Suara mobil terdengar dari ruang keluarga rumah Keysa. Keysa memutar kepalanya saat suara langkah kaki terdengar dari luar disertai dengan suara tawa. Surya, Kenzo, dan Raja datang dengan tawa mereka.
"Kalian habis darimana?" tanya Keysa
"Kamu tumben urut kaki, sayang" ucap Surya
Keysa tersenyum kikuk "Pegel pah"
"Keysa jalan dari gor ke rumah, pa" sahut Bulan yang datang dengan nampan berisi suguhan air teh dan camilan untuk mbok Lami yang tengah mengurut Keysa
"Apa? Gor mana? Kok bisa? Tadi kan berangkat sama Dewa" Kenzo memberikan pertanyaan dengan wajah tak percayanya
"Dia ada urusan mendadak, jadi harus segera pulang" jawab Keysa berbohong
"Hmm ya udah lebih baik kita ke dalam, catur kita belum selesai lho om, nggak lupa kan?" kekeh Raja
"Hahaha iya, ayo"
•••
Suara lembaran buku memenuhi ruang kamar bernuansa cream milik Keysa. Gadis itu tengah membaca novel lamanya yang berjudul Beauty and the beast.
Kakinya ia selonjorkan untuk merenggangkan otot kakinya yang masih tegang. Berjalan jauh dari gor sampai rumah setelah berlari pagi 3 putaran dengan panjang putaran 1000 meter tanpa minum selain susu dari rumah sebelum berangkat membuat kakinya tegang tidak bisa ditekuk saat hendak melepas sepatu tadi saat ia sampai rumah.
Keysa menghela napas. Berpikir apa ini merupakan sikap buruk yang baru Keysa ketahui? Selain arogan dan egois, apa ini sisi lain dari Dewa? Ia sudah 2x ditinggal sendirian dan harus pulang dengan berjalan kaki.
Keysa diam merenungkan nasibnya. Setelah dikejar dengan manis oleh laki-laki itu, kini ia dibuang begitu saja? Tak ada bedanya dengan Devan, mantan pacarnya.
Tok tok tok
Keysa membuyarkan lamunannya setelah mendengar suara ketukan pintu kamarnya.
"Masuk"
Seorang laki-laki masuk kemudian membuka pintu kamar Keysa dengan lebar. Ia berjalan menuju meja belajar kemudian menarik kursi di sana dan mendudukkannya.
Laki-laki itu selalu lengkap dengan celana jeans pendek dengan kemeja yang 2 buah kancingnya sengaja dilepas.
Matanya menatap lekat Keysa dari jarak 5 meter. Kemudian menyipit dan seperti biasa, laki-laki itu tertawa. Ntah apa yang ditertawakan olehnya.
"Lo beneran titisan pembantu ya, Key" ujarnya membuat Keysa melongo
"Bisa ngga sih, jangan bilang kalau gue itu pembantu, lo ngasih gaji ke gue juga ngga, kok nyebut gue pembantu"
Raja tertawa melihat Keysa yang kesal. Mungkin ini akan menjadi hobi baru, pikir Raja.
"Nanti gue gaji dalam bentuk nafkah" ucap Raja
Keysa memutar bola matanya malas "In your dreams"
"You with me, will be evrything I-
"Stop stop, suara lo ngga bagus" potong Keysa ketika mendengar Raja malah membalas ucapannya dengan lagu yang berjudul Imagination
Raja tertawa kembali membuat Keysa heran. Laki-laki itu kapanpun dimanapun selalu tertawa tanpa beban. Bukannya Keysa iri, hanya saja nampak seperti kuda jika terus tertawa seperti itu.
"Gue tau tadi lo bohong ke orangtua lo" tembak Raja
"Maksudnya?"
"Keysa Keysa, cowok kayak Dewa lo pertahanin, bilang sama gue udah berapa kali lo ditinggal sendirian?" ucap Raja membuat Keysa mengernyitkan dahinya
"Dia tau?" batin Keysa
"Jelas gue tau, mata mata gue di luar banyak" ucap Raja menjawab pertanyaan yang ada dalam benak Keysa
"Lo mata-matain gue?"
Raja tertawa "Gue mata-matain lo? Nggak banget hahaha"
Keysa mendengus sebal kemudian mendudukkan tubuhnya karena merasa tak sopan melihat Raja yang tengah menjadi tamunya.
"Gue itu musuhnya pacar lo, jadi jelas kalau teman-teman gue mata-matain pacar lo"
Keysa diam berpikir sejenak. Jadi Raja tau bahwa Keysa adalah pacarnya Dewa dari situ?
"Tunggu, musuh?" tanya Keysa
Raja mengangguk "Sekolah kita, eh sorry. Maksudnya sekolah lo dan sekolah gue itu terlibat perkelahian besar, kita sering tawuran"
Kepala Keysa terasa pening "Jadi maksud lo, Dewa suka ikut tawuran?"
Raja tertawa keras "Ya iya lah, dia ketua di Mandala"
Keysa membulatkan matanya tak percaya
"Lo ngga tau?"
Keysa menggeleng
Mengapa Dewa tak pernah memberitahunya? Sungguh Keysa tak mengenal Dewa? Laki-laki itu terlihat tertutup jika bersama Keysa.
"Tapi untuk sekarang belum ada pemicu kita berkelahi, terakhir kita perang di tempat biasa, waktu itu pacar lo juga kabur, ngga ada di tempat" jelas Raja
Tidak ada di tempat? Apa waktu itu saat Dewa menyembunyikannya di dekat tempat sampah?
Ga ada siapa siapa di sini, mending kita balik, bos" ujar seorang laki-laki tak jauh dari tempat Dewa dan Keysa mengumpat
"Balik!"
"Balik woooy, ketua mereka ga ada"
"Di depan gang Kenanga?" tanya Keysa memastikan
Raja mengangguk cepat "Kok lo tau?"
"Itu gang menuju rumah lama gue, waktu itu Dewa nyembunyiin gue dari tawuran saat gue lagi makan nasi goreng di depan gang" Keysa bercerita
"Jadi kebiasaan lo itu keluar malem buat nyari makan?" tanya Raja
Keysa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Lain kali kalau lo mau nyari makan, panggil gue"
Keysa mengangkat sebelah alisnya "Ngapain?"
"Ya nganterin lo lah"
Keysa terkekeh "Pacar gue aja ngga sepeduli ini"
"Pacar lo aja bego hahaha"
TBC