Siang ini keadaan kantin lumayan ramai. Padahal jam istirahat baru akan berbunyi 5 menit lagi, namun setengah bagian dari bangku-bangku kantin gedung IPA sudah banyak yang terisi. Mungkin beberapa kelas ada mata pelajaran yang kosong, itu sebabnya banyak murid yang memilih bertandang ke kantin lebih awal.
Reyden, pemuda yang sering dikenal kulkas berjalan minim ekspresi itu juga salah satu golongan murid yang disebutkan di atas. Reyden bahkan sudah duduk anteng di bangku kantin paling pojok belakang. Tentu saja ditemani dua antek-anteknya yang selalu happy kiyowo dimana pun dan kapan pun Reyden berada. Siapa lagi kalau bukan Bintang dan Kunandharu.
Ketiganya sudah berada di kantin sejak 30 menit yang lalu. Tepatnya saat guru olahraga sibuk mengajar murid perempuan yang sedang mengambil nilai praktek roll belakang dan mereka memilih melarikan diri, alias kabur. Murid yang sangat teladan sekali, bukan?
Kringgg~
Bel pertanda waktu istirahat baru saja berbunyi. Kondisi kantin yang awalnya kondusif kini berganti semakin riuh. Terbukti dari arah pintu masuk kantin sudah ramai murid-murid yang mengantri mengambil jatah makan siang masing-masing.
"Rey, ada ayang Lisa tuh." celetukan itu berasal dari Bintang. Pemuda bermata sipit itu menunjuk ke arah lima gadis yang baru saja menginjakan kaki memasuki area kantin. Tidak berselang lama kelima gadis itu sudah mulai mendudukkan diri di bangku yang berjarak empat meja dari meja Reyden dan kawan-kawan. Tentunya sudah dengan nampan berisi menu makan siang yang sempat mereka ambil sebelumnya.
Mendengar kata pacar, secara reflek Reyden mendongak. Melihat sekilas arah yang dibicarakan sahabatnya lantas kembali ke rutinitas awal, yakni menyingkirkan wortel dari hidangan makan siangnya. Dalam hati tentu sudah misuh-misuh mengumpati juru masak yang menyiapkan hidangan makan siang kali ini.
Melihat respon Reyden yang begitu acuh, Bintang berdecak. Merasa hampa karena Reyden nampak acuh tak acuh. Biasanya Reyden akan langsung menyelonong pergi menghampiri si ayang pacar, namun tumben sekali ini tidak.
"Tumben nggak nyamperin ayang Lisa, Rey. Eh btw, perasaan gue aja atau emang beneran yak? Beberapa hari ini lo jarang bareng sama ayang Lisa. Pulang juga lo sering sendirian." Kun akhirnya ikut menimpali. Merasa cukup heran dengan Reyden yang selalu mengintili Lisa namun beberapa hari ini Reyden nampak sendirian. Sudah semacam pemuda jones saja.
Semenjak Kun mengetahui kalau Reyden berpacaran dengan Lisa, presensi Reyden-Lisa ibarat sudah menjadi pemandangan rutin yang wajib terlihat oleh kedua mata Kun. Kecenderungan Reyden yang selalu menghampiri dan memilih menyantap makan siang bersama Lisa-bahkan terkadang tega meninggalkan Bintang dan Kun berdua-sudah menjadi rutinitas pasangan sejoli itu saat jam istirahat. Dan ketika tidak melihat mereka makan bersama bahkan salah satunya nampak acuh, terasa aneh saja bagi Kun.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE BOYFRIEND
FanfictionNatasha Kalalisaㅡharus terjebak dengan permainan yang diciptakan gadis itu sendiri. Kejadian tak terduga mempertemukannya dengan laki-laki bernama Reyden Wang. Dirasa menemui seseorang yang tepat, muncul lah ide gila milik Lisa yang meminta laki-lak...