Suasana malam terasa dingin, hujan turun dengan derasnya, sesekali gemuruh petir dan cahaya kilat bak lampu flash yang menyinari dengan sekejab membuat Yasa terkejut. Namun dengan santai Yasa hanya kembali memejamkan matanya. Perlahan ia merasa pahanya seperti ada yang merabanya. Yasa pun hanya berusaha menelan air liurnya, berharap bukan suatu gangguan astral yang ia khawatirkan. Namun lagi-lagi pahanya pun di raba hingga nyaris ke perutnya. Yasa pun berusaha memberanikan diri membuka matanya. Terlihat senuah tangan yang terus meraba perutnya.
Wajanya mulai pucat, jantungnya berdegup kencang. Yasa berusaha mengatur nafasnya, terlihat sebuah kepala yang perlahan mulai muncul dari pinggir ranjang atasnya. Rambutnya hitam sedikit bergelombang. Yasa berusaha memejamkan matanya dan berharap itu akan berlalu.
"Yas... lu dah tidur ya?" Terdengar suara lirih dari pinggir kasur, ia seperti mengenal suaranya dan melirik ke arah suara itu.
"Njiirrr... ternyata lu Van! asli gua kaget!" Kata Yasa sambil memukul leher Evan dengan gulingnya. "Lagian ngapain sih lu grepe-grepe gitu? Orang tuh cukup manggil aja pake suara."
"Ya kan gua sambil merem tadi, jadi gua ngeraba-raba, bukannya grepe-grepe lu, tadi gua pikir itu yang gua pegang guling." Jawab Evan sambil berdiri di tangga kasur.
"Ya ngapain merem segala bekicot!" Kata Yasa.
"Ya kan gua gaged tadi ada petir, trus petirnya nyala banget, gua gak kebayang kalo tiba-tiba da bayangan dari arah luar jendela."
"Sok imut lu! mau ngapain sik?" Tanya Yasa.
"Mao nyempil tidurnya, please.. kali ini aja Yas.."
"GAK! Sempit." Kata Yasa. sambil melebarkan kakinya ke setiap ujung kasur.
"Itu lega kok samping sana, gak apa-apa dah gua ngeringkuk, yang penting gua gak sendiri." Jawab Evan dengan tatapan memelas.
"Van kita kan sekamar, lu gak akan sendiri juga, cuma bedanya kasur gua di atas lu di bawah." Kata Yasa.
"Ya tapi....."
"Hasssssstttt... cukup kunyit pasar!"
"Hahahahahaha... kenapa harus bahas kunyit pasar sih? Lu laper?"
Namun tak lama suara petir pun menggelegar hingga membuat Evan lompat ke arah Yasa dan perut Yasa tertimpa guling dan tubuh Evan.
********
Vika pun sedang mengusap rambut anaknya yang sedang tertidur pulas, tak lama pintu kamar pun terbuka dan terlihat suaminya yang bertubuh ramping, postur tinggi, rambut klimis, putih dan bulu tipis di area pipinya.
"Udah tidur Kesya?" Tanya Suaminya yang bernama Aldo.
"Udah pah, kamu udah makan?" Tanya Vika sambil beranjak dari tidurnya dan menghampiri Aldo yang terlihat letih sambil membawa tas dan jas nya.
"Belum sih, tadi abis meeting langsung pulang, aku kangen sama Kesya." Jawab Aldo sambil mencium kening istrinya.
"Hmm.. Wangi kamu tuh kenapa bikin kangen sih? Gak tau kenapa parfum yang kamu pake ini pas aja sama jiwa kamu." Kata Vika sambil memeluk suaminya.
"Hmm... Mancing-mancing nih, Kesya mau punya adek lagi?" Canda Aldo.
"Heii.. Aku gak mancing loh, kamu aja yang bikin aku klepek-klepek, oh ya tebak, tadi aku ketemu siapa?" Tanya Vika. Sementara Aldo sambil memeluk istrinya berfikir hingga dahi nya berkerut.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA UGET-UGET (Bab 1 - BAB 34 TAMAT) ✔️
HorrorEvan adalah seorang laki-laki yang ceria, humoris dan selalu punya tingkah yang konyol dan sangat supel. Ia pun bertemu seseroang gadis yang cantik yang membuatnya menjadi berubah. Namun hal yang paling Evan takut, ia paling takut dengan kecoa dan h...