28. Dangerous

9.9K 1K 445
                                        

Langkah panjang dan lebar mengiringi kepergian Reyden

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah panjang dan lebar mengiringi kepergian Reyden. Pemuda berwajah dingin itu berjalan cepat, nyaris berlari menyusuri koridor untuk cepat-cepat sampai di kantin. Sesekali mulutnya mengeluarkan umpatan kasar karena tidak sengaja menabrak bahu siswa yang kebetulan sedang ramai lewat.

Setelah tiba di kantin, pandangan Reyden mengedar. Menatap meja yang beberapa menit lalu sempat Reyden duduki untuk mencari keberadaan seseorang.

Natasha Kalalisa, gadis yang Reyden cari tidak ada batang hidungnya. Di bangku sana hanya menyisakan Bintang, Jihan dan dua teman Lisa lainnya yang Reyden ingat bernama Yura dan Evelyn.

Reyden langsung berjalan mendekat. "Lalisa mana?" tanyanya setiba di meja mereka.

"Lisa ke toilet." itu Evelyn yang menjawab. Kebetulan karena posisi Reyden berdiri tepat di samping Evelyn, walau arah pandang Reyden tertuju ke Bintang.

"Dah balik Rey? Tadi kenapa lo dipanggil, disuruh ngapain? Lo dapet hukuman ya?" Bintang menimpali. Mendadak kepo dengan aura tidak mengenakan yang terpancar dari sahabatnya itu.

Alih-alih menjawab dulu pertanyaan Bintang lalu pergi, Reyden sudah melipir pergi begitu saja, tanpa meninggalkan sepatah dua patah kata. Menyisakan raut dongkol di wajah Bintang.

"Ancen Jancok arek iku! Reyden setan! Anjing!" umpat Bintang kemusuhan. Bintang bahkan sudah menarik diri dari kursi dan tangannya sudah bersiap-siap melempar nampan miliknya, tetapi terlambat karena Reyden sudah keburu menghilang.

Anak setan memang!

Sabar Bin, sabar.

Sementara itu, Reyden berlari cepat keluar area kantin. Mencari-cari keberadaan toilet terdekat dan Reyden berhasil menemukannya tidak jauh dari sana.

Dibukanya bilik toilet satu-persatu dan berakhir menimbulkan pekikan terkejut dari dalam, namun Reyden tak kunjung menemukan Lisa. Sangking tergesa-nya, toilet laki-laki pun Reyden periksa. Namun sama saja hasilnya, nihil. Karena ya memang percuma, tidak masuk akal juga Lisa memakai toilet laki-laki.

Tidak ingin menyerah, Reyden kembali menyusuri toilet-toilet lainnya di lantai satu. Ketika matanya tidak sengaja menangkap siluet perempuan setengah buleㅡyang seingatnya itu adalah teman Lisa, buru-buru Reyden menghampiri.

"Lalisa mana?"

Tanpa salam pembuka dan kalimat basa-basi lainnya, Reyden langsung bersuara.

"Astaga!"

Rosa, gadis itu yang kebetulan sedang menunggu Lisa di luar toilet terkejut mendapati kehadiran Reyden yang tiba-tiba. Rosa sampai harus terpekik kencang sangking kaget membuat Reyden harus menutup telinga sebelah kirinya karena suara cempreng milik gadis itu.

"Lalisa mana?!"

Tidak kunjung mendapatkan jawaban membuat Reyden ngegas. Belum lagi tatapan super mengintimidasi miliknya. Rosa bahkan harus menggigit bibir sangking takutnya, bergidik ngeri sembari melangkah sedikit mundur.

FAKE BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang