38. Belanja.

89 15 0
                                        


"Terkadang aku tak habis pikir, apa yang di obrolkan oleh para istri. Pernah tak sengaja dengar, dan aku tak ingin mendengarnya lagi. Terlalu keramat soalnya."

- Vigorous Zionard Eden -

•••

MAKAN siang kali ini, dua pasang suami istri terlihat mengisi salah satu meja di dalam restoran seafood. Jelas saja, siapa keempat orang itu yang tak lain adalah Ayfa, Ceirin, Zio dan Victor.

Victor terlihat mendekat pada salah satu waiters, hendak mengganti menu yang ia pesan juga menambah pesanan. Sedang Zio, ia pergi ke toilet.

Kini tinggal Ayfa dan Ceirin yang duduk di meja. Kedua wanita itu tengah berdiskusi, membicarakan banyak hal. Pesanan minuman memang sudah datang dari awal, hanya makanan saja yang belum.

Ayfa menyeruput jus nya. Membasahi tenggorokannya yang mulai mengering karena banyak bicara. Matanya melihat kearah Ceirin, meniti setiap jengkal.

Netra Ayfa terhenti sejenak, ada hal yang ingin ia tanyakan. "Cei," panggil Ayfa.

"Apa ?"

Ayfa tak lagi melihat kearah itu, ia menatap Ceirin serius. "Berapa ?"

Satu alis Ceirin terangkat. "Apanya ?"

"Biasa..."

"Oh, itu... " Seakan mengerti, Ceirin menjawab. "Tiga puluh empat."

Ayfa bertanya lagi, "Yang ?"

Ceirin meminum minumannya. "Yang B."

"Tuh kan, sudah Ayfa duga." Ayfa menyenderkan punggung. "Aku aja masih yang A."

Detik berikutnya, Ayfa merapatkan diri ke meja. "Gimana caranya ?"

Ceirin menggerakkan telunjuknya, agar Ayfa mendekat. "Akan ku beritahu."

•••

Belanja bulanan. Sejoli ini selalu melakukan kegiatan rutin itu sebulan sekali. Membeli stok makanan ringan, stok bahan di kulkas, juga makanan Mimi.

Sesuai janji Zio, ia menuruti keinginan istrinya membeli bebek karet. Tak hanya ibu bebek karet, bapak bebek karet, nenek kakek bebek karet, anak juga cucu bebek karet pun, Ayfa ikut borong.

Zio meletakkan kantung belanja, mengeluarkan satu persatu apa yang telah mereka beli. Begitupun Ayfa yang ikut membantu mengeluarkan. Membantu ? Nyatanya Ayfa hanya mengeluarkan bebek karetnya, berlari kepada Mimi, memamerkan.

Tangan Zio sibuk memasukkan bahan ke dalam kulkas. Baru ia sadari, di kantung lain terlihat sepuluh kotak susu cair Ultramilk ia jejerkan di meja dapur.

Zio menoleh ke ruang tengah, melihat Ayfa menggoda Mimi yang meloncat, menginginkan satu bebeknya.

"Ay, kamu yang ambil susu tadi ?" Tanya Zio.

Ayfa menoleh sekejap, meninggikan tangan, membuat Mimi makin susah. "Iya."

Zio menghitung kotak susu ukuran besar itu. "Kamu.. beli sebanyak ini ?"

Ayfa berlalu menghampiri Zio, mendekap bebek karetnya lagi. "Iya, kenapa memang ?"

"Gak kurang banyak ?"

"Tuh kan, sudah Ayfa duga kalau susu nya kurang."

Takk!

Bisa-bisanya istrinya itu. "Buat apa beli sebanyak ini ?"

Memeluk bebek karetnya, Ayfa menjelaskan, "Begini ya suami Ayfa tercinta. Ayfa lagi dalam proses pertumbuhan, tau kan ?"

"Pertumbuhan ?"

Ayfa mendengus, berlalu pergi. "Ayfa jelaskan pun, Zio gak akan ngerti."

_________________________________________

No cuap. Just komen sama vote ya.
Semangattt

Let Be, Stuck With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang