Keysa duduk bersama Lala di kursi yang tersedia di depan kelas. Keysa sesekali melihat orang yang berlalu lalang karena sebentar lagi jam istirahat. Sedangkan Lala sibuk memainkan ponselnya.
"La"
"Hmm"
"Temenin gue yuk"
"Kemana?"
"Kelas Dewa"
"Dewa?"
"Iya, yuk"
"DEWA?!!!"
Keysa sedikit menghindarkan tubuhnya dari Lala karena gadis itu berteriak tepat di telinganya.
"Kuping gue Lalaaaaa"
Lala meringis "Hehe maap maap"
"Lo ngapain sih teriakan"
"Dewa Sanjaya?"
Keysa mengendikkan bahunya tidak tahu
"Dewa mana Keysaaa"
Keysa berpikir sejenak. Ia hanya mengenal bahwa nama laki-laki itu adalah Dewa, tidak dengan hal lain. Namun Key kembali mengingat. Ia diantar pulang setelah laki-laki itu eskul bersama Leo. Leo eskul basket, berarti Dewa juga.
"Dewa anak basket"
"WHAAT?!!!"
"Ish Lala, sakit kuping gue"
Lala mendekatkan tubuhnya ada Keysa "Lo mau ngapain ke kelas Dewa?"
"Ngembaliin sepatunya"
"Sepatu?"
Keysa mengangguk "Dewa yang bikin tubuh gue kena air kubangan waktu itu"
"Sumpah lo beruntung banget, Key"
"Beruntung apanya?"
Lala menampilkan gigi atas dan bawahnya kesal "Iiih, Dewa itu most wanted Mandala, jadi-
"Jadi apa? Udah ah, gue ambil sepatunya dulu trus kita ke kelas Dewa, lo tunggu sini!"
Keysa mengambil sepatu yang dipinjamkan oleh Dewa. Laki-laki itu memintanya semalam, pasti adiknya sudah menanyakan perihal sepatunya yang tak ada.
"Kuy"
Keysa dan Lala berhenti di depan koridor kelas Dewa. Di sana Dewa dan kawan-kawannya tengah duduk sambil sesekali tertawa. Keysa juga melihat Leo dan Justin di sana.
"Wa"
"Leo"
Panggil Keysa dan Lala bersamaan dengan Lala memanggil Leo dan Keysa memanggil Dewa.
"Pucuk dicinta ulam pun tiba, Keysa dan Lala yang sedang kita bicarakan sudah tiba" ucap salah satu dari mereka yang tak Keysa kenal
Lala sudah dibawa Leo. Dewa menghampiri Keysa yang hanya diam meskipun sudah dipanggil beberapa kali. Keysa sadar lalu memandang Dewa yang ada di hadapannya.
"Dia cowok yang semalam gue lihat waktu tawuran dimulai" ujar Key menunjuk laki-laki bernama Wildan
"Dia ikut gue semalam" jelas Dewa
"Maksudnya?" tanya Keysa
"Maksud Dewa, gue nunggu dia di dalam mobil waktu Dewa nyelamatin lo" jawab Wildan
Keysa menatap Dewa "Iya?"
Dewa mengangguk. Key menyunggingkan senyumnya lega.
"Nih sepatunya makasih sekali lagi, sampein juga ke adik lo kalau gue bilang terima kasih ke dia"
"Iya, sama-sama"
"Kalau gitu gue balik ke kelas"
Keysa memutar tubuhnya.
"Keysa!"
Keysa menoleh "Hmm?"
"Tunggu di sini"
Sepeninggal Dewa yang masuk ke dalam kelas, Keysa menunggu di depan koridor. Sesekali ia digoda oleh Justin yang masih ada di sana.
"Key, ke kelas yuk"
Keysa menoleh mendapati Lala dengan sekantong plastik bening berisi 2 buah sterofoam yang Keysa ketahui isinya pasti adalah mie ayam.
"Nanti dulu, gue nunggu-
"Ekhm"
Keysa dan Lala menoleh