya.
"Kenapa?" Tanya Catrine.
"Aku ngitungin ayamnya, kali aja ada yang ketinggalan di kitchen." Kata Evan.
"Ya ampun.. Ini kan porsinya udah pas." Kata Catrine bingung.
"Ya udah makan.. Makan, jangan sungkan-sungkan…." Kata Evan.
"Oh ya.. Kamu cerita dong tentang mantan kamu itu." Kata Catrine sambil menikmati makan malam.
"Emang kamu penasaran banget?"
"Yahh… pengen tau aja, kenapa bisa putus sama kamu, trus kamu gak pernah komunikasi sama dia?" Tanya Catrine.
"Ah dia menghilang gitu aja, gua udah samperin ke rumah nya tapi katanya dia pergi ke luar negri. Gak tau bener apa nggak, nomor telfonya aja gak aktif. Makannya sampe temen sekamar aku aja si Yasa juga pernah cari dia, dulu kita tuh sahabatan." Kata Evan.
"Temen kamu masih single juga?" Tanya Catrine.
"Punya pacar kok, kenapa? Jangan di gebet ya! Dia ganteng loh… Badannya bagus, wangi kaya kuburan baru. Tapi ya gitu, cuek orangnya." Kata Evan.
"Ih nggak lah. Kan aku cuma tanya. Oh gitu.. Bisa ya dari sahabat jadi pacar trus sampe menghilang." Kata Catrine.
"Iya.. Aku sampe bingung cari dimana, bahkan aku belajar berubah dari dia."
"Berubah gimana?" Tanya Catrine.
"Yah aku emang ceplas ceplos, tapi kan mau belajar jadi pria dewasa yang kalem." Kata Evan.
"Trus bisa?"
"Dikit hehehehe." Jawab Evan sambil menggelengkan kepala. "Oh ya kemaren malem kita telfonan kamu denger suara nangis gak?" Sambung Evan. Sementara Catrine hanya menatap mata Evan sambil mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA UGET-UGET (Bab 1 - BAB 34 TAMAT) ✔️
HorreurEvan adalah seorang laki-laki yang ceria, humoris dan selalu punya tingkah yang konyol dan sangat supel. Ia pun bertemu seseroang gadis yang cantik yang membuatnya menjadi berubah. Namun hal yang paling Evan takut, ia paling takut dengan kecoa dan h...