24 ; 𝑷𝒓𝒐𝒕𝒆𝒄𝒕 [𝑹𝑶𝑺É 𝑷𝑶𝑽]

349 43 2
                                    

kulangkahkan kakiku memasuki apartment namun langkahku terhenti sejenak saat melihat Junhoe yang ada didepan pintu apartmentku dan menatapnya terkejut. kenapa ia ada disini?

"kau baru pulang?"tanyanya sembari tersenyum tipis padaku, "kenapa kau ada disini? kau butuh sesuatu"tanyaku sembari mengeluarkan kunci apartmentku dari tasku lalu membuka pintu,

"aku hanya ingin melihatmu"ucapnya dengan senyuman tipisnya itu,

"pulang dengan siapa kau tadi?"tanyanya tadi, "Jaehyun mengantarku"

aku bisa melihat senyumannya itu yang mulai memudar usai aku menyebut nama 'Jaehyun' barusan, "waeyo?"

"bisakah kau tidak bersamanya lagi? kalau kau butuh pekerjaan, kau bisa bekerja ditempatku saja. aku akan menggajimu 2 kali lipat lebih besar dari yang ia berikan"ucapnya yang membuatku mengernyitkan dahi. "jangan bercanda, June.."ucapku sembari terkekeh garing.

"aku tidak suka melihatmu bersamanya"

Okay, I don't know what is happening in here?

"kau membuatku cemburu, Rose"ucapnya lagi dengan tatapannya yang berubah menjadi tidak bersahabat. sungguh, aku memiliki firasat buruk soal ini. langkahnya yang mulai bergerak kearahku membuatku mundur masuk kedalam apartmentku. begitu pula dengan dirinya yang masih bergerak kearahku sembari menutup pintu apartmentku.

hingga sial, diriku sudah benar-benar menempel di dinding sekarang dan dia yang mengunciku membuatku tidak bisa kemana-mana saat ini.

"akan kutunjukkan padamu kalau kau milikku sepenuhnya.."ucapnya dengan smirknya sebelum dirinya membungkam diriku dengan bibirnya, ciumannya sangat panas dan dipenuhi nafsu.

tidak, aku harus menghentikan ini sebelum terlambat!
aku harus segera menghentikan ini sebelum suatu yang akan kusesali benar-benar terjadi. aku jelas paham hal buruk akan menimpahku.

dengan keras kudorong tubuhnya hingga berhasil membuat ruang dan dengan cepat aku lari menuju kamar dan mengunci pintuku dengan cepat aku sungguh tidak peduli dengan dirinya yang menggedor-gedor keras pintu kamarku dan berusaha mendobraknya, aku tidak bisa berfikir jernih sekarang.

air mata benar-benar sudah membasahi pipiku, aku sangat takut..

Jaehyun,

entah mengapa yang terlintas dipikiranku adalah Jaehyun, dengan cepat kukeluarkan handphoneku dan menekan nomor telfonnya.

"Jay, please.."

"eoh, Chaeng? waeyo?"

"J.Jay..hiks. Jay help me!.."

"Chaeng! neo gwenchana!?"

BRAKK!!..

sial, dia berhasil mendobrak pintu kamarku dan menghampiriku dengan smirknya dan tatapan tajamnya.

"woah, kau pintar juga.. kau semakin membuatku menginginkanmu, kau tau?"ucapnya sembari membanting tubuhku keatas ranjang.

aku benar-benar skakmat sekarang, ia sudah menggagahiku dan menatapku penuh nafsu.

"Jay, help me please! kyaa!!!"teriakku, berharap Jaehyun bisa mendengar suaraku. "kau menghubungi namja brengsek itu?!"

dengan sekuat tenaga aku berusaha menahan dirinya yang kini berusaha menerkamku, sungguh tenaganya sangat besar, aku benar-benar kewalahan.

God, please help me..

SREKK!!

sial, dia berhasil menyobek kemejaku menyisahkan diriku yang terbalut dengan bra hitam dan bawahanku yang masih utuh. aku benar-benar mati-matian berusaha menahan dirinya, matanya benar-benar berapi-api dipenuhi nafsu.

My Most Beautiful Karma : Me And HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang