sedari tadi, pandanganku terus saja tertuju pada langit kota Seoul dimalam hari namun pikiranku terbang kemana-mana mengingat jelas ucapan Junhoe tadi saat ia temui itu.
"dia menginginkan jabatanmu, dia yang memberikan ide ayahmu untuk menyuruhmu pergi ke San Francisco agar jabatan sebagai direktur Utama JX Group jatuh padanya namun ia salah menebak dan sekarang ia berusaha menarik kembali jabatanmu itu dengan cara apapun.."
"ia tau seberapa berartinya Rose untukmu, dan ia menyuruhku untuk mengambil Rose dari hidupmu agar kau goyah. Tuan Son dan JM Company, itu semua perbuatannya.."
sungguh penjelasan dan rekaman serta bukti-bukti yang Junhoe tadi berikan benar-benar mind blowing untukku.
aku benar-benar tidak menyangka, Yerin noona akan melakukan hal ini untukku.
"bersiaplah, ia sedang merencanakan sesuatu yang jahat untukmu. kumohon berhati-hatilah, Jung Jaehyun.."
Jung Yerin, apa yang kau rencanakan?
hela nafas berat kuhembuskan sembari memijit-mijit pelan peningku, ini benar-benar membuatku berfikir keras. kuedarkan pandanganku pada jam tanganku,
ini sudah jam 12 malam,
seketika aku teringat pada Rose yang sedang menungguku, kutolehkan pandanganku kearah sofa dan mendapati seorang yeoja yang kini terbaring dan tertidur pulas disana dengan menggunakan jas kerjanya sebagai selimut menutupi tubuh bagian bawahnya.
langkahku kugerakkan menghampirinya seketika dan menyamakan tinggiku dengan dirinya, menatapi setiap inci wajah polosnya saat tidur.
"bodoh.."ucapku sembari tersenyum tipis dan mengusap pipinya dengan jariku.
"kau belum mau pulang? arrasseo..aku akan menunggumu, jangan paksa aku untuk pulang! ini kemauanku sendiri!"
Aku hanya bisa terkekeh pelan mengingat ucapannya tadi. ia besikeras tidak mau pulang meskipun berkali-kali aku memaksanya bahkan walaupun aku sudah menawarkan diri untuk mengantarnya.
dia memang sangat keras kepala..
:::::
pagi hari tiba, dan kini aku sudah sibuk berkutik dengan masakanku didapur sebelum menghidangkannya diatas meja makanku, pandanganku teralih pada seorang yeoja yang terlihat masih setengah sadar dan dengan linglung berjalan menghampiriku.
aku hanya terkekeh pelan melihat Rose yang terlihat sedikit bingung sambal memandangi sekelilingnya sebelum tatapannya beralih kearahku.
"kenapa aku bisa diapartmentmu? kau membawaku kemari?"
"ne, aku tidak tega melihatmu tidur diatas sofa tadi malam. aku membawamu kesini karena jarak apartmentku lebih dekat dengan kantor ketimbang apartmentmu, dan saat itu sudah sangat larut, aku pulang sekitar jam 1an, jadi aku memutuskanmu membawamu kesini"jelasku sembari tersenyum tipis padanya. ia pun berjalan kesampingku dan menatapi masakan yang kubuat.
"seharusnya kau membangunkanku tadi pagi supaya aku bisa membantumu membuat sarapan"ucapnya pelan sembari membantuku membuat pancake sedangkan aku yang sibuk dengan spaghetti yang kubuat.
"aku tidak akan tega membangunkanmu, kau sangat kelelahan.."ucapku tanpa mengalihkan fokusku dari pasta yang sedang kusajikan itu sebelum kembali kuhidangkan diatas meja makan.
kutatapn Rose yang kini masih sibuk berkutik dengan pancake yang ia buat itu. senyuman kuukir seketika sebelum kulangkahkan kakiku menghampirinya dan merengkuh tubuhnya dari belakang.
kusembunyikan wajahku dipundaknya itu, aku sangat menyukai aroma manis nan harum dari tubuhnya itu. aku bisa merasakan satu tangannya yang mengusap punggung tanganku yang kini merengkuh perutnya dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Most Beautiful Karma : Me And Him
Fanfiction[ 𝗕𝗢𝗢𝗞 𝐈𝐈 ] 𝗝𝗮𝘆, 𝗞𝗮𝘂 𝘀𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗸𝗲𝗺𝗯𝗮𝗹𝗶. 𝗣𝗮𝗱𝗮 𝗮𝗸𝗵𝗶𝗿𝗻𝘆𝗮 𝗸𝗮𝘂 𝗺𝗲𝗻𝗲𝗽𝗮𝘁𝗶 𝗷𝗮𝗻𝗷𝗶𝗺𝘂 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗸𝗲𝗺𝗯𝗮𝗹𝗶 𝗺𝗲𝗻𝗲𝗺𝘂𝗶𝗸𝘂 𝘀𝗲𝘁𝗲𝗹𝗮𝗵 𝟱 𝘁𝗮𝗵𝘂𝗻 𝗸𝗮𝘂 𝗽𝗲𝗿𝗴𝗶 𝘁𝗮𝗻𝗽𝗮 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗲𝗿𝗶𝗸𝘂 𝗸...
