Cuaca pagi begitu cerah karena hujan semalaman yang sepertinya berhasil membuat polusi hilang. Meskipun bukan hujan deras, namun tetap saja sepertinya polusi sedikit hilang.
Seorang gadis dengan seragam putih abu berjalan kaki hendak ke sekolah. Perjalanannya sekitar 15 meter lagi untuk sampai di sekolah.
Bukan tanpa alasan gadis itu berjalan kaki menuju sekolahnya. Melainkan karena kedua orangtuanya sudah pergi sejak pagi dan ia lupa meminta uang sakunya. Kakaknya pun tidak pulang semalaman entah kemana, dihubungi juga tidak aktif. Jadilah gadis itu harus berjalan kaki karena ia tidak memiliki uang cash.
Namanya Keysa Malisandra. Gadis cantik bertubuh mungil dengan rambut diikat menjadi satu seperti ekor kuda karena warna rambutnya yang bercampur dengan warna cokelat tembaga.
Sesekali Keysa harus melompat karena terdapat kubangan air di jalan yang ia lewati.
Sekali lagi Keysa harus melompat. Keysa bersiap kakinya berjinjit satu untuk melompati kubangan itu. Hap, berhasil.
"Alhamdulillah" ucapnya
Saat hendak melangkah, ia dikejutkan oleh mobil yang melaju dengan cepat membuat tubuhnya terciprat air kubangan.
"Astagfirullahalazim" ucapnya lagi
Keysa melotot melihat mobil yang baru saja mencipratkan air ke tubuhnya melaju begitu saja tanpa rasa bersalah. Benar benar!
"Awas aja"
Keysa dengan cepat berjalan menuju parkiran. Di sana Keysa melihat mobil yang mencipratkan air ke tubuhnya baru saja parkir. Buru-buru Keysa pasang badan untuk meminta pertanggungjawaban.
Dengan kedua tangan bertolak pinggang dan wajah songongnya ia pasang, ia berdiri di sisi mobil menunggu sang empu turun.
Seorang laki-laki turun dengan gaya coolnya. Tasnya tersampir di bahu kanan. Tubuhnya menjulang tinggi membuat Keysa harus sedikit mendangak untuk melihatnya.
"Hey!"
Laki-laki itu langsung sedikit menunduk melihat tubuh Keysa yang terlihat mungil. Laki-laki itu menahan tawa melihat tubuh Keysa yang basah berantakan. Wajahnya tertutup air kotor dan tampang songong.
"Pffft"
"Malah ketawa, cepat tanggung jawab! Gara-gara lo, tubuh gue basah"
"Gue?"
Keysa mengangguk "Mobil lo nyipratin air kubangan ke tubuh gue, lihat hasilnya! Hancur pagi gue"
Laki-laki itu tertawa "Abis ngobak kali lo"
Keysa mencubit pinggang laki-laki itu tanpa ampun karena menertawakannya "Tanggung jawab!"
"Aw aw aduh iya iya"
Keysa melepas tangannya.
"Ck!"
Laki-laki itu meninggalkan Keysa.
"Hey!"
"Aish, gue ditinggal"
"Mama, nasib Key gimana"
"Huaaaa"
Key menghela napas lalu duduk di pinggiran pembatas parkir. Ia terlihat seperti gelandangan yang masuk ke area sekolah. Ia berharap semoga temannya belum datang lalu lewat agar Keysa bisa meminta tolong.
Keysa melihat sepatunya yang ikut kotor bahkan tembus hingga ke kakinya. Keysa bisa tebak bahwa kini kakinya sudah menciut karena lembabnya sepatu.
"Ekhm"
Laki-laki itu datang. Keysa berdiri menghadapnya.
"Lo, enak banget ya main tinggalin gue gitu aja" cerca Keysa
"Bawel, pantes ditinggal"
Keysa memelototkan matanya. Tak percaya laki-laki dihadapannya akan mengatakan hal bucin terhadapnya.
"Nih"
Key menerima kantong plastik putih dari laki-laki di hadapannya.
"Apa ini?"
"Seragam lo"
Keysa melihat isinya. Benar, sepasang seragam abu putih.
"Waaah, thanks"
"Hmm"
Laki-laki itu berbalik badan hendak pergi meninggalkan Keysa karena merasa sudah bertanggung jawab.
"Eeh tunggu!"
"Apa?" tanya laki-laki itu tanpa menoleh
"Sepatu gue, lihat"
Laki-laki itu berbalik badan menghadap Keysa lalu menatap sepatunya yang kotor. Ia menarik rambutnya kesal.
"Astaga"
"Kaki gue kedinginan"
Laki-laki itu berjalan memutari mobilnya menuju bagasi. Ia mengambil sesuatu dari dalam bagasinya. Lalu menghampiri Keysa.
"Nih, gue harap ukurannya sama"
Laki-laki itu memberikan sepatu running hitam pada Keysa.
"Ini punya siapa? Ukurannya berapa?"
"Ade gue, 37"
"Ukurannya sama, mungkin lusa gue kembaliin, thank you"
Keysa meninggalkan laki-laki di hadapannya menuju toilet.
•••
Keysa mengusap wajah basahnya dengan tissue basah setelah mengelap sedikit bagian rambut atasnya yang ikut terciprat air. Ia merasa beruntung karena menemukan facial wash di dalam tasnya. Wajahnya kini terlihat lebih fresh daripada sebelumnya.
"Hhh akhirnya"
Keysa meletakkan seragam kotornya ke dalam tas setelah memasukkannya ke dalam kantong plastik putih.
BRUK
"Aw" ringis Keysa
"Keysaa!"
Keysa mendongak mendapati sahabatnya.
"Lala!"
"Lo darimana sih, bu Dwi nyari lo"
"Ganti baju, seragam gue kecipratan air kubangan di jalan tadi"
"Ya ampun sahabat gue, siapa yang jahat ke lo?"
"Dia ngga sengaja, lagian juga udah tanggung jawab"
"Emang ngebut ya pengendaranya sampe rambut lo basah gitu?"
Keysa mengangguk
"Siapa pelakunya?"
Keysa tertawa "Kayak penjahat aja dibilangnya pelaku, udah yuk ke kelas, kasian bu Dwi nunggu"
"Tapi anak-anak berharap lo ga masuk hari ini"
"Ah, mereka mah maunya gue ga masuk di setiap pelajaran bu Dwi hahaha"
TBC