"Bodoh!"
Keysa mendongak mendapati Dewa dengan wajah menahan amarah. Dewa menarik lengan Keysa hendak mengajak gadis itu pergi dari situasi kacau seperti ini.
"Dewa?"
"Ayo pergi dari sini"
"Gue mau makan"
Dewa memejamkan matanya menahan kesal. Ia menarik Keysa dengan cepat agar musuhnya tak melihatnya.
"Ayo Keysa!"
"Ish gue laper tau"
•••
"Bau Dewaaa, huek"
Dewa melihat Keysa menutup hidungnya dengan menarik kerah kaosnya yang dipakai.
"Lo ngapain malem gini makan di luar, astaga" ujar Dewa
"Gue laper, ka Ken ngga bawain pizza pesanan gue"
Dewa menarik hidung Keysa gemas "Kenapa harus di depan gang itu makannya, huh?"
"Aduuuh sakit hidung gue tau"
Dewa melepas kedua jarinya yang menjepit hidung Keysa.
Sssrrrkk
Dewa memaksa tubuh Keysa untuk berjongkok dan tidak bersuara. Ia membawa gadis itu mengumpat di balik tembok tempat sampah. Ia bisa saja keluar dan melawan musuhnya yang ada di luar, namun ia harus menyelamatkan Keysa. Itu tak akan mungkin, jika satu musuhnya melihat, pasti musuhnya itu akan berteriak dan menyerbu Dewa. Keysa dalam bahaya.
Dewa menyuruh Keysa tidak bersuara dengan meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya, mengisyaratkan gadis itu untuk tetap diam.
"Ga ada siapa siapa di sini, mending kita balik, bos" ujar seorang laki-laki tak jauh dari tempat Dewa dan Keysa mengumpat
"Balik!"
"Balik woooy, ketua mereka ga ada"
Dewa mengintip. Sudah tidak ada orang. Dewa keluar dari balik tembok, ia memeriksa keadaan. Kosong.
Jalanan kembali seperti semula, hanya saja terdapat beberapa pecahan kaca tergeletak bebas di sana dan ada beberapa bambu mengganggu pengendara.
Dewa kembali melihat keadaan Keysa. Gadis itu berjongkok dengan tangan kanan ia gunakan untuk menopang dagunya. Dewa terkekeh melihat ekspresi sebal gadis itu.
"Udah selesai"
"Alhamdulillah" ucap Keysa lalu bangun
Keysa melewati tubuh Dewa begitu saja.
"Mau kemana lo?" tanya Dewa
"Pulang" jawabnya cuek
Dewa mengejar Keysa lalu menahan tangan gadis itu "Ayo makan"
"Makan?" tanyanya dengan wajah berbinar
Dewa mengangguk
"Dimana?" tanyanya
"Lo maunya dimana?"
Dewa melihat Keysa mengedarkan pandangannya.