3 years later...
Entahlah, apakah ini sebuah mimpi ataukah bukan. Euna bahkan tidak percaya kalau ia bisa sampai di titik ini sekarang.
Sudah tiga tahun berlalu semenjak ia berusaha melupakan semua masa lalunya dan memulai kehidupan baru bersama putri kecilnya.
Ya, anaknya perempuan. Seperti yang mereka ketahui dulu.
Euna memberikan nama Park Ji Ah. Ji yang berarti kebijaksanaan dan Ah yang berarti kecantikan dan keanggunan. Euna memberikan nama Jiah karena itu nama yang pernah Jimin pilihkan dulu saat Euna menolak nama itu. Bahkan Euna masih menggunakan Park dalam nama anaknya. Karena bagaimanapun juga, Jiah tetap anak mereka berdua.
Jiah benar-benar cantik, sangat mirip dengan Jimin, hanya warna kulit dan rambutnya saja yang mengikuti Euna, selebihnya benar-benar mengikuti Jimin. Jiah juga termasuk anak yang pintar dan cerdas dikalangan teman-teman seusianya. Entah mengapa, terkadang Euna merasa sangat berhasil mendidik Jiah.
Banyak hal yang terjadi selama tiga tahun ini. Mulai dari Euna membuka toko kue miliknya sendiri dari sebuah toko kecil sampai akhirnya menjadi sebuah toko besar dan juga dua toko kecil yang tersebar di sekitar Orlando. Memang sangat jauh jika dibandingkan dengan butiknya yang dulu, tapi bagi Euna, itu sudah lebih dari cukup.
Euna juga mengganti identitasnya menjadi Shin Yubin. Bahkan ia juga mengganti total penampilannya. Ia juga jadi menggunakan kacamata yang justru tampak sangat manis saat dikenakan olehnya. Rambutnya yang ia warnai menjadi warna hitam dan memakai softlens berwarna sedikit kebiruan untuk menutupi mata coklatnya.
"Jiah-ya, ayo makan dulu, eomma sudah membuat makanan spesial untukmu." panggil Euna seraya berjalan ke arah kamarnya.
"woah, what is that, mommy?" tanya Jiah sembari turun tari tempat tidurnya perlahan.
Euna lantas mensejajarkan tubuhnya dengan putri kecilnya sembari meletakkan telunjuknya di depan wajah putrinya. "bukan seperti itu, sayang. 'apakah itu, eomma?' seperti itu. Gunakan bahasa Korea saat bersama eomma ya, sayang."
"ne, eomma. Mianhae." ucap Jiah lalu mencium pipi Euna dan berjalan ke ruang makan.
"bibimbap. Jiah suka. Eomma mau suapi Jiah, tidak?" tanya Jiah dengan wajah lugunya yang menggemaskan.
"tentu saja, eomma akan suapi putri kecil eomma hingga makanannya habis." jawab Euna seraya mencolek pipi tembam Jiah dan membawanya ke dalam dekapan hangatnya.
Euna menyuapi Jiah dengan telaten, sembari menanggapi ocehan kecil Jiah. Terkadang Jiah bercerita mengenai teman-temannya, mengenai mimpi yang ia alami semalam, dan masih banyak lagi.
"Eomma, Yun imo mau bertemu Jiah lagi, tidak? Linduuu sekali." tanya Jiah sambil memperagakan gerakan memeluk diri sendiri.
Euna lantas tertawa, memberi suapan terakhir dan dan mengusap mulut Jiah. "tentu saja, nanti Yun imo akan bertemu Jiah dan membawa banyak boneka untuk Jiah."
Jiah lantas tersenyum senang, lalu turun dari kursinya dan melompat-lompat kesenangan. Sukses membuat Euna tersenyum saat melihatnya.
Seoyun memang rutin mengunjungi mereka ke Orlando sebulan sekali semenjak Euna akan melahirkan. Karena memang tidak ada yang menemani Euma saat itu, hingga Seoyun sempat harus menemaninya selama kurang lebih satu bulan. Dan karena itu Seoyun rutin berkunjung untuk menemui Jiah.
Kemarin Seoyun mengatakan ia akan berangkat kesini dan mengambil jam penerbangan tengah malam menjelang dini hari agar bisa sampai disini siang atau sore hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Fanfiction"semua ini berawal dari kesalahan. Kesalahan yang seharusnya tidak terjadi. Aku tidak mencintaimu. Aku membencimu brengsek!" Shin Euna "ketahuilah, aku bersyukur kesalahan itu melibatkanku dan dirimu. Karna kesalahan itu aku mengenalmu. Dan, kurasa...