Jarang-jarang ya iol sapa kalian di depan kayak gini?
Nah, ini bakal jadi bab terakhir, huhu ㅠㅠTapi tenang aja, iol kasih epilog kok, bahkan kalo kalian mau iol bisa kasih bonus chapter yang isinya keUwUan keluarga ini, >< tpi kalo kalian mau ya, hehe.
Dan maaf ya kalo mungkin endingnya kurang gimana gitu, soalnya kehabisan ide akibat gak sabar nunggu mereka ketemu><
Maap ya publishnya kelamaan banget, karena ada masalah pribadi dan MASALAH WETPET jadi gitu :( tp semoga tetep suka.
Kasih poto bapak Jiah dulu deh
"kangen, gak?"
Oke deh, happy reading semua💜💜***
Fajar bersinar sangat cerah pada hari ini. Sinarnya yang lembut mampu menghangatkan semua yang ia sinari, udara bahkan terasa cukup hangat dan sangat nyaman pada hari ini.
Tapi, perasaan Euna hari ini tidak sehangat dan senyaman udara dan cuaca hari ini. Euna terus saja merasa gelisah di hari ini. Ia sendiri tidak mengerti apa yang membuatnya merasa gelisah. Ia bahkan terus memperhatikan Jiah selama membuat makanan di dapur. Entahlah, matanya bahkan tidak mampu teralihkan dari Jiah pada hari ini.
Padahal jika diingat lagi, hari ini Euna tidak mendapat mimpi buruk, Jiah pun tidak. Jiah tidak menumpahkan susunya ke atas karpet ruang tengah hingga harus membuat Euna sedikit repot membersihkannya. Tidak ada sesuatu yang janggal, tapi tetap saja Euna merasa gelisah.
Euna akhirnya menyelesaikan semua masakannya di dapur, ia sempat mengirimkan pesan pada Seoyun, bertanya berapa lama lagi sahabatnya itu sampai.
Belum sampai lima menit pesannya terkirim, bel apartemennya berbunyi, disusul suara seperti seseorang yang berusaha memasukan password.
Euna belum sempat meminta tolong pada Jiah untuk memastikan melalui intercom kalau itu Seoyun, pintu apartemen mereka sudah terbuka.
Anehnya, tidak ada suara sorakan Jiah seperti biasanya. Euna yang khawatir akhirnya dengan cepat menyusun semua makanan yang sudah ia buat. Euna masih merasa tenang, mengingat hanya Seoyun yang mengetahui password apartemennya.
Euna hendak berjalan ke ruang tengah setelah melepaskan celemeknya. Belum sampai di ruang tengah, ia mendapati Jiah yang berlari memeluknya sembari menangis.
"eomma, ahjussi itu mau kembali mengambil minnie!" teriak Jiah lalu tak lama kemudian kembali menangis.
Euna terkejut saat mengetahui ada laki-laki yang masuk ke rumahnya, tidak bisa dipungkiri ia juga merasa takut. Euna lantas mencoba menarik napasnya sembari mengumpulkan keberaniannya, ia lalu memeluk Jiah sembari menghapus air matanya, menggendong Jiah sembari berjalan ke ruang tengah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Fanfiction"semua ini berawal dari kesalahan. Kesalahan yang seharusnya tidak terjadi. Aku tidak mencintaimu. Aku membencimu brengsek!" Shin Euna "ketahuilah, aku bersyukur kesalahan itu melibatkanku dan dirimu. Karna kesalahan itu aku mengenalmu. Dan, kurasa...