4. Heal each other's wounds

7.7K 1.1K 188
                                    

"Reyden!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Reyden!"

Lisa memekik terkejut saat Reyden tiba-tiba datang dan langsung memeluk tubuhnya. Lebih terkejutnya lagi saat mengetahui kuah sup merah yang niat awalnya Airin guyurkan padanya itu justru mengenai punggung Reyden.

Lisa mendongak untuk mendapati wajah Reyden yang tengah menutup mata. Meskipun begitu Lisa tahu kalau Reyden sedang menahan rasa nyeri dan juga sensasi panas yang menjalar di punggung pemuda itu.

"Reyden?" Lisa yang masih dalam rengkuhan hangat tubuh Reyden itu memanggil pelan.

Reyden yang semula memejamkan mata pun berganti membuka mata. Keduanya terlibat saling adu pandang untuk beberapa saat. Lisa dengan raut khawatir atau mungkin saja rasa bersalah, sedangkan Reyden langsung merubah raut wajah. Datar seperti Reyden biasanya.

Reyden melepas rengkuhan di tubuh Lisa. Berbalik badan dan menatap tajam Airin yang terlihat nampak begitu syok di tempatnya berdiri.

Tentu saja, kedatangan Reyden sama sekali tidak terpintas dipikiran Airin. Jangankan untuk memikirkan, membayangkan laki-laki dengan ekspresi datar itu datang dan membantu Lisa yang tengah dia bully saja tidak ada. Airin juga sempat berpikir, mengingat-ingat kalau seorang Reyden tidak mungkin sebaik itu.

Airin tahu betul pemuda yang berstatus adik kelasnya itu tidak peduli dengan sekitar. Terlebih kepada gadis biasa-biasa saja seperti Lisa. Airin yang notabene menyabet gelar siswi tercantik di SMA Garda Pelita saja Reyden tidak tertarik padanya. Apalagi yang modelannya seperti Lisa.

Sangat mustahil, kan.

Terlebih desas-desus yang mengatakan Reyden tak pernah dekat dengan perempuan manapun. Parahnya lagi, sampai ada yang mengatakan kalau Reyden itu Gay. Entah itu benar atau tidak karena beritanya masih sangat simpang siur.

Suasana kantin yang sedari awal sudah senyap itu mendadak bertambah mencengkam saat Reyden berjalan cepat menghampiri Airin. Tatapan mata Reyden sungguh mengerikan. Siapa saja yang melihatnya pasti akan bergetar ketakutan. Dingin, datar dan tajam. Mencerminkan kalau itu memang seorang Reyden Wang.

Pranggg!

Hantaman gelas kembali pecah tepat di hadapan Airin membuat gadis itu terlonjak kaget. Tak terkecuali dengan orang-orang yang ada di dalam kantin. Airin bahkan harus menyentuh dadanya yang rasanya hendak loncat ke lantai dan menatap sang pelaku takut-takut.

"Waras lo begitu?" tanya Reyden dengan penuh penekanan. Aura Reyden yang dingin sekaligus suasana sekitar yang mencekam menyiptakan kombinasi yang begitu mematikan.

Pertanyaan yang diajukan Reyden sebenarnya biasa saja namun tidak dengan nada pengucapannya. Airin sampai harus meneguk ludahnya dengan susah payah. Airin benar-benar ketakutan saat ini.

Dari jarak berdiri kurang dari dua meter itu Airin dapat menangkap sorot tajam dari kedua mata Reyden. Tidak lupa suara berat pemuda itu yang syarat akan peringatan dan juga emosi yang sedang ditahan.

FAKE BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang