keadaanku yang kian membaik pun membuahkan hasil, Jennie pun mengizinkanku pulang dari rumah sakit dengan syarat untuk tetap menjaga diriku agar tidak kelelahan dan tetap rajin mengganti perbanku.
sialnya ia mengatakan itu saat ada Rose yang jelas, dia akan terus mengawasiku.
aku pun mulai kembali pada rutinitas awalku, bekerja. beruntung selama aku tinggal Rose benar-benar menggantikan posisiku sementara dengan baik sehingga aku bisa melanjutkan tugasku kembali dengan baik.
aku benar-benar berutang banyak padanya.
jam istirahat pun tiba dan kupakai kesempatan ini untuk menjenguk Junhoe. entahlah, aku hanya ingin menyapanya saja. lagipula ia benar-benar membantuku untuk mengungkapkan kebenaran ini semua.
setelah sekian lama, aku pun kembali terduduk disuatu ruangan dengan Junhoe yang kini berada dihadapanku.
"bagaimana keadaanmu, Jung Jaehyun?"tanyanya, "sangat baik, aku sudah bisa kembali pada rutinitasku sekarang. bagaimana denganmu?"tanya Junhoe. "seperti yang kau perhatikan.."ucapnya sembari tersenyum.
"kau tampak sangat bahagia sekarang, Ko Junhoe.."ucapku sembari tersenyum menatapnya yang kini terkekeh pelan.
"aku berterima kasih padamu, kau membuatku bisa bertemu lagi dan bahkan memperbaiki hubunganku dengan Sana. aku bisa merasakan semangat hidupku kembali setelah sekian lama. aku sungguh berterima kasih denganmu, Jung Jaehyun. maaf, karena aku sudah melakukan banyak kesalahan denganmu.."ucapnya. aku bisa merasakan ketulusan disetiap katanya.
aku hanya menyunggingkan senyuman kecil sebelum memberikannya sebuah proposal yang memang sudah kusiapkan sedari tadi.
"apa ini??"tanyanya dan mulai membuka proposal itu, "aku berencana mengajakmu kerjasama setelah kau keluar dari penjara 1 tahun lagi. kudengar kau mengajukan banding dan diterima oleh pengadilan. Aku juga sudah membujuk ayahmu untuk tidak mengeluarkanmu dari perusahaan walaupun nanti tetap ada masa sulit tapi aku yakin ini akan berhasil"jelasku. aku bisa melihat ia memberikanku tatapan tak percaya dengan air matanya yang mulai terkumpul dikantong matanya.
"kalau kau menangis, aku tarik ucapanku"ancamku yang membuatnya segera menyeka air matanya. "gomawo, Jung Jaehyun. neomu gomawo"ucapnya bersungguh-sungguh. lagi-lagi aku mengukirkan senyuman lagi padanya.
"by the way, bagaimana kabar anakmu sekarang?"tanyaku, "baik. dia tumbuh dengan baik. dia bersama dengan Sana di Jepang. aku berencana segera menikahinya setelah aku keluar dari sini.."ujarnya.
"baguslah, jangan lupa undang aku!"ucapku yang membuatnya terkekeh pelan. "pastinya. asal kau tidak menghancurkan pesta pernikahanku!" kami pun terkekeh pelan, suatu hal yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya.
aku mulai akrab dengan Junhoe, bahkan sering berbagi cerita dengannya. "hey, kau jangan sampai masuk rumah sakit seperti itu lagi. kau tidak tau seberapa paniknya Rose, eoh?"
"chakkaman bagaimana kau tau?"
"tentu saja aku tau! Rose mengatakan padaku!"ucapnya santai yang langsung membuatku terbelalak. "dia mengunjungimu?"tanyaku balik. "ne, waeyo?"
"Nde?! seberapa sering?"tanyaku lagi sembari menatapinya yang berpikir. "sangat sering sih, wae?" ucapnya benar-benar membuatku terbelalak.
"NDE?!"
"jangan bilang kau cemburu"tebaknya. "tentu saja aku cemburu!! bagaimana bisa dia mengunjungmu sesering itu! aku benar-benar harus membuat perhitungan dengannya"gerutuku yang membuatnya mengernyit dahi.
"Jung Jaehyun! bagaimana bisa kau cemburu seperti ini!? oi!! kau lupa?? aku sudah punya anak, bodoh! tidak mungkin juga aku akan merebutnya darimu kalau aku sudah punya keluarga begini!!"ucapnya keras yang membuatku memincingkan mataku menatapnya tajam, "sungguh kau tidak akan merebutnya dariku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Most Beautiful Karma : Me And Him
Фанфикшн[ 𝗕𝗢𝗢𝗞 𝐈𝐈 ] 𝗝𝗮𝘆, 𝗞𝗮𝘂 𝘀𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗸𝗲𝗺𝗯𝗮𝗹𝗶. 𝗣𝗮𝗱𝗮 𝗮𝗸𝗵𝗶𝗿𝗻𝘆𝗮 𝗸𝗮𝘂 𝗺𝗲𝗻𝗲𝗽𝗮𝘁𝗶 𝗷𝗮𝗻𝗷𝗶𝗺𝘂 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗸𝗲𝗺𝗯𝗮𝗹𝗶 𝗺𝗲𝗻𝗲𝗺𝘂𝗶𝗸𝘂 𝘀𝗲𝘁𝗲𝗹𝗮𝗵 𝟱 𝘁𝗮𝗵𝘂𝗻 𝗸𝗮𝘂 𝗽𝗲𝗿𝗴𝗶 𝘁𝗮𝗻𝗽𝗮 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗲𝗿𝗶𝗸𝘂 𝗸...
