Pagi ini Keysa dikejutkan dengan berita buruk dari sekolah tempat dimana ayahnya bekerja. Ayahnya dikabarkan terpeleset dan kemudian pingsan. Buru-buru Keysa mencari taxi dan pergi menuju SMA Garuda.
Setelah sampai, Keysa sempat ditahan sebentar oleh satpam di sana.
"Neng, neng anak baru? Perasaan saya ngga ada pemberitahuan dari guru bk"
"Saya bukan anak baru, pak"
"Lho terus kenapa ke sini? Aduh neng dari SMA Mandala? Neng mau cari keributan ya?"
"Saya anak pak Surya, permisi pak"
Keysa gelisah. Seharusnya ia sudah sampai di tempat ayahnya sekarang. Keysa terus berlari di koridor. Ia sudah memutari area lantai 1, tapi tak juga menemukan ruang kepala sekolah di sana.
Bruuk
"Aduh" Keysa meringis ketika bokongnya menyentuh lantai karena menabrak seseorang
"Sorry sorry"
Keysa bangun kemudian menepuk rok belakangnya yang sedikit kotor.
"Kak, ruang kepala sekolah dimana ya?" tanya Keysa
"Ooh anak baru"
Keysa menggeleng "Saya mau cari pak Surya, kak"
Laki-laki itu menganggukkan kepalanya "Di lantai dua belok kanan"
Keysa langsung berlari menuju lantai 2 karena kebetulan di depannya adalah tangga "Makasih ka" ucap Keysa sambil berlari
"BAGAS" teriak laki-laki itu pada Keysa yang sudah berlari di koridor lantai 2
"Lah, ngapain lo neriakin nama sendiri, Gas?"
Laki-laki bernama Bagas itu melihat temannya yang tengah merapikan seragamnya "Lo pikir gue elpiji"
Temannya yang bernama Angga itu tertawa sambil mengancingkan kemeja atasnya "Nanti kalo lo punya anak namain aja 'Hook' biar sama kayak merk oven"
Bagas menjitak kepala Angga "Sialan lo hahaha"
•••
"Gimana keadaan papa saya, dok?" tanya Keysa panik
Di sana sudah ada 2 orang guru dan dokter yang dipanggil untuk ayah Keysa.
Sang dokter tersenyum "Ayah anda baik baik saja, beliau hanya syok, oleh karena itu ia pingsan, ayah anda kuat"
Keysa menghela napas lega kemudian menghampiri ayahnya "Bangun dong pa"
"Sebentar lagi ayah anda akan bangun, kalau begitu saya permisi"
"Makasih dok"
"Mari dokter, saya antar" ujar salah satu guru di sana
Setelah dokter dan guru itu keluar, salah satu guru yang masih ada di sana berdiri kemudian menghampiri Keysa.
"Saya akan buatkan teh hangat untuk pak Surya" ucapnya pada Keysa
Keysa langsung berdiri kemudian mencium punggung tangan guru perempuan itu "Biar saya aja, bu"
"Baiklah, dapurnya ada di lantai 1"
"Baik bu..
"Bu Vera, saya wakil kepala sekolah di sini"