Keysa memotong rumput panjang di pekarangan rumahnya. Pekarangannya belum rapi. Dihinggapi satu pohon mangga besar di sudut yang di bawahnya juga diselimuti rumput panjang.
Keysa tadi ingin melakukan kegiatan. Ia akhirnya keluar rumah dan menemukan pekarangan yang belum rapi. Akhirnya Keysa pergi ke dalam mencari perkakas.
Pekarangannya sedikit luas, Keysa akan meminta untuk dibuatkan gazebo tepat di bawah pohon mangga.
Bruum bruuum bruum
Keysa bangun dari jongkoknya. Ia mengintip celah pembatas untuk melihat apa yang terjadi. Pasalnya ia mendengar banyak suara motor berdatangan.
Ah bukan datang, ternyata hanya lewat, dan kebetulan masuk ke dalam rumah yang tepat di sebelah rumahnya. Keysa menjauhkan tubuhnya dari pembatas kemudian kembali melakukan aktivitasnya.
•••
Tin tiin tiin
Keysa mengalihkan pandangannya ke arah mobil yang baru masuk. Tak Keysa kenali. Keysa kembali memandang tumpukan rumput, ia bingung harus ia apakan rumputnya itu.
"Keysa" seru Bulan
Keysa menoleh mendapati kedua orangtua, Kenzo, dan satu orang laki-laki berpakaian kasual datang bersamaan.
"Mama"
"Kamu ngapain?"
"Nih, motong rumput"
"Ya ampun, kamu ngga perlu ngelakuin hal ini sayang"
Keysa terkekeh tanpa suara "Keysa butuh kegiatan, mah"
"Keysa, perkenalkan ini Revanno sang design interior" ujar Surya
Keysa menatap laki-laki berpakaian kasual tadi lalu tersenyum tipis "Keysa"
"Revanno"
"Pah, aku mau gazebo" ucap Keysa
Surya mengangguk "Kamu bicarakan langsung kepada nak Revanno, dia sangat handal dan juga memiliki banyak rekomendasi tempat dimana kamu akan mendapatkan apa yang kamu inginkan"
Revanno tersenyum "Saya akan membantu anda"
"Ah terlalu kaku lo bro" ujar Kenzo
"Ka Ken jelek"
"Ooh masih ngambek" goda Kenzo
"Mama tinggal ya, kalian silahkan berbincang di dalam, mari nak Revanno"
Revanno menundukkan kepalanya sopan.
•••
Keysa menumpuk rumput yang ia potong tadi di belakang rumah dekat gudang. Ia akan menyimpannya untuk dijadikan pupuk. Kenzo dan Revanno ada di dalam rumah. Ntah apa yang mereka lakukan, mungkin menata ruangan.
Keysa sempat dipaksa untuk ikut mereka ke dalam, namun Keysa menolak dan memilih untuk merapikan pekarangannya. Kini pekarangan terlihat sedikit rapi, Keysa meletakkan kembali gunting rumput ke dalam gudang lalu kembali ke depan untuk menyiram.
Keysa baru saja mengambil ancang-ancang untuk menyalakan kran air, namun gerbang rumahnya terbuka, dan membuat Keysa mau tak mau harus melihat siapa yang datang.