5. Berjuang

1.4K 121 4
                                    

Karena hari ini adalah hari Minggu jadi aku libur. Biasanya aku membuat gantungan kunci buat jualan berikutnya tetapi karena ada pesanan aku akan membuat sebagian atau sesanggup ku dulu.

Sebelum membuatnya aku masak sarapan terlebih dahulu dan bersih bersih rumah. Karena banyak debu dan aku belum sempat mengepelnya. Memang jadwal mengepelku adalah setiap hari Minggu saat libur.

Setelah selesai semua aku memutuskan untuk sarapan dulu, aku sarapan di luar agar bisa mencari udara segar dulu. Rasanya sudah lama tidak santai didepan rumah. Selama ini aku sibuk sekolah dan berjualan belum lagi tugas tugas yang menumpuk. Ah! Aku lupa masih ada catatan yang belum aku selesaikan.

Didepan rumah aku bisa lihat ibu Yuyun menyiapkan jualannya untuk hari ini.

"Bu, semangat jualannya ya!" Aku sedikit berteriak ke arah depan rumah. Karena jalanan depan rumah rame lalu lalang mobil dan motor. Ibu tersenyum dengan ember ditangannya. Aku tidak tau dimana Oji yang seharusnya membantu ibu jualan. Kasihan ibu harus kerja sendiri.

"Semangat, nak!" Balas ibu sambil melambaikan tangan.

Hari ini pun akan menjadi hari sibuk. Pagi sampai siang nanti aku akan mengerjakan sebagian gantungan kunci pesanan. Lalu sorenya aku harus berjualan.

Aku masuk lalu mengambil peralatan serta bahan bahan yang aku butuhkan. Semua bahan serta alat alat ada di lemari kecil samping kasurku. Semua masih lengkap untuk membuat sebagian, nanti aku akan membeli bahan lagi untuk membuat sisanya.

Pesanan yang diminta adalah 100 buah dan aku barusan menghitung bahan hanya bisa membuat 30 buah saja.

Aku membuatnya pelan pelan. Dimulai dari membuat pola badan beruang sampai kepalanya juga. Lalu dilanjutkan dengan memasukkan dakron atau busa boneka ke dalamnya lalu dijahit dan diberi mata mata serta hidung. Lalu membuat kuping beruang dengan membuat pola juga. Begitu seterusnya hinggap tahap memasang gantungannya. Aku memasang gantungannya di tengah kepala beruang.

Aku sudah selesai membuat 20 gantungan kunci dan ternyata bahannya sudah habis. Aku salah memperkirakan bahan. Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas siang. Dan sudah waktunya aku makan.

Aku membersihkan sampah sampah sisa guntingan bahan dan memasukkannya ke dalam plastik dan membuangnya ke tong sampah depan rumah. Setelahnya aku memutuskan untuk masak makan siang.

Ku dorong kursi rodaku ke dapur dan melihat lihat bahan yang ada, biasanya aku beli bahan makanan tidak banyak karena aku tidak punya kulkas untuk menyimpan. Jadi hanya bisa beli bahan untuk dua hari. Ternyata sisa tempe dan sayur bayam.

"Kayaknya enak kalo dimakan bareng bareng."

Tempenya aku potong potong tipis dan bayamnya aku petik. Bumbu buat tempe biasa aja, hanya garam dan air atau penyedap. Setelah tempe masak aku memasak sayur bayam ke dalam air dan menunggu sampai agak layu. Aku makan siang setelah semua matang.

Badan semua pegal apalagi tadi aku harus menjahit pola kecil kecil, tanganku sudah lemah karena biasa dipakai untuk mendorong kursi roda jadi untuk melakukan aktivitas yang lain kadang tidak kuat.

Walaupun tangan sakit aku tetap mengerjakan catatan fisika yang belum selesai agar besok bisa dikembalikan buku Yara. Lumayan banyak catatan versi Yara. Mungkin dia melengkapi yang dia tidak paham aku juga mencatatnya agar mudah dipahami.

Semua selesai, aku istirahat sebentar dan meluruskan tanganku. Rasa pegal menyebar ke seluruh tangan. Terlebih tangan kanan untuk menulis tadi.

Memejamkan mata sebentar tidak ada salahnya. Aku pun tertidur untuk mengistirahatkan badanku.

HeridsonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang