23 ; 𝑾𝒐𝒓𝒓𝒊𝒆𝒅 [𝑨𝑼𝑻𝑯𝑶𝑹 𝑷𝑶𝑽]

325 41 0
                                    

Rose merengangkan tubuhnya usai menyelesaikan beberapa tugasnya didepan komputernya sebelum matanya yang tertuju pada jam dinding yang terpajang diujung layar.

jam 10 malam,

pandangannya seketika ia edarkan kearah ruangan direktur yang tak jauh dari pandangannya. ia sadar, akhir-akhir ini Jaehyun sering sekali lembur dan bolak-balik pergi keluar negeri. bahkan tidak hanya sekali saja, namja itu menginap di kantor dan jelas sempat membuatnya berkacak pinggang pada namja itu.

entah mengapa, banyak sekali masalah yang timbul akhir-akhir ini dan jelas membuat Jaehyun stress. jujur, ia kasihan pada Jaehyun. namja itu jadi jarang istirahat bahkan tak jarang namja itu akan lupa jam makannya ataupun tidurnya jika Rose tidak selalu mengingatkan atau memaksanya karena jelas, Jaehyun akan menolaknya.

Rose pun kini memasuki ruangan Jaehyun sembari membawa senampan yang berisi hot cappucino dan beberapa kudapan yang sudah ia siapkan sebelum menaruhnya diatas meja kerja Jaehyun yang kini masih serius dengan tugas-tugasnya sebelum teralih pada Rose yang kini menatapnya khawatir.

"aku kira kau sudah pulang.."ucap Jaehyun sembari tersenyum tipis sebelum kembali menatap focus berkasnya. Rose lagi-lagi menatap nanar namja itu sebelum menghela nafas berat.

"kau sendiri?"

"tugasku belum selesai. kau pulanglah sekarang, ini sudah malam.."pintah Jaehyun pelan. "kau pikir aku tega meninggalkanmu sendiri dalam kondisi seperti ini? aku bahkan yakin kalau kau tidak akan tidur lagi"ucap Rose yang menghentikan aktivitas Jaehyun sejenak membuat tatapan namja itu tertuju pada Rose.

yeoja itu pun berjalan kesebelahnya lalu menarik Jaehyun menghadapnya sembari memegang kedua pundak Jaehyun. "Jay, kau lelah. Istirahatlah, kau bisa sakit kalau seperti ini terus.."ucap Rose pelan nan lembut.

Jaehyun pun menyandarkan kepalanya diperut yeoja itu lemah sembari tangannya terangkat memeluk pinggang kecil yeoja itu, membiarkan yeoja itu merengkuhnya. ia akui Rose benar, ia sangat lelah, pekerjaan ini benar-benar menyita waktunya.

Rose hanya mengusap pelan rambut Jaehyun, membiarkan Jaehyun bersandar padanya sejenak. namja itu pasti membutuhkan sandaran. "kau mau aku menemanimu?"

Rose bisa merasakan Jaehyun yang menggelengkan kepalanya, "ini sudah larut, kau juga harus pulang.."

"lalu bagaimana denganmu?"tanya Rose pelan yang membuat Jaehyun mendongakkan wajahnya, menatap yeoja itu sayu. tangan Rose terangkat mengusap pipi namja itu lembut. "kau khawatir denganku?"

"bagaimana menurutmu?"

Jaehyun tersenyum kecil dan mengusap punggung tangan yeoja itu, "aku suka kalau kau mengkhawatirkanku seperti ini. kalau begini aku kuat lama-lama disini"ucap Jaehyun jahil membuat Rose menatapnya kesal.

"Jay!.."

Jaehyun terkekeh pelan seketika mendengar reaksi Rose, "pulanglah duluan, aku harus menemui Johnny hyung setelah ini.."pintah Jaehyun sembari menegakkan tubuhnya.

"tengah malam seperti ini?"tanya Rose yang dijawab anggukan oleh Jaehyun. pandangan Rose sejenak tertuju pada telfon yang masuk di handphonenya itu membuat yeoja itu terdiam sejenak.

"who is it?"tanya Jaehyun yang tidak dijawab oleh Rose, "Junhoe ya?"tanya namja itu lagi sembari tersenyum miris.

Rose benar-benar tidak enak menatap namja itu, sungguh, Junhoe menelfonnya dimoment yang tidak pas. "mianhae.."

