Kilauan sinar berwarna kuning mulai menyentuh permukaan kulit bumi. Dedaunan yang semula basah oleh embun pagi dengan perlahan mulai mengering terserap matahari. Perlahan namun pasti, matahari mulai bergerak naik, bersiap mengawali aktivitas dihari Jum'at pagi.
Cuaca hari ini sangat cerah. Langit berwarna biru bersih tanpa ada sedikitpun goresan awan putih yang tercipta. Cerah dan sangat indah.
Namun sepertinya suasana hangat pagi kali ini tidak berlaku bagi gadis remaja yang masih membungkus tubuhnya dengan selimut tebal bergambarkan tokoh kartun Winnie the Pooh. Siapa lagi kalau bukan Natasha Kalalisa. Gadis itu tengah uring-uringan di atas tempat tidurnya, bergeliat kesana kemari seperti ulat bulu yang tersengat oleh api.
"Lisa, bangun udah siang!" entah sudah keberapa kali kalimat itu terus diucapkan oleh Tiffany, Mama Lisa. Tiffany berdecak, menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan hasil benih dirinya bersama sang suami.
"Lisa bangun, udah jam 6 lebih nanti kamu telat, Mama lagi yang disalahin." Tiffany terus berusaha membangunkan putri semata wayangnya itu. Menarik-narik selimut hingga terpisah dari si empu selimut dan melemparkannya begitu saja ke lantai. Masa bodoh, toh yang mencuci nanti dirinya. Lisa? Mana ada. Anak itu hanya tau rebahan dan cara memakainya saja.
"Aduh Ma, ganggu aja sih."
Tiffany menatap Lisa nyalang, "Hm, apa tadi? Ganggu? Bagus! Udah siang ini nanti kamu telat. Cepet, mandi sana!" titahnya tak terbantahkan.
Gwarhhh!
Jiwa ibu-ibu memang beda.
Lisa mendengus, "Iya, iya, ini bangun. Galak banget, sih. Padahal masih jam 6 juga." ucap Lisa sebelum akhirnya bangun dari ranjang.
Sebenarnya Lisa malas sekali hari ini masuk sekolah. Kalau bisa Lisa ingin membolos saja hari ini. Namun mengingat dirinya adalah wakil ketua OSIS sekaligus ketua kelas, tentu Lisa harus memberikan contoh yang baik, bukan. Terlebih Mama-nya nanti juga pasti tidak mungkin mengijinkan. Induk singa betina itu pasti nanti akan mengomel-ngomel tak berkesudahan.
Dengan nyawa masih berusaha dikumpulkan, Lisa berjalan pelan ke dalam kamar mandi. Sebelum tubuhnya benar-benar masuk, Lisa menjeda sebentar. Menyembulkan bagian kepalanya saja di ambang pintu. Lantas berkata, "Ma, minta tolong beresin kamar sekalian ya, hehe. Kan tadi Mama yang lempar-lempar selimut."
"Hehe hehe, nyengir aja terus. Iya udah, buruan mandi sana!"
Mendengar nada galak dari sang Mama, Lisa malah terkekeh. Senang sekali menggoda Mamanya itu.
"Siap, Ndoro Nyai!" ucap Lisa. Menangkupkan kedua jemarinya sembari menunduk sopan, menggoda sang Mama. Sebelum akhirnya benar-benar masuk untuk melakukan ritual mandi.
•••••
Lisa berjalan cukup gelisah menuju gerbang sekolah. Setelah turun dari bus dan menginjakan kakinya di area sekokah, terbesit suatu pikiran menyuruhnya untuk kembali pulang. Lisa lantas menggeleng, menepis kuat pemikiran sesat yang tiba-tiba mampir. Entah setan dari mana yang kurang ajar menghasut pikirannya seperti itu tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE BOYFRIEND
Fiksi PenggemarNatasha Kalalisaㅡharus terjebak dengan permainan yang diciptakan gadis itu sendiri. Kejadian tak terduga mempertemukannya dengan laki-laki bernama Reyden Wang. Dirasa menemui seseorang yang tepat, muncul lah ide gila milik Lisa yang meminta laki-lak...