5. Lie

7.4K 1.1K 88
                                    

"KYAA! KALIAN NGAPAIN?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"KYAA! KALIAN NGAPAIN?!"

"KALIAN MESUM, ANJIR!"

Ruang kesehatan yang hanya diisi tujuh orang itu mendadak kisruh.

Evelyn langsung menyumpal mulut Yura yang berteriak nyaring dengan kedua tangannya. Sementara Rosa, gadis itu sudah melotot melihat adengan Lisa yang menyentuh tubuh Reyden yang bertelanjang dada. Si Jihan juga terbengong nyaris menjatuhkan rahang melihat pemandangan itu. Yang benar-benar waras hanya Amina saja sepertinya.

Melihat kehebohan dari reaksi teman-temannya itu Lisa jadi buru-buru menjauhkan tangan. Sementara Reyden reflek menarik selimut, menutupi tubuh bagian atasnya yang telanjang. Teman-teman Lisa sungguh bahaya apalagi tatapan mesum mereka itu.

Ck! Dasar kurang belaian!

"Siapa yang mesum. Gue cuma ngobatin Reyden." bela Lisa. Tidak terima kesalahpahaman ini menyudutkannya. Apalagi sampai mengecapnya dengan gadis mesum.

"Astaga Lisa! Gue nggak nyangka ya ternyata diam-diam lo menghanyutkan. Mainnya udah bukak-bukakan, anjir." Yura bersuara saat Evelyn sudah menjauhkan bekapan tangannya, menggoda Lisa dengan senyum evil-nya.

Namun Yura langsung berubah kicep saat tidak sengaja matanya kembali bertubrukan dengan mata tajam Reyden. Sumpah, Reyden sudah seperti anak perawan yang ketahuan malam pertama. Pemuda itu memegang selimut kuat-kuat seolah takut akan melorot. Lisa saja tadi diperbolehkan melihat dada telanjang Reyden sementara dirinya dan teman-temannya ditutup-tutupin. Kan Yura juga mau cuci mata. Milik Andika tidak sekotak-kotak itu soalnya.

Lisa memutar bola matanya jengah. Lantas menutup tirai penghalang itu lagi. Menyuruh Reyden untuk segera memakai seragam. Namun tak berselang lama tirai itu kembali terbuka. Jihan lah pelakunya, membuka paksa tirai itu dengan bar-bar. Setelahnya Lisa tidak bisa berkutik saat satu kalimat keramat itu keluar dari mulut gadis itu.

"Pacar yang lo maksud kemaren, itu Reyden Lis?"

Lisa tertegun di tempatnya berdiri. Lisa lupa dengan segala permasalahannya. Lisa meneguk ludahnya kasar. Mengumpat dalam hati saat Jihan masih saja mengingat kejadian kemarin dan kembali membahasnya.

"Lis?" panggil Jihan lagi. Kentara sekali kalau gadis itu sangat membutuhkan jawaban.

Lisa bingung, harus bagaimana menjawabnya. Dilihatnya Reyden yang sama bingungnya dengan dirinya. Dari tatapan Reyden saja sudah mencerminkan banyak pertanyaan. Aku siapa, aku dimana? Kenapa namanya dibawa-bawa? Mungkin kurang lebih seperti itu.

"Emm, itu, anu, emm..."

Jihan mulai sedikit geram karena Lisa tak kunjung menjawab. Lisa malah seperti orang kikuk saja, am-em am-em terus. Kan Jihan jadi geregetan sendiri.

"Lisa jawab dong. Reyden pacar lo?"

"Eh, itu Jihan..." Lisa menatap Reyden takut-takut. Bibir bawahnya digigit kuat-kuat karena gugup. Kepalang tertangkap basah dan tidak lagi memiliki pembelaan, Lisa mulai putus asa. Dan entah kenapa, tanpa banyak pikir Lisa mengangguk.

FAKE BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang