Angin malam berhembus kencang. Keysa menutup pintu yang menghubungkan kamar dengan balkonnya.
Ia mematut dirinya di depan cermin. Ia merasa berbeda kali ini. Semua yang dipakainya adalah pemberian dari Raja. Laki-laki itu memintanya datang ke acara ulang tahun temannya.
Mulai dari bootheels hingga jaket kulit hitam yang melekat di tubuhnya. Keysa hanya menambahkan gelang choker di pergelangan tangan kirinya.
Tok tok tok
"Keey, ada Raja di bawah" ucap Bulan dari luar kamarnya
Keysa mengambil ponselnya kemudian ia masukan ke dalam saku jaket bagian dalamnya.
Keysa mengikuti Bulan dari belakang. Saat sampai bawah, Raja sudah berdiri dengan Riana yang ada di sebelahnya dengan tangan merangkul pada lengan anak laki-lakinya itu.
"Waah Keysa kamu cantik banget" puji Riana
Bulan dan Keysa menyunggingkan senyum bersamaan.
"Makasih mi"
"Anak kamu juga tampan lho" ujar Bulan pada Riana
"Mi, tante, Raja sama Key berangkat dulu ya"
Keduanya mengangguk. Keysa dan Raja pamit secara bersamaan lalu keluar rumah.
"Lo sama sekali ngga bisa menata rambut ya?" tanya Raja setelah menarik Keysa sampai di motornya
"Gue lebih suka diikat" jawab Keysa kemudian merapikan letak anak rambutnya
"Nggak gaul lo" ujar Raja membuat Keysa mencebik kesal
"Tapi lo tetap terpesona kan" goda Keysa
Raja yang hendak menyalakan mesin motornya kini malah memutar kepalanya menghadap Keysa yang masih berdiri.
"Gue? Terpesona? Mimpi lo"
"Halah, tadi juga ngeliatin gue terus di dalam" ujar Keysa setelah mendudukkan tubuhnya di jok belakang motor Raja
"Pegangan"
"Ga akan jatuh" bantah Keysa
"Key sekarang lo pegangan atau gue akan telat ke pesta" ucap Raja malas berdebat
"Well, oke oke" Keysa melingkarkan tangannya pada perut Raja
Sengaja ia lakukan itu agar membuat laki-laki itu tidak kembali berbicara. Keysa sendiri tidak pernah melingkarkan tangan ke perut seorang laki-laki selain kakaknya.
"Kok sekarang ngga jalan? Lo mau telat sampai pesta?"
Buru-buru Raja menyalakan mesin motornya dan langsung melaju tanpa suara hingga sampai tempat tujuannya.
Keysa menurunkan tubuhnya setelah Raja memarkirkan motornya di halaman luas suatu rumah besar bak istana.
Ia mengadahkan kepalanya melihat rumah bernuansa istana itu. Dominasi warnanya menggunakan warna putih dan balutan silver. Keysa takjub melihatnya.
"Teman lo orang bener ya, Ja?"
Raja terkekeh "Iya lah, gak kayak lo, ga waras"
Keysa mencubit lengan laki-laki itu pelan.
"Kuy masuk" Raja merangkul pundak Keysa
•••
"Raja tuh Raja"
"Sama siapa tuh?"
"Lumayan sih, tapi cantikan Maura adik kelasnya"