16. Alasan.

170 18 4
                                    


"Cinta itu tak bersyarat. Kalau ada syaratnya, mungkin kamu sedang terkena motif guna-guna."

- Vigorous Zionard Eden -

•••

KEEMPAT manusia itu telah berdiri di sebuah taman hiburan. Kedua gadis itu masih menengadahkan kepala, menatap tulisan besar pada area pintu masuk. Tertulis jelas, begitu besar, SALOKA.

Ayfa dan Ceirin saling melempar pandangan. Mata mereka tampak berbinar cerah, mengetahui jika mereka dibawa ke tempat seperti ini oleh para suami. Tak menyangka, mereka berjalan mendekat pada maskot patung buaya di depan pintu masuk. Sungguh, hal tak terduga.

Zio dan Victor kembali berjalan menghampiri para istri setelah memesan tiket masuk. Disinilah mereka berempat berada, sebuah taman hiburan terkenal di daerah Semarang. Zio memberi tiket pada Ayfa, begitupun Victor memberikan tiket kepada Ceirin. Sebenarnya tak terlintas, jika mereka akan melakukan double date seperti ini.

Semuanya berawal dari Victor, yang tanpa sengaja menjadi salah satu klien Zio. Sudah lama mereka tidak bertemu, bahkan seingat Zio, terakhir saat kuliah. Zio tak menyangka, jika Victor telah memiliki seorang istri. Mereka menikah tanpa mengundang dirinya ? Sungguh kejam.

Ayfa berkedip beberapa kali, terkekeh pelan, "Aku gak tau, kalau ada kloning Dufan disini."

Zio hanya tersenyum simpul, menggiring Ayfa masuk. Sungguh, tempat ini adalah tempat idaman bagi Ayfa. Akhirnya, setelah sekian lama, dirinya tidak hanya menghabiskan waktu di dalam kamar, menonton televisi di ruang tengah, berenang, ataupun menjarah area dapur.

Taman rekreasi seluas dua belas hektar itu, sungguh ramai. Mendadak Ayfa merindukan Dufan, ingatannya kembali terlempar pada saat terakhir dirinya pergi kesana bersama Zio juga Oma. Astaga, Ayfa mendadak merindukan Oma.

"Mau naik apa dulu ?" Tanya Zio.

Mendapat pertanyaan itu, Ayfa antusias. "Bianglala. Gak akan bikin kita uji nyali, kan ?" Kekeh Ayfa.

Zio mengangguk, nurut. Ya, mereka harus menuju Zona pesisir untuk menaiki wahana Cakrawala yang merupakan bianglala di Saloka. "Mau ikut gak ?" Tanya Zio pada Victor.

Victor melirik istrinya yang sedari tadi ia gandeng. Tahu-tahu, ia melepaskan tangannya berlari menggamit lengan Ayfa. "Sayang, ikutan aja yuk," ujar Ceirin antusias.

Disinilah mereka bersenang-senang, menghabiskan waktu hingga senja datang. Menyenangkan, bahkan raut kebahagiaan tak henti memancar dari wajah Ayfa. Zio senang, akhirnya dirinya bisa membuat Ayfa tidak malas bergerak seperti di rumah.

Ceirin berjalan beriringan dengan Ayfa, meninggalkan suami mereka di belakang. "Sel, eh maksud ku, Ay." Ceirin mengambil jeda, ia harus memanggil nama apa pada sahabatnya sewaktu kuliah ini. "Aku mesti panggil apa sih ?"

Ayfa menoleh, "Ayfa aja, biar romantis."

Mata Ceirin menyipit, romantis apanya. "Ay, apa sih yang buat Zio suka sama kamu ?"

"Emm," Ayfa berpikir sejenak, otaknya sungguh tidak bisa merespon. "pertanyaan Ceirin susah banget."

Ceirin geleng-geleng, sejak kapan sahabatnya berubah sikap cukup drastis setelah menikah. Apakah ini yang dimaksud the power of pernikahan ?

Let Be, Stuck With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang