Sinar mentari yang cerah mulai memasuki kamar gadis yang kini tengah tertidur di lantai dengan alas sarung. Wajahnya sedikit tertutupi oleh anak rambut yang menjuntai hingga hidung sang gadis.
Gadis itu mulai berusaha membuka matanya ketika sinar mentari sudah naik hingga mengenai matanya. Ia membuka kelopak matanya kemudian duduk.
Wajah lelah bercampur khas bangun tidur tertera dengan jelas. Ia mengusap wajahnya pelan lalu memandang sekelilingnya.
Ia baru saja sampai pukul 3 pagi tadi. Kamarnya sudah berisi barang-barang umum yang memang seharusnya ada di kamar. Catnya berwarna cream.
Gadis itu berdiri kemudian menghampiri 2 buah koper besar dan 3 keranjang berisi pakaian yang semalam ia pindahkan dari lemari. Menarik seluruhnya ke karpet berbulu yang terletak di depan bawah ranjang besarnya.
Tok tok tok
"Key, kamu udah bangun sayang?"
Gadis itu berdiri kemudian berjalan menghampiri pintu dan membukanya hingga menampilkan sosok ibunya yang sudah mengganti pakaiannya dengan celana bahan 3/4 beserta blouse.
"Udah, baru mau beresin pakaian"
Wanita itu tersenyum "Sarapan dulu, pasti kamu lapar, papa dan Ken sudah ada di bawah"
Gadis itu mengangguk.
Keysa mengikuti ibunya dari belakang menuju ruang makan.
"Eh tuan putri udah bangun" ujar Surya, ayah Kenzo dan Keysa
Keysa tersenyum menanggapi papanya.
"Dia emang gitu pah, kalo bangun pagi kayak orang lagi dibekap mulutnya pakai lakban" timpal Kenzo
Keysa hanya mengerucutkan bibirnya. Ia sungguh masih mengantuk.
"Gimana sayang? Kamu suka rumahnya?" tanya Bulan pada Keysa
Keysa mengangguk
"Ya udah, kamu makan dulu nanti mandi baru tidur lagi ya" ucap Bulan
Keysa mengangguk lagi. Surya yang melihat hal itu hanya tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya.
Sarapan selesai. Bulan mengambil semua piring kotor dan membawanya menuju tempat pencucian piring.
"Keysa, kamu lanjut tidur kalau masih mengantuk. Sebentar lagi orang interior akan datang untuk merapikan kembali tata letak di rumah ini" ujar Surya
"Iya pa, makasih ya"
Keysa menghampiri Surya yang masih duduk di kursi kemudian memeluk ayahnya dari belakang.
"Aku sayang papa"
Surya tersenyum "Sama-sama sayang"
"Lo nggak sayang gue, dek?"
Keysa menatap garang ke arah Kenzo lalu memalingkan wajahnya "Abang pelit, Keysa ngga dikasih makan selama mama papa pergi"
Keysa berlari menuju kamarnya yang berada di lantai 2 membuat Kenzo, Surya, dan Bulan terkekeh melihat tingkah putrinya.
•••
Keysa sudah selesai merapikan seluruh pakaiannya. Kini ia tengah meletakkan beberapa foto ke dalam bingkai besar berwarna cokelat.
Foto khusus dirinya bersama Lala, Leo, dan Justin. Karena selain teman sekelas. Mereka juga berteman dekat bahkan bersahabat. Belum lama, mereka bersahabat sejak kelas 1.
Keysa tersenyum melihat hasilnya. Tatapannya tertuju pada dream catcher besar yang menempel di dinding atas tempat tidurnya. Indah sekali, pikirnya.
Keysa berdiri, ia mulai meletakkan beberapa bingkai duduk yang berisikan foto dirinya di berbagai tempat yang pas seperti atad nakas, meja belajar, dan meja tv.
Keysa melihat sudut ruangan yang kosong. Ia akan meminta dibuatkan papan lukis berdiri dan meletakkannya di sana. Ia juga akan meminta untuk memasangkan foto keluarga dan foto bersama temannya di dinding.
Keysa bertolak pinggang dan diam berdiri sejenak. Ia merasa bersyukur atas apa yang ia miliki sekarang. Ternyata kedua orangtuanya sudah merencanakan hal ini sejak lama dan membuahkan hasil sebuah rumah besar.
Surya, ayah Keysa adalah seorang guru PNS sejak Keysa masih TK. Keadaan mereka belum sebaik kemarin, mereka hanya mengontrak di kontrakan kecil berderet bersama Ken yang saat itu masih duduk di bangku sekolah dasar.
Setelah Ken memasuki bangku SMA, mereka mulai mengontrak di rumah 1 yang baru saja mereka tinggali kemarin. Dan saat Keysa sudah memasuki kelas 11 saat ini, mereka semua akhirnya bisa memiliki rumah sendiri tanpa harus memikirkan tagihan bulanan.
Keysa mendengar suara mesin di ruangan sebelah kamarnya. Pasti kamar kakaknya tengah dibenahi saat ini.
•••
Keysa mendudukkan tubuhnya di ruang keluarga. Kamarnya tengah dibenahi. Kedua orangtuanya sedang pergi untuk membeli beberapa keperluan bersama orang interior dan kakaknya.
Keysa mengaktifkan ponselnya yang baru terisi penuh, ia juga mengaktifkan data. Banyak notif masuk. Namun tak jauh dari ke-3 temannya.
Justiiin
3 panggilan tak terjawab dan 12 pesan belum dibaca.Leooo
1 pesan belum dibacaLalaaa
15 panggilan tak terjawab dan 56 pesan belum dibacaJKL Squad
506 pesan belum dibaca"Ya ampun" gumam Keysa saat melihat notif dari salah satu aplikasi chat
JKL Squad
Keysa
Sorry, battery is lowLalaaa
Kemana loJustiiin
Minggat ga bilangLalaaa
Lo izin kemanaLeooo
Kekeyi just readKeysa
Leooooo!!!Justiiin
Bagus YoLeooo
Sakit kepala gue jadi pelampiasan LalaJustiiin
Mampus hahahaKeysa
Lala micuuLalaaa
MicutuuJustiiin
AlayLeooo
LebayLalaaa
Berisik lo ah!Keysa
Satu tempat tapi chattanKeysa terkekeh membayangkan betapa berisiknya mereka kali ini. Pasti kini mereka tengah beradu mulut. Keysa menggelengkan kepalanya lalu meletakkan ponselnya. Rasanya ia ingin sekali mengitari rumahnya, namun ia masih malas dan ingin beristirahat lagi.
TBC