"Aku menghargai usahamu yang berupaya menyenangkan diriku, walaupun sebenarnya jauh dari ekspektasi."- Vigorous Zionard Eden -
•••
DENTANG jam terdengar memenuhi sebuah rumah yang sebulan ini telah dihuni oleh sejoli. Detik-detik waktu bergulir begitu cepat, tak terasa. Rasanya baru kemarin sejoli itu diusir dari rumah karena tidur pada rumah yang berbeda, dihakimi bak teroris yang bersalah di ruang keluarga. Namun, kini semuanya telah berlalu.
Rumah itu seperti biasanya, terlihat sepi. Mungkin suara dari televisi yang menghidupkan nuansa agar terlihat semarak. Atau, jika sore hari terdengar perdebatan kecil dari mulut suami istri yang baru meresmikan hubungan sebulan lalu. Hanya perdebatan kecil, jika tidak soal televisi mungkin soal makanan.
Namun, hari ini berbeda. Jam dinding menunjukkan pukul sebelas siang, menandakan jam makan siang sebentar lagi akan datang. Ayfa mengambil remote, membesarkan volume suara hingga sepuluh. Cukup keras.
Gadis itu beranjak. Suaminya telah pergi bekerja dari tiga jam yang lalu, sudah berpamitan tentunya. Ayfa tak lagi dapat mencegah Zio untuk bolos bekerja dari dua minggu lalu, hasilnya dia hanya pasrah menatap kepergian suaminya.
Ayfa berjalan mendekati kulkas, membukanya. Sejak tiga minggu lalu tepatnya, kulkas di rumah selalu terisi oleh bahan-bahan makanan. Suaminya seringkali memasakkan Ayfa sesuatu, membuat istrinya yang semula hobi makan mulai doyan mengasah hobi itu.
Jam sebelas siang. Ayfa meraih beberapa bahan masakan, meletakkannya diatas top table. Hari ini Ayfa akan bereksperimen memasak, karena ia tahu betul suaminya akan pulang jam tiga sore. Setidaknya Ayfa masih punya empat jam untuk menuntaskan masakannya dan memberi surprise kepada Zio.
Dirasa semua bahan yang dibutuhkan telah cukup, Ayfa berlalu menuju ruang tengah mengambil iPad. Jarinya tak henti men-scrool layar lebar itu, mencari tutorial masakan. Ayfa tersenyum, mendapati tutorial membuat sup. Lantas ia menaruh iPad-nya pada STAK Kitchen table dock, Shell pink miliknya.
Mata Ayfa tertuju pada tayangan tutorial masak, dimana orang itu menunjukkan setiap bahan masakan yang diperlukan sambil berkata, "Oke. Siapkan satu kuntum brokoli, satu batang seledri, tiga buah wortel, setengah kubis ukuran sedang,"
"satu kuntum kembang kol, delapan buah buncis, satu batang bawang perai, air dan minyak secukupnya." Ayfa memencet tombol pause, meraih sayuran yang ia ambil tadi.
Sembari mengingat-ingat, bibirnya tak henti bergumam. "Satu brokoli, satu seledri, tiga wortel, delapan buncis." Ayfa mengabsen sayuran yang akan ia butuhkan.
"Apalagi tadi ?" Tanya Ayfa bermonolog.
"Ah, satu bawang perai, setengah kubis, satu kembang kol." Ayfa menghentikan gerakan, sepertinya ada yang salah. "Loh, memang bedanya kubis sama kembang kol apa ?"
Merasa tak mendapat jawaban, Ayfa meraih iPad itu lalu mengetikkan kalimat perbedaan kubis dan kembang kol pada kolom pencarian. Tak lama, beberapa penjelasan keluar. Lipatan di dahi Ayfa terlihat makin kentara, penjelasan di internet cukup membuat dirinya pusing.
Tertulis jelas di setiap laman web menuliskan pengertian itu, jika dibaca terdengar seperti, "Kubis atau kol adalah suatu sayuran hijau yang--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Be, Stuck With You
Romance[Sekuel : Don't Say You Love Me] [Di sarankan agar membaca Don't Say You Love Me terlebih dahulu, agar tau kehidupan awal mereka] Dia adalah sahabat ku. Dia adalah tunangan ku. Dan dia adalah pacar ku. Bagaimana jadinya jika teman hidup mu, adalah s...