Setelah 2 hari tidak masuk sekolah, kini Keysa sudah berada di kelas. Ia sudah dapat berjalan seperti semula. Lagi, setelah bertemu di gor. Keysa tak lagi melihat Dewa. Laki-laki itu bahkan tidak menjenguknya. Jangankan menjenguk, menghubunginya saja tidak.
Jam istirahat sudah berjalan sejak 5 menit yang lalu. Lala masih sibuk dengan catatannya hingga ia harus menunggu gadis itu selesai untuk pergi ke kantin. Tidak dengan Justin dan Leo. Dua laki-laki itu sudah pergi sejak bel istirahat berbunyi.
"Selesai"
"Kuy"
Keysa berdiri dan langsung mengikuti Lala yang kini sudah berada di pintu kelas.
"Gue nunggu lo ya daritadi, sekarang malah ditinggal" seru Keysa mengejar Lala
Lala hanya cengengesan kemudian menarik tangan Keysa "Ayo ayo gue laper banget soalnya"
•••
Di sisi lain, Leo dan Justin tengah duduk di kursi panjang yang ada di kantin bersama anak basket lainnya termasuk Dewa. Laki-laki itu nampak terlihat biasa saat teman-temannya memberikan joke terhadap laki-laki itu.
"Wa, sekarang lo udah ga pernah ngapelin ibu peri lagi ya" ujar Oji
Semua tertawa "Dewa pindah selera ke yang barbar" sahut Nando
"Emily be like" tambah Fikar
"Sssstt ada nenek sihir" ujar Rama membuat semua memandang kemna Rama menatap
Di sana terdapat Emily bersama Eva dan Hesti. Ketiga perempuan itu tengah berjalan menuju tempat dimana Dewa dkk duduk.
"Eh ada bidadari" ucap Justin dengan nada naik satu oktaf
Emily yang merasa terpanggil karena Justin terlihat memandang ke arahnya itu langsung memasang wajah tersipu malu.
Justin berdiri kemudian berjalan mendekati Emily. Namun saat hampir sampai mendekati Emily, Justin menatap sinis ke arah Emily dan langsung melewati perempuan itu.
"Hai bidadari ku" ujar Justin setelah merangkul pundak Keysa
"Lo ngapain sih teriak teriak gitu" ucap Keysa sebal
"Key, gue ke Leo dulu ya" Keysa mengangguk kemudian menggenggam tangan Justin yang menggantung di pundaknya
"Gue mau es jeruk" rengek Keysa pada Justin
Keysa merasa sudah lama dirinya tidak bermanja terhadap laki-laki itu setelah berpacaran dengan Dewa. Kini Keysa rindu, masa bodo dengan Dewa yang tengah menatapnya lekat di sana.
"Ayo beli, nanti kita bolos abis istirahat" ucap Justin dibalas cubitan pada pinggang Justin
"Aduh aduh, gue kangen sama cubitan lo"
Keysa tertawa namun kemudian membeku karena melihat Dewa tengah dipeluk dari belakang oleh Emily. Laki-laki itu terlihat biasa saja tidak menolak, bahkan tangannya menyentuh tangan Emily yang melingkar di lehernya.
"Biarin aja" bisik Justin
Keysa tersenyum tipis "Ada Chelsea tuh"
Justin menoleh kemana tangan Keysa menunjuk.
"Hai Chel" sapa Justin pada Chelsea
"Hai Jus"
"Bonchel maksudnya" Justin meledek Chelsea
"Ooh gitu, awas aja" ujar Chelsea tertawa
"Hai Chelsea"
"Hai Keysa"
"Jangan marah ya, ini Justin emang suka manasin lo, makanya ngerangkul gue mulu" ucap Keysa yang langsung dibekap mulutnya oleh Justin
"Hahaha telat, gue udah tau" ejek Chelsea pada Justin kemudian berlalu meninggalkan Justin dan Keysa
"Lo tuh ya, bocor banget" ucap Justin seraya meraup wajah Keysa
•••
Justin benar mengajak Keysa bolos siang ini. Laki-laki itu membawanya ke salah satu cafe dengan alasan ingin membeli pulpen di photocopy depan sekolah.
"Gue bingung" Justin memulai percakapan
"Kenapa?"
Justin merapikan rambutnya "Chelsea nggak mau gue ajak pacaran"
Keysa menyuap cake yang ia pesan "Lo ditolak?"
Justin menggaruk kepalanya sendiri "Yaa ngga tau"
Keysa mengernyitkan dahinya. Lalu pikirannya beralih pada kejadian beberapa hari yang lalu.
Flashback on
Justin membawa Chelsea ke salah satu mall yang ada di Jakarta. Mereka baru saja selesai bermain di funworld untuk mengusir kebosanan mereka.
Sebenarnya mereka sudah dekat sejak mereka MOS saat pertama masuk sekolah. Justin dipertemukan dengan Chelsea saat gadis itu tengah kesulitan memasang nametag dengan kedua tangan penuh membawa barang bawaan.
Sampai sekarang mereka masih dekat, namun tanpa status. Tidak ada yang berani memulainya lebih dulu. Chelsea yang terlihat menikmati kedekatan mereka dan Justin yang mengharapkan sesuatu dari pertemanan mereka.
Justin menganggap kedekatan mereka sudah lama, hingga akhirnya ia memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya pada gadis itu.
"Chel"
"Jangan mulai ngejek gue deh" jawab Chelsea sambil memakan kentang gorengnya
"Gue serius"
Kepala Chelsea bergerak menoleh pada wajah Justin "Kenapa?"
"Hmm"
"Hmm?" Chelsea seolah bertanya dengan memiringkan kepalanya menatap Justin
"Gue sayang sama lo"
Chelsea mengangguk, wajahnya menatap kentang goreng yang sedang ia celupkan ke dalam saus.
"Bisa kita ubah status kita? Gue ngga suka lo dekat sama cowok lain"
Chelsea tersenyum, ekspresinya menatap Justin dengan lembut, gadis itu sangat terlihat dewasa. Ntah dari caranya dalam menyelesaikan suatu masalah atau dari cara gadis itu memperlakukan Justin.
Tangan Chelsea menyentuh tangan Justin yang ada di atas meja "Lo tau kan, gue ngejalin kedekatan hanya sama lo"
"Chel, gue ngga suka lo dideketin cowok lain"
Chelsea tersenyum "Bukan maksud gue nolak lo, gue harus mengutamakan pendidikan gue sesuai dengan prinsip gue"
"Lo harus tau kalau gue juga sayang sama lo, tapi gue ngga bisa pacaran, gue bisa jaga hati gue buat lo kalau memang lo mau" lanjut Chelsea
Chelsea mengusap tangan Justin menggunakan ibu jarinya "Tapi lo bisa mundur kalau lo ngga ingin berkomitmen sama gue"
Flashback off
"Jadi Chelsea mau komitmen sama lo?" tanya Keysa memastikan
Justin mengangguk "Tapi gue takut"
"Chelsea orang baik kok, lo harus percaya sama dia. Lagian ngga semua kedekatan harus dijadikan status, kalau emang lo serius, lo tunggu dia"
"Lo Kekeyi bukan sih?" tanya Justin membuat suasana hancur
"Bodo"
Yang benar saja, Keysa tengah memberikan solusi kok laki-laki itu malah merusak suasana hatinya.
Justin mengusap kepala Keysa "Jangan marah, nanti gue beliin cheese burger kesukaan lo"
"Nyogok ya lo"
"Btw hubungan lo sama Dewa lagi nggak baik?"
TBC