1. The problem of beginning

15.2K 1.3K 64
                                    

SMA Garda Pelita, Jakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SMA Garda Pelita,
Jakarta

Jam istirahat memang masih lama, kurang lebih 15 menit lagi bel tanda istirahat akan berbunyi. Tetapi semua siswa dan siswi penghuni kelas 2 IA 2 sudah berkeliaran entah kemana. Menyisakan ruang kelas yang kosong melompong tak berpenghuni. Dilihat-lihat hanya tersisa tas juga buku pelajaran yang berserakan di atas meja.

Para penghuninya mungkin sudah melipir pergi ke kantin bagi yang cacing di perutnya mulai berkumandang. Ada pula yang ke perpustakaan bagi siswa yang mendapat julukan siswa kutu buku, atau ke toilet bagi yang mendapat panggilan alam. Atau bisa saja sudah mojok ke belakang gedung sekolah alias pacaran.

Maklum saja, surga dunia bagi seorang siswa jika guru pengajar tidak dapat mengajar alias kelas sedang jam kosong. Apalagi kalau yang jamkos adalah mata pelajaran Matematika. Beuh sangat mantap jiwa.

Kesenangan duniawi yang dialami kelas 2 IA 2 juga tengah dirasakan oleh gadis benama lengkap Natasha Kalalisa. Gadis cantik berambut panjang sepunggung dengan kulit putih cerah itu juga turut andil dalam memeriahkan suasana kelasnya. Selain cantik, gadis yang kerap disapa Lisa itu juga memiliki otak yang pintar.

Sama seperti yang lain, Lisa juga sedang berada di kantin saat ini. Namun bukannya menyantap makanan atau minuman yang tersedia di kantin, Lisa malah sibuk menyangga dagu sembari mengaduk-aduk sedotan yang ada di dalam gelas minumannya.

Bosan, itulah kata yang dapat mewakili bagaimana keadaan Lisa sekarang.

Bagaimana Lisa tidak bosan. Sejak menempelkan pantatnya di bangku kantin, gadis itu sudah langsung dicekoki dengan beberapa gosip dari teman-temannya. Jadinya sepanjang teman-temannya asyik bercerita, Lisa hanya sebagai pendengar. Cukup sebagai penyimak dan tidak berniat nimbrung ikut campur.

Walau sejujurnya itu sedikit membuat Lisa merasa jengah.

"Eh, denger-denger nih ya, si Yaksa, cogan adik tingkat kita punya pacar baru? Katanya sih pacarnya anak ekskul cheerleader. Itu beneran nggak sih?" ujar Jihan, salah satu teman Lisa yang menyandang julukan si biang gosip.

"Eh iya, anjir! Pacar barunya anak cheerleader itu siapa sih namanya, lupa gue. Rita apa Prita gitu pokoknya." seru Yura heboh sendiri. Berusaha mengingat pacar adik kelasnya yang beberapa hari sempat didengarnya, namun entah kenapa ia mendadak lupa.

Lisa hanya diam, mendengarkan saja. Ingin menyahut pun ia tidak tau asal-usul dan seluk beluk gosip yang sedang teman-temannya bicarakan. lebih baik memilih mendengarkan dan diam.

"Buset si Yaksa, ngegas bener! Baru juga seminggu tuh anak abis putus sama Salmira, lah ini dapet lagi yang baru. Jiwa fakboinya emang gak bisa diraguin."

Kali ini yang menyahuti gadis cantik bernama Rosa. Gadis blasteran Australia-Jawa itu geleng-geleng kepala. Sedetik kemudian gadis itu memasukan sesendok nasi ke mulutnya.

FAKE BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang