Aldo bergegas masuk ke dalam mobilnya saat selesai bekerja. Kondisi di parkiran terlihat sepi, hanya beberapa mobil yang berjejer rapih terparkir di basement. Dengan santai Aldo segera menyalakan mobilnya, ia pun juga segera menyalakan AC mobil.
"Hik.. Hik.. Hik…." Terdengar sekilas seperti mendengar suara tangisan. Aldo pun terdiam dan mencari suara itu berasal. Namun tanpa disadari ada sosok mahluk berwajah menyeramkan duduk di belakang mobilnya. Aldo pun segera memasang seatbelt, ia pun terdiam, seperti merasakan kehadirian sesuatu di belakang, perlahan bola matanya Aldo memberanikan diri ke arah spion tengah, namun ia tak melihat apapun di belakang mobilnya.
Aldo pun mulai bernafas lega, dan menghadap ke depan.
"Untung… gua ngerasa kaya ada yang merhatiin gua deh." Gumam Aldo. Namun saat Aldo menoleh ke sebelah kanan dan terkejut melihat sosok lelaki tua yang berdiri di samping pintu. Namun sesaat Aldo tersadar dengan apa yang dia lihat, dan Aldo pun bergegas membuka kaca.
"Maaf pak, mau keluar? Biar saya yang bantu pak." Jawab Scurity itu dengan santai. Tak berapa lama mobil Aldo pun keluar dari basement parkiran.
Di dalam perjalanan suasana malam itu cukup padat merayap, Aldo hanya sendiri ditemani alunan musik di dalam mobil dan pengharum aroma kopi yang semerbak. Saat ingin memasuki gerbang tol ia menoleh ke arah sebelah kiri untuk melihat kondisi jalan, namun matanya tertuju pada halte yang berada di sebrang tol. Sosok menyeramkan dan wajahnya menatap Aldo dengan tatapan dingin. Aldo mulai mengerutkan dahi nya untuk melihat lebih jelas siapa yang memperhatikanya di halte.
"Astaga! Mukanya.. Kayaa….."
"Tiiinn.. Tiiinnn….." Suara klakson membuat Aldo tersadar dan melihat dari spion tengah. Ia pun bergegas masuk gerbang tol dan membayarnya.
*********
Malam itu Evan menikmati sepiring mie rebus bersama Yasa. Dengan lahap Evan menikmati makan malamnya. Yasa pun melihat ke arah Evan dengan bingung. Saat Evan membuka mulutnya ia melirik ke arah Yasa dan melahap mie yang sudah tergulung dengan garpu.
"Napa lu? Pengen minta ya? Masih kurang mie nya? Sono pesen lagi.." Kata Evan cuek.
"Kagak, cuma bingung, lahap banget lu makan, emang disana gak makan lu?" Tanya Yasa.
"Makan dong, tapi ya kangen aja sama mie dokdok di sini, besok gua pengen makan ketoprak ah…!Sumpah kangen jajan gua." Jawab Evan.
"Eh Tapi lu disana tidur sama Catrine?"
"Nggak lah! Gua tidur sendiri, dia mah cewek baik-baik. Justru gua malah sungkan mau pegang tangan dia doang, kaya ada halangan apa gitu. Padahal kan ya lu tau lah gua udah deket sama dia. Tapi gua sih masih agak cemburu sama si Mr. Alex itu, jangan-jangan Catrine suka lagi sama tuh Mister! Lah emang sih gantengan Alex, tapi kan gua gemesin, imut, kalem, sopan." Kata Evan.
"Udah?" Tanya Yasa.
"Belum! Masih ada nih mie nya, eh udah apa sih?" Tanya Evan bingung.
"Udah muji diri sendiri nya?" Canda Yasa.
"Dih emang kenyataan lah, gua mah ganteng lagi, kaca aja sampe minder kalo gua liatin, emang elu, pas ngaca cuma sisiran doang, diliatin kaca malah baper." Jawab Evan sambil tertawa. Sementara Yasa hanya tersenyum menggelengkan kepala mendengar celotehan Evan. "Eh tunggu!"
"Apa lagi?"
"Kok dari tadi lu ngambilin kerupuk gua? Emang kerupuk lu abis?" Tanya Evan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA UGET-UGET (Bab 1 - BAB 34 TAMAT) ✔️
HorrorEvan adalah seorang laki-laki yang ceria, humoris dan selalu punya tingkah yang konyol dan sangat supel. Ia pun bertemu seseroang gadis yang cantik yang membuatnya menjadi berubah. Namun hal yang paling Evan takut, ia paling takut dengan kecoa dan h...
