"Kadang aku heran, kamu menginginkan hal yang belum tentu bisa kudapatkan."- Vigorous Zionard Eden -
•••
ZIO terlihat mengecek pengeluaran bulanan. Matanya tak henti melihat beberapa tulisan di notes kecil ditangan. Begitu teliti, ia memeriksa.
"Pengeluaran kita bulan ini, cukup gede," ujar Zio.
Ayfa menatap suaminya dengan mata melebar. Ayfa terlihat berpikir sejenak, mencari solusi. "Gimana kalau juga Ayfa ikut kerja, buat nambah-nambahin uang jajan ?" Tawar Ayfa.
"Eh, kerja dimana ?" Zio balik menatap istrinya. "Enggak ah! Jangan!"
Tanpa banyak berpikir, Ayfa mengungkap pekerjaan yang ia maksud. "Kerja sama Zio, nanti kamu yang gaji aku. Gimana ?" Ujar Ayfa kembali.
Sedikit bergumam, Zio berjalan menuju nakas. "Kalau itu mah, sama aja."
•••
Sore hari. Jadwal mandi seorang manusia adalah minimal dua kali sehari, pada pagi hari dan siang hari. Selebihnya ? Anggap itu sebagai bonus membersihkan diri.
Zio masuk ke kamar mandi, sedang Ayfa masih sibuk menghabiskan camilan dalam toples. Pintu kamar mandi tertutup rapat, membuat Ayfa melihat kesana saat sang suami baru menutupnya.
Ayfa beranjak, menaruh toples. Berlalu, Ayfa mengambil handuk di dalam lemari. Gadis itu melangkah, berdiri di ambang pintu dengan handuk di tangan.
"Zio," panggil Ayfa.
Mendengar suara Ayfa, Zio menyahut dari dalam. "Ya ?"
"I love you," ujar Ayfa kemudian.
Zio mendengar, apa yang istrinya ucapkan, kembali menyahut, "I love you too."
Hening. Ayfa menatap pintu kamar mandi di hadapannya. Gadis itu mengambil napas, hendak berkata, "Umm.. Can I take a bath now ?" Tanya Ayfa.
Selang dua detik, suara Zio kembali menyahut, "No!"
"Sure," Ayfa mengambil jeda, kembali berucap, "can I come in ?"
Zio yang di dalam tengah membasuh diri, bergegas cepat. Ia tahu, istrinya kadang susah untuk diberitahu. Baru Zio mengambil handuk, pintu itu terbuka, menampilkan sosok istrinya.
Sudah ku duga, batin Zio.
"I come in," seloroh Ayfa. Gadis itu melihat suaminya berjalan mendekat, telah selesai mandi.
"Sure. You can take a shower now," kata Zio berlalu keluar.
Ayfa melihat suaminya pergi. "Loh, Zio sudah selesai mandi ?"
"Sudah."
Satu sentakan, Ayfa meraih tangan suaminya. "Ayo mandi lagi!"
"Enggak!"
•••
Pukul sepuluh malam. Kedua insan itu tengah berbaring, hendak menjemput mimpi. Kedua pasang mata itu telah tertutup, hanya berlaku sekejap, sepasang lagi kembali terbuka.
"Zee," panggil Ayfa.
Gadis itu menoleh, melihat mata suaminya tertutup rapat. "Hm ?"
Sedikit membangunkan diri, Ayfa memiringkan posisi. "Sudah bobo ?"
Diajak bicara, membuat Zio membuka mata. Menatap langit-langit kamar, menjawab Ayfa, "Menurutmu ?"
"Ayfa gak bisa bobo," jelas Ayfa.
Zio menoleh. "Terus, gimana biar kamu bisa bobo ?" Tanya Zio.
Mereka kembali melihat langit-langit kamar, tak kunjung bicara. Tanpa menoleh pada Zio, Ayfa mengatakan keinginannya.
"Ayfa pengen bubur ayam," terangnya.
Zio menoleh, menatap istrinya dari samping. "Kamu sadar kan, ini jam berapa ?" Ujar Zio tak percaya.
"Zee, Ayfa pengen makan bubur ayam," rengek Ayfa.
"Bubur ayam cuma ada pagi, ini malam banget. Tukang buburnya juga lagi tidur," Zio menjelaskan.
"Kalau begitu... "Ayfa mendudukkan diri, menghadap suaminya. "buatkan Ayfa bubur!"
"Tak ada penolakan!"
________________________________________
Update ke enam. Pintar syekyaliii otak ku ini. Tak henti memproses dengan baik dan benar
![](https://img.wattpad.com/cover/210372903-288-k650868.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Be, Stuck With You
Romantizm[Sekuel : Don't Say You Love Me] [Di sarankan agar membaca Don't Say You Love Me terlebih dahulu, agar tau kehidupan awal mereka] Dia adalah sahabat ku. Dia adalah tunangan ku. Dan dia adalah pacar ku. Bagaimana jadinya jika teman hidup mu, adalah s...