"no, it's fine, jawablah dia.. kasihan menunggumu lama"ucap Jaehyun lembut yang benar-benar membuat Rose tidak enak dan terpaksa mengangkat telfon itu sembari berjalan menjauhi Jaehyun yang kini menatap punggung yeoja itu sembari tersenyum miris.

pandangan namja itu tertuju pada jam tangannya sejenak sebelum merapikan mejanya dan memakai jasnya itu yang ia sampirkan pada bangkunya. Rose yang sudah selesai dengan telfonnya pun kembali menghampirinya yang kini sedang meneguk minuman yang yeoja itu buat.

"sudah selesai telfon?"tanya Jaehyun pelan, "dia hanya menanyakanku kabar saja.."

Jaehyun mengangguk pelan mengerti, "arrasseo.. berkemaslah, aku akan mengantarmu pulang sebelum menemui Johnny hyung.."ucap Jaehyun.

"is it okay? maksudku, aku tidak mau merepotkanmu"ucap Rose pelan,

"arah tujuanku sama dengan rumahmu.."

:::::

Kini Jaehyun terlihat memasuki sebuah Café tempat ia janji ketemuan dengan Johnny. benar saja, tak jauh dari pandangannya, terlihat Johnny yang sibuk berkutik dengan handphonenya sembari meneguk minumannya.

"eoh? kau sudah datang??"

Jaehyun tersenyum tipis dan menghampiri namja itu, "kau pasti benar-benar sibuk akhir-akhir ini"ucap Johnny sembari terkekeh pelan melihat sahabatnya itu.

"ini benar-benar membuatku gila, hyung.."ucap Jaehyun pelan, "bagaimana bisa hal ini terjadi?"

Jaehyun menaikkan pundaknya, "aku hanya merasa ada yang mengganjal disini. kau tau, banyak masalah yang terjadi dan semua itu terjadi secara berkala. Tuan Son yang terlibat dalam kasus korupsi, JM company yang tiba-tiba merosot, aku terkejut hyung, seperti ada yang mengendalikan semua ini, kau tau?"ucap Jaehyun sembari menghela nafas berat dan memijit pelan peningnya.

"kukira hanya aku yang merasa seperti itu.."ucap Johnny yang membuat Jaehyun menatapnya bingung. "maksudmu?"

"aku juga berfikir hal yang sama sepertimu, kejadian ini terjadi secara berkala dan jika kau perhatikan dampak dari semua masalah itu akan mengarah padamu.."ucap Johnny,

"dalam arti lain ada yang ingin menjatuhkanku.."

Johnny mengangguk membenarkan dugaan Jaehyun, "tapi siapa??"

"aku juga tidak tau, hanya saja aku memiliki firasat kalau ini pasti ada hubungan denganmu secara internal. karena jika kamu perhatikan, semua ini berhubungan dengan hal internal dalam perusahaanmu. terlalu beresiko jika orang eksternal melakukan ini.."ucap Johnny.

"kau benar. tapi bagaimana kau bisa mengetahuinya, hyung?"

Johnny terkekeh pelan, "apa kau lupa kalau perusahaanku bekerja di firma hukum? jelas aku sudah memahami konsep ini, Jung Jaehyun. suka sekali kau meremehkanku!"

Jaehyun terkekeh pelan mendengarkan ucapan Johnny, "tenanglah, aku akan membantumu.."

"gomawo hyung, aku benar-benar berutang budi padamu.."ucap Jaehyun pelan sembari tersenyum tipis. "kau tidak perlu berterima kasih"ucap Johnny sembari menepuk-nepuk pundak Jaehyun.

tiba-tiba dering telfon Jaehyun berbunyi dan terpangpang nama Rose disana, segera ia geser tombol hijau di layarnya.

"eoh, Chaeng? waeyo?"

"J.Jay..hiks. Jay help me!.."

Jaehyun terbelalak seketika mendengar Rose yang menangis dari seberang telfonnya itu.

"Chaeng! neo gwenchana!?"

BRAKK!!..

"woah, kau pintar juga.. kau semakin membuatku menginginkanmu, kau tau?"

Ko Junhoe,

itu jelas suara Junhoe! Rose dalam bahaya!

"Jay, help me please! kyaa!!!


(𝗽.𝘀) 𝗗𝗼𝗻'𝘁 𝗳𝗼𝗿𝗴𝗲𝘁 𝘁𝗼 𝘃𝗼𝗺𝗺𝗲𝗻𝘁 𝗲𝘃𝗲𝗿𝘆𝟭-!
-𝗧𝗼 𝗕𝗲 𝗖𝗼𝗻𝘁𝗶𝗻𝘂𝗲

My Most Beautiful Karma : Me And HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang