Natasha Kalalisaㅡharus terjebak dengan permainan yang diciptakan gadis itu sendiri. Kejadian tak terduga mempertemukannya dengan laki-laki bernama Reyden Wang. Dirasa menemui seseorang yang tepat, muncul lah ide gila milik Lisa yang meminta laki-lak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lisa turun dari mobil yang ditumpanginya. Sedikit menunduk dan mengucapkan kata terima kasih ke seseorang yang sudah bersedia membukakan pintu untuknya.
Seumur-umur, ini adalah pertama kalinya Lisa diperlakukan layaknya seperti seorang putri. Dijemput menggunakan mobil SUV mewah, pintu mobil dibukakan dan diperlakukan dengan begitu sopan. Sungguh ini definisi nasib impian semua orang.
Namun begitu, kenikmatan yang Lisa dapatkan sempat membuat pening kepala. Tadi pagi, saat jam masih menujukan pukul 07.37 pagi, seorang pria bersetelan rapi tiba-tiba bertamu ke rumah Lisa.
Saya diutus tuan muda untuk menjemput nona Natasha Kalalisa.
Sontak saja mendengar itu membuat Lisa cengo luar biasa. Bahkan tak hanya dirinya saja, melainkan sang Mama juga. Tuan muda dan nona Natasha Kalalisa, apa maksudnya coba? Siapa tuan muda? Kalau nona Natasha Kalalisa sudah jelas itu pasti dirinya.
Mama Tiffany lah yang mewakili mengintrogasi pria bersetel rapi itu yang pagi-pagi sudah bertamu. Bertanya seputar ini dan itu. Mulai dari menanyakan siapa pria itu, menanyakan maksud dan tujuan dari kedatangannya, serta menanyakan apa motif mencari putrinya. Dan sudah pasti pertanyaan yang paling utama, siapa itu tuan muda.
Setelah mendengar segala penjelasan panjang lebar dari pria tak diundang itu, kebenaran membuat Lisa cengo untuk kedua kalinya.
Dalang dibalik semua itu iya tentu saja si laki-laki dingin super nyebelinㅡsiapa lagi kalau bukan Reyden Wang. Ternyata Reyden lah yang mengutus pria itu untuk menjemput Lisa. Lisa tentu saja awalnya memilih menolak namun karena segala bentuk paksaan akhirnya Lisa menuruti walau dengan berat hati.
Ponsel Lisa yang semula mati, pasca dihidupkan layaknya sudah seperti pasar malam. Sudah tak terhitung berapa puluh chat yang masuk ke ponsel Lisa dan itu semua didominasi dari Reyden. Segala bentuk ancaman dan paksaan selalu pemuda itu layangkan ke Lisa.
Mengungkit-ungkit perihal perjanjian mereka berdua lah. Membawa-bawa Lisa yang telah berjanji di rumah sakit kemarin lah, atau sampai ke Reyden yang mengancam akan menyebarkan fakta dan kebenaran dari semuanya.
Lisa tak habis pikir, ada saja kelakuan Reyden untuk memancing emosi lahar panas di kepalanya. Membuat Lisa lagi-lagi dibuat mengelus dada. Bahkan saat berjauhan sekali pun Reyden masih mampu menguras stok kesabarannya. Bagaimana jika mereka terus bersama, berdekatan setiap hari nyaris tanpa cela. Mungkin genderang perang selalu berkibar dengan nyalang di setiap harinya.
Tidak hanya sampai disitu saja. Si pria yang ditugaskan Reyden untuk menjemput Lisa itu juga ikut memaksa. Memamerkan berbagai macam bukti keadaan si tuan mudanya. Lisa sempat tidak peduli dan tidak ingin menggubris, toh itu juga kelakuan si setan jantan itu sendiri.
Namun saat mendengar suara wanita yang meminta bantuannya, membuat Lisa mendesah tak tega. Ibunda Reyden, ikut turun tangan merayu Lisa. Parahnya lagi, Lisa tidak sempat menolak sebab jawaban kata iya sudah lebih dulu dilontarkan dari mulut sang Mama, Tiffany.
