"hey, bangunlah.. ini sudah pagi, kau harus segera bersiap-siap untuk kerja"
suara itu mengusikku membuatku mulai terbangun dari tidurku. terlihat Rose yang kini duduk dipinggiran ranjang sembari mengguncang pelan tubuhku.
yup, seperti biasa. dia akan kemari untuk menyiapkan perlengkapanku dan sarapan untukku. kini aku pun mendudukkan diriku sembari mengumpulkan kesadaranku sepenuhnya. sungguh, aku masih ingin tidur.
"mandilah, aku sudah menyiapkanmu sarapan.."ucapnya lagi sembari menepuk-nepuk punggungku.
"ne.."
Aku pun segera membangkitkan tubuhku dan berjalan menuju kamar mandi guna membersihkan tubuhku.
:::::
Aku bisa merasakan Rose yang sedari tadi menatapiku yang sedang memakan sarapan yang sudah ia buat dimeja makan.
Aku sengaja tidak menghiraukannya, enggan rasanya aku berbicara saat ini.
Wajarkah kalau aku cemburu?
Aku sangat tau kalau ia sering pergi dan masih berhubungan dengan Ko Junhoe, aku sangat tau itu. Dan itu yang membuatku sangat kesal akhir-akhir ini.
"Jung Jaehyun. Wanna say something?"tanyanya memecahkan keheningan.
"What?"
"Apa kau sadar kalau kau bertingkah aneh akhir-akhir ini?"ucapnya yang membuatku langsung melemparkan tatapan padanya.
"Aku tidak paham apa yang kau bicarakan.."
Ia terlihat berdecak tak percaya sebelum menatapku penuh selidiki. "Jangan pura-pura bodoh, okay? Kau mendiamiku, menjauhiku. Apa maksudmu tentang itu?"
Yup, ku akui aku melakukan itu. Menjauhinya, mendiaminya, aku tidak ingin memperbesar masalah dengannya dan jujur, aku juga tidak tau kenapa aku seperti ini.
"You hide something from me and it's about us, isn't it?"tebaknya yang membuatku terdiam.
"Tell me, Jay.."
Aku hanya menghela nafas dan kembali mengalihkan pandanganku kepada makananku tanpa menghiraukannya.
"Jay, I know you. You've act like this before when we were on high school, when you hide your feeling to me before.."
Kuhentikan aktivitasku sebentar sembari menghela nafas sebelum menatapnya yang kini menatapku penuh selidiki dihadapanku.
"Tell me.."
Kuletakan peralatan makanku sebelum menatapnya balik dengan tajam.
"Kau. Masih berhubungan dengan Junhoe, kan?"tanyaku yang membuatnya mengernyitkan dahinya.
"Jadi itu yang membuatmu seperti ini? Seriously, Jay?"
"Just answer me."
Ia pun menghela nafas dan menatapku tak kalah tajam. "Yes, why?"
"Itu yang membuatmu seperti ini? Kau marah padaku karena ini??"tanyanya padaku yang membuatku menghela nafas berat.
"I'm not angry with you, Rose. I just. I'm angry with myself, okay!"
Ia terdiam setelah aku mengatakan padanya dengan nada yang kuakui, cukup keras.
"You're jealous, right?"tanyanya lagi yang berusaha tak kuhiraukan.
"Jay, me and Junhoe are just a friend. And he changes now, okay? He'll not hurt me anymore.."
Aku pun terdiam menatapnya sembari tersenyum miris.
"You still have feelings for him, don't you?"tebakku yang berhasil membuatnya tertegun dan terdiam.
Aku tau itu,
Aku hanya bisa tersenyum miris saat ini untuk diriku sendiri.
Aku memang tidak akan pernah memiliki kesempatan untuknya ya? Semustahil itukah untuk mendapatkannya??
"Jay.."
"Sudah. Jangan bahas ini lagi.."
Sungguh, semenjak hari ini kami pun semakin canggung walaupun aku tau, ia selalu berusaha menghilangan kecanggungan ini. Aku semakin sering melihatnya bersama Junhoe.
Haruskah aku benar-benar melepasnya setelah ini?
(𝗽.𝘀) 𝗗𝗼𝗻'𝘁 𝗳𝗼𝗿𝗴𝗲𝘁 𝘁𝗼 𝘃𝗼𝗺𝗺𝗲𝗻𝘁 𝗲𝘃𝗲𝗿𝘆𝟭-!
-𝗧𝗼 𝗕𝗲 𝗖𝗼𝗻𝘁𝗶𝗻𝘂𝗲
KAMU SEDANG MEMBACA
My Most Beautiful Karma : Me And Him
Fanfiction[ 𝗕𝗢𝗢𝗞 𝐈𝐈 ] 𝗝𝗮𝘆, 𝗞𝗮𝘂 𝘀𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗸𝗲𝗺𝗯𝗮𝗹𝗶. 𝗣𝗮𝗱𝗮 𝗮𝗸𝗵𝗶𝗿𝗻𝘆𝗮 𝗸𝗮𝘂 𝗺𝗲𝗻𝗲𝗽𝗮𝘁𝗶 𝗷𝗮𝗻𝗷𝗶𝗺𝘂 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗸𝗲𝗺𝗯𝗮𝗹𝗶 𝗺𝗲𝗻𝗲𝗺𝘂𝗶𝗸𝘂 𝘀𝗲𝘁𝗲𝗹𝗮𝗵 𝟱 𝘁𝗮𝗵𝘂𝗻 𝗸𝗮𝘂 𝗽𝗲𝗿𝗴𝗶 𝘁𝗮𝗻𝗽𝗮 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗲𝗿𝗶𝗸𝘂 𝗸...