Keysa sampai di rumah dengan selamat bersama Kenzo. Laki-laki itu kembali menuju kantor setelah mengantarnya hingga depan rumah.
Keysa masuk ke dalam rumahnya yang tak dikunci karena di dalam sudah ada kedua orangtuanya yang baru saja pulang dari dinasnya.
"Keysa pulaang"
"Wa'alaikumussalam" ucap Bulan yang datang dari arah dapur
Keysa memamerkan deretan giginya "Assalamualaikum" ujarnya lalu mencium punggung tangan ibunya
"Papa mana, ma?"
"Tidur, kelelahan kayaknya"
Keysa ber-oh ria
"Kamu sudah makan? Mama udah masak, makan yuk"
Keysa mengangguk antusias "Aku ganti baju dulu"
•••
"Bagaimana sekolah kamu selama mama tinggal hmm?"
Keysa berpikir sejenak "Baik, tapi aku di rumah jarang makan" adu Keysa dengan wajah memelas
"Kenapa? Pantas kurusan anak mama ini"
Keysa mengerucutkan bibirnya "Ka Ken pelit"
"Lho, mama kirim uang untuk kamu ke ka Ken"
"Uang jajan aku aja dipangkas maa"
Bulan terkekeh "Masa sih"
"Iya"
"Mungkin kakak kamu ngga mau kamu boros sayang"
"Key tuh ngga pernah boros, ma"
Bulan meminum tehnya. Ia menatap Keysa sejenak.
"Mama ada kabar gembira"
"Apa ma?"
Bulan tersenyum "Papa kamu jadi kepala sekolah mulai lusa di SMA Garuda"
"Waaah"
Bulan mengangguk "Besok kamu libur dulu ya sehari"
Keysa mengernyitkan keningnya "Ada apa ma?"
"Besok kita pindah"
"Pindah?"
•••
Keysa kini tengah mengerjakan tugasnya. Ia baru saja pulang dari kedai kopi bersama Kenzo. Ntah habis mimpi apa, Keysa berpikir Kenzo baru saja bangun dari tidur tak nyenyak. Pasalnya kakaknya itu jarang sekali mengajaknya jalan keluar. Ditambah lagi laki-laki itu juga mentraktirnya makan malam.
Keysa terkekeh saat sedang menghitung hasil dari nilai matriks. Konsentrasinya buyar saat mendengar dering telepon. Buru-buru Keysa meraih ponselnya, takut telepon penting.
Unknown number is calling...
"Ya halo?"
"Key!"
"Siapa ya?"
"Justin"
"Justin? Nomor baru?"
"Iyaa"
"Ada apa lo nelepon gue malem malem gini?"
"Cuma mau ngasih tau nomor baru"
"Udah?"
"Ngga sih, gue juga mau bilang gue kangen lo"
"Udah udah, lo kalau mau bilang kangen yang bener"
"Gimana contohnya Key?"
"Aku kangen kamu"
"Bodo amat"
"Justiiiin!!"
"Hahaha"
"Gue mau ngerjain tugas, bye!"
Tut tut tut
Keysa mengakhiri panggilan telepon dari Justin. Laki-laki itu memang suka seperti itu jika sedang ingat temannya. Jika tidak, boro-boro menelepon Key, buka roomchat saja tidak kalau Key tidak menspam Justin.
Ting
Justiiin
Gue mau curhat, kenapa lo tutup teleponnyaKeysa terkekeh melihat isi pesan dari temannya yang satu itu. Jika ingin curhat, pasti laki-laki itu akan membicarakan Chelsea si anak ipa.
Keysa
Lo pake bilang kangen segala,Justiiin
Ya elah, kangen ama temen sendiri emang kenapaJustin is calling...
"Hmm"
"Jangan gitu dong, jelek lo ah"
"Bodo!"
"Oke oke, jadi gini Key"
"Apa?"
"Gue itu kangen manggil lo Kekeyi"
"Justin gue botakin pala lo nanti ya"
"Mau dong"
Tut tut tut
Keysa mengakhiri panggilan Justin dengan kesal lalu melempar ponselnya ke bantal. Huh, ia pikir laki-laki itu benar akan curhat kepadanya.
Dering telepon kembali berbunyi. Keysa menarik ponselnya lalu langsung mengangkatnya.
"Justin gue block nomor lo ya!"
"Ekhm"
Keysa menjauhkan ponselnya dari telinga. Nomor tidak diketahui.
"Siapa?"
"Dewa"
"Dewa?"
"Iya"
"Ooh Dewa, iya gue baru inget, ada apa?"
"Lo lagi ngapain?"
"Hmm, duduk"
"Dimana?"
"Rumah lah"
"..."
Keysa mengernyitkan dahinya. Dirinya salah berbicara?
"Key"
"Iya?"
"Good night"
Tut tut tut
"Hah?" beo Key
"Good night?"
"Hari ini pada kenapa sih?"
Keysa terus bermonolog sambil menatap layar ponselnya.
TBC