Kelap-kelip lampu warna-warni menerangi ruang penuh manusia di kawasan Jakarta. Beberapa pasangan tengah bercumbu di depan publik dengan mesra tanpa malu. Para wanita dan laki-laki menjadi satu turun ke dance floor menikmati alunan musik yang dapat membuat tubuh menari sesuai irama musik.
Seorang laki-laki memakai hoodie hitam tengah meneguk minuman yang ia pesan di bartender. Kepalanya bergoyang mengikuti irama musik.
Sesekali bibirnya mendesis ketika matanya tak sengaja melihat pasangan yang tengah asik di sofa bermain lidah tanpa malu. Ia kenal wanita yang ada dalam cumbuan laki-laki hidung belang di sana. Wanita itu adalah gadis yang tengah didekatinya. Ah, sekarang ia jadi ragu. Apa masih pantas wanita itu ia sebut sebagai gadis?
Tangannya mengambil ponsel dari dalam saku celana. Menyentuh aplikasi kameran dan menyentuh tombol untuk mengabadikan moment itu.
"Ja"
Raja menoleh mendapati Samuel duduk di kursi sebelahnya. Laki-laki itu melepas topi yang dikenakannya lalu memesan minuman alkohol yang biasa laki-laki itu minum.
"Ada apa lo manggil gue ke sini?" tanya Raja
Samuel terkekeh tanpa suara, ekspresinya berubah seperti orang mabuk "Lo tau apa masalah gue"
"Bokap lo kenapa lagi?"
Raja tau apa yang dialami teman semejanya itu. Kedua orangtuanya sudah berpisah 3 bulan yang lalu. Laki-laki itu memilih untuk tinggal bersama ayahnya dan membiarkan ibunya pergi untuk menikah dengan laki-laki lain.
Raja meminta Samuel untuk terus bercerita padanya tentang apa yang terjadi agar Raja bisa memantau keadaan laki-laki itu. Mengapa begitu? Karena Raja pernah menemui luka bogeman di wajah Samuel saat laki-laki itu baru saja keluar dari rumah.
Samuel mengubah posisi duduknya menjadi tegak kemudian sedikit mengangkat kaos hitamnya hingga menampilkan punggung belakangnya. Terdapat luka sayatan sedikit dalam yang dapat Raja lihat. Cukup panjang sekitar 7cm membuat Raja mengumpat marah.
"Shit"
Raja turun dari kursi lalu menarik tangan Samuel dan mengalungkan lengan laki-laki itu ke lehernya karena keadaan Samuel sudah sedikit mabuk.
Raja meletakkan tubuh Samuel dalam keadaan telungkup di kursi belakang. Untung saja ia memakai mobil maminya bukan mobil sport miliknya, jadi bisa menempatkan Samuel dengan aman.
Dengan kecepatan penuh Raja membawa mobil hingga klinik terdekat. Lukanya tidak disentuh sedikitpun oleh Samuel dan dibiarkan terbuka. Raja yakin kaos yang dikenakan laki-laki itu sudah basah darah.
•••
"Kali ini lo harus turutin gue untuk tinggal di rumah gue" ujar Raja yang kini duduk di kursi sebelah ranjang Samuel
"Lo tau apa jawaban gue" Samuel terkekeh tanpa suara
"Bokap lo udah keterlaluan bro"
"Dia bisa nyakitin diri dia sendiri kalau gue ga ada di rumah" jawab Samuel dengan bibir pucatnya
"Dan pindah nyakitin lo? Mikir, dia ga peduli sama lo" ucap Raja emosi
"Dia ga sadar, gue tau itu"
"Tinggal di rumah gue, seenggaknya sampai luka lo sembuh" bujuk Raja
"Gue harus mantau keadaan bokap gue"
Raja menghela napas "Gue kirim orang buat bokap lo"