Keysa sudah siap dengan jeans hitam dan kaos putih disertai dengan sepatu kets putihnya. Ia keluar dari kamar saat mendengar ibunya meneriaki namanya dari bawah.
"Iya maa?"
"Ini lho ada teman kamu"
Buru-buru Keysa menghampiri ibunya.
"Siapa ma?"
Keysa melihat laki-laki yang ia kenali duduk di ruang tamu. Dewa.
"Mah, Keysa pergi dulu ya"
"Mau kemana?"
"Itu diajak dia"
Keysa melihat Dewa bangun dari duduknya menghampiri Bulan.
"Saya izin ajak Key keluar, tante" ucap Dewa sopan
"Jangan terlalu larut ya pulangnya Dewa"
"Iya tante"
"Papa mana ma?"
"Keluar sama Kenzo"
Keysa mengangguk "Ya udah Keysa pamit, assalamualaikum"
•••
Di sini lah Dewa dan Keysa berada. Berada di salah satu meja yang ada di dalam pasar malam. Keysa memesan 2 porsi sate ayam untuknya dan Dewa. Dewa sendiri sibuk merapikan jejeran makanan yang mereka beli di sepanjang penjual makanan di dalam pasar malam tersebut.
"Jangan tanya di sini enak atau ngga, pasti jawabannya enak" ujar Keysa pada Dewa
Dewa mengangguk "Lo beli makanan sebanyak ini, buat apa?"
"Ya dimakan lah" jawab Keysa lalu mengambil satu sosis bakar yang masih hangat
"Hmm"
"Ya ya gue tau lo orang kaya, lo ngga biasa makan di pinggir jalan, pasti ini kedua kalinya lo makan di pinggiran kayak gini kan setelah gue ajak makan pecel lele waktu itu?"
Dewa memperlihatkan deretan giginya "Iya"
"Aaaaa" Keysa menempatkan satu tusuk sosis kepada Dewa tepat di depan wajah laki-laki itu berusaha untuk menyuapinya
"Ga sehat"
"Sesekali nih, aaaaa"
"Ngga, lo aja"
"Oke besok besok gue ngga akan mau kalau lo ngajak gue keluar" ucap Keysa
"Kok gitu?"
"Yaa makanya nih makan"
Keysa mulai memakan makanannya yang lain sembari menunggu sate ayamnya. Dewa pun kini ikut makan apa yang Keysa makan. Ntahlah, apa semua orang kaya bertingkah seperti Dewa?
"Yang buat lo ngajak gue keluar ke tempat ini apa sih?" tanya Keysa sambil mengunyah martabak mini yang ada di dalam mulutnya
Uhuk uhuk
Keysa memberikan sebotol air mineral pada Dewa.
"Ditanya malah batuk"
Dewa menetralkan ekspresinya "Biar bisa pdkt sama lo" batin Dewa
"Anggap aja permintaan maaf gue karena sikap ade gue waktu itu"
Keysa menaikkan sebelah alisnya "Bilang aja, alasan sebenarnya itu lo mau pdkt kan sama gue hahaha"
Dewa terkekeh "Pede lo banget lo Kekeyi"
Keysa mengerucutkan bibirnya "Gue ada di belakang lo sama Leo waktu kalian ngobrol"
"Gue abis dari ruang guru waktu itu, tadinya gue mau ngagetin Leo, eh kalian lagi ngomongin gue" lanjut Keysa
"Hahaha gue ngga percaya, orang kayak lo bisa suka sama gue" Keysa tertawa
"Orang yang suka sama lo banyak dan lo malah suka sama gue, beruntung banget gue disukain sama cowok yang populer di sekolah"
Dewa meminun segelas es teh manisnya lalu menatap Keysa "Stop! Pertama, lo beda dari mereka. Kedua, lo ga sama seperti mereka. Ketiga, lo mau jadi pacar gue?"
Uhuk uhuk
"Minum minum"
Dewa memberi Keysa es teh miliknya karena es milik gadis itu sudah habis.
"Ekhm"
Keysa diam setelah berdeham. Ia mencoba menetralkan ekspresinya di depan Dewa.
"Gimana?"
"Hah?"
Dewa mengusap dagu Keysa yang terkena saus menggunakan tissue membuat Keysa tersenyum kikuk setelahnya.
"Jawaban lo?"
"Hmm"
"Hmm?"
"Lo suka sama gue, bukan berarti lo sayang sama gue"
"..."
"Gue pastiin lo cuma sekedar penasaran sama gue"
"Kita jalanin dulu ya"
Kita jalanin dulu? Keysa terdiam. Bagaimana jika memang Dewa hanya sekedar penasaran dengannya? Dirinya sendiri takut jika ia akan baper nantinya. Oh ayolah, siapapun tolong Keysa.
"..."
"Key"
"Oke"
TBC