"Merepotkan mu itu seperti sebuah keharusan, walau dalam hal sekecil apapun. Itu artinya, aku benar-benar membutuhkan mu dalam hidupku."- Ayfa Edelweis Putri Sabella -
•••
PAGI hari, Ayfa masih melihat sang suami tertidur di kamar. Ayfa belum berniat membangunkan, lebih memilih berlalu masuk ke kamar mandi. Ya, mungkin sebentar lagi sang pemilik mata terpejam itu, segera membuka matanya.
Namun, setelah Ayfa keluar dari kamar mandi pun, suaminya tak kunjung membuka mata. Ia lantas berjalan mendekat ke sisi ranjang, berjongkok. Mata Ayfa melihat suaminya masih tertidur dengan posisi menyamping, laki-laki itu tak kunjung bangun.
"Zee," Telunjuk Ayfa ia sentuhkan pada pipi sang suami. "Wake up."
Diperlakukan demikian, Zio membuka matanya malas. "Wake up," ujar Ayfa lagi.
Zio tak kunjung bicara, ia terlihat memulihkan kesadaran. Ayfa bangkit, tak ada cara lain agar suaminya lekas berdiri dari tempatnya tidur.
Mengambil ancang-ancang, Ayfa hendak menumbrukkan tubuhnya diatas sang suami, menghempaskan. "Wake up!"
Bug!
Ayfa mendarat sukses diatas kasur. Gadis itu bukannya menimpa tubuh suaminya, Ayfa malah mendarat tepat diatas kasur. "Sudah ku duga," ujar Zio.
Laki-laki itu, melihat istrinya tadi mengambil ancang-ancang, Zio lantas berguling dari kasur, berdiri, menghindari terjangan Ayfa.
Mata Ayfa melebar, merasakan apa yang ia daratkan. Terkejut sesaat, Ayfa membenamkan wajahnya, mengendus ranjang.
"It's smell like you," lirih Ayfa, terhalang.
Zio melihat tingkah istrinya. "Kalau di bangunin kayak gitu, yang ada aku penyet ketimpa kamu," ucap Zio.
Berhenti mengendus, Ayfa menoleh kesamping. Menatap suaminya yang berdiri. "Tujuan Ayfa memang begitu."
Takk!
Sentilan di dahi Ayfa, kembali Zio daratkan. "Aku mau mandi."
"Ya udah, Ayfa mau berenang." Ayfa mendudukkan dirinya, tegak.
"Sudah mandi ?"
"Sudah dong. Ayfa bukan Zio yang ogah-ogahan buat mandi." Ayfa turun dari ranjang, hendak bersiap.
Zio melihat istrinya berlalu, mengambil pakaian renang. "Bukannya kebalik, ya ?" Kata Zio, bersendekap.
Ayfa berpamitan, "Ayfa duluan. Dadah suami."
•••
Sejam lamanya, Zio telah di tinggalkan oleh Ayfa. Istrinya baru saja kembali dari berenang di bawah, tadi. Dugaan kalian memang benar, ia selalu datang dengan keadaan sangat basah. Zio yakin, lantai bawah sudah seperti bekas kebanjiran.
Ayfa membuka pintu pelan, menyembulkan kepalanya di balik pintu. "Hai suami," sapa Ayfa berjalan masuk.
Zio yang saat itu tengah membaca buku, menutupnya. Netra Zio terlihat meniti setiap jengkal sosok Ayfa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Be, Stuck With You
Romantizm[Sekuel : Don't Say You Love Me] [Di sarankan agar membaca Don't Say You Love Me terlebih dahulu, agar tau kehidupan awal mereka] Dia adalah sahabat ku. Dia adalah tunangan ku. Dan dia adalah pacar ku. Bagaimana jadinya jika teman hidup mu, adalah s...