29. filí

118 15 0
                                    


"Hal sederhana kadang membuat aku ketergantungan. Aku menyukainya, kamu pun sama."

- Ayfa Edelweis Putri Sabella -

•••

MENONTON Drakor, sudah bosan. Makan, sudah. Camilan, juga sudah. Berenang, sudah malam. Olahraga, melelahkan. Ribut sama Mimi, malas. Mendadak Ayfa kehilangan semua pekerjaan hariannya. Mendadak Ayfa berada pada level kegabutan tingkat tinggi. Mendadak Ayfa merasa menjadi... Pengangguran.

Zio keluar dari kamar mandi, berpapasan dengan Ayfa yang menyerobot masuk. Laki-laki itu berjalan santai, merebahkan diri di kasur. Beberapa saat setelahnya, Ayfa keluar.

Wajah sang istri tampak kebingungan, apa mungkin dia mencari sesuatu ?

"Cari apa, Ay ?"

Layaknya orang bingung, Ayfa tengah mondar-mandir. "Cari cinta kamu, yang kamu titipin ke aku."

Gombal.

Zio menatap Ayfa, aneh. Sejak kapan dia pintar nge-gombal ?

"Kamu.. gak abis kejedot pintu ?" Tanya Zio khawatir.

Ayfa terkekeh, mendekat. Ikut bergabung dengan suaminya. "Hehehehe.."

Zio menatap televisi kembali, sedang Ayfa memberi atensi penuh. Gadis itu menghadap Zio, tak berpaling. Tak mengerjapkan mata, menatap konsen.

"Lihatin aku jangan kayak gitu," kata Zio.

Ayfa tak menggubris, menganggap ucapan Zio hanya angin lalu. "Zee."

"Kenapa ?"

"Bisa berdiri sebentar ?"

Zio menoleh sempurna, menatap tak mengerti. Tak urung juga, Zio melakukan apa yang istrinya inginkan. Ya, Zio berdiri sesuai perintah, diikuti Ayfa yang ikut berdiri di sampingnya. Terlihat membandingkan.

"Zio kok.. tinggi sih ?"

Suaminya menoleh. "Karena aku tumbuh keatas, bukan ke bawah."

Ayfa mengangguk, mencoba mengerti. "Ayfa sering berenang. Kok.. gak setinggi Zio ?"

Zio kembali mendudukkan diri di tepi ranjang. "Kamu kurang niat kali."

"Ayfa jadi kelihatan pendek deh," racau Ayfa.

Ada apa dengan Ayfa ? Kenapa dia tiba-tiba menyangkut pautkan tinggi badan ?

Zio bangkit, memeluk istrinya. Tangannya terlihat mengusap rambut Ayfa yang dibiarkan tergerai. "Siapa yang bilang kalau kamu pendek, sih ?"

Ayfa mendongak, melonggarkan pelukan. "Tuh kan, masak tinggi Ayfa cuma sampai bawah telinga Zio sih. Harusnya kan, diatas telinga. Biar gak keliatan jomplang."

Zio terkekeh, ia kembali melangkah. Laki-laki itu berniat mengambil camilan di bawah, ya makanan Ayfa itu tersisa sedikit di kamar. Ia berniat mengambil.

Sambil melenggang, ia berujar, "Kamu kan cewek. Tinggi segitu sudah cukup kok," Tangannya memutar kenop pintu. "buat ciuman."

Dua kata terakhir terdengar tak jelas di telinga Ayfa. Gadis itu tak terlalu memperdulikan, ia hanya peduli, kemana suaminya akan pergi ?

"Zio mau kemana ?"

"Ke bawah, ambil camilan kamu. Sudah abis itu," tunjuk Zio pada toples yang hanya berisi tiga biskuit.

"Ayfa ikut!"

Zio menoleh sekilas, "Ya udah, ayo!"

"Gendong, tapi."

•••

Pagi hari. Di rumah ini, setiap saat adalah hari yang penuh keromantisan. Tak peduli pagi, siang, sore ataupun malam. Ayfa yang manja, Zio yang dewasa. Ayfa yang haus perhatian, Zio yang penuh perhatian.

Layaknya pagi-pagi biasanya. Pagi yang selalu diliputi kehangatan. Ritual memeluk dengan paket komplit, ucapan sayang sebanyak tiga puluh tiga kali seperti membaca tasbih, dan satu lagi.. filí.

Wajah Zio menatap Ayfa hangat, mengulas senyuman. Jelas, pagi ini ia hendak pergi bekerja. "Aku berangkat," pamitnya.

Ayfa hanya tersenyum, menatap hangat Zio.

Suaminya berjalan, mengambil langkah. Jas yang semula ia letakkan di meja ruang tamu kembali ia ambil. Baru Zio kembali melanjutkan langkah, netranya menangkap sesuatu dalam wajah Ayfa.

Irisnya mengamati fokus yang ia tuju di wajah itu. "Sebentar," Zio melangkah mendekat. Mata Ayfa terlihat melebar, saat sang suami kembali berjalan menuju kepadanya.

Zio tersenyum. Pelan, ia mengangkat tangannya, menyentuh wajah Ayfa. Ayfa tetap saja terdiam, membiarkan ibu jari Zio menyentuh pelan bibirnya.

"Kamu sih, belepotan..." Gadis itu tetap tak berkutik, Ayfa dapat merasakan bagaimana Zio mengusap pelan bibirnya. "ciumannya."

Detik berikutnya, mata Ayfa membentuk sabit, ia tersenyum lebar. "Hehehehe, Zio lagi."

_________________________________________

Double.. aku double update deh.
Tapi gak janji, besok bisa update apa enggak. Sebenarnya mau aku update besok aja, tapi ia kalau kuota ku gak lagi megap-megap 😅

Doakan, agar aku kaya akan kuota. Amin
Biar aku bisa terus update rajin, Amin
Biar aku update nya double Mulu, Amin
Biar aku makin cantik, Amin

Vote komen. Berikan tanda-tanda kehidupan kalian di lapak ku inii.. tolong syekyaliii

Let Be, Stuck With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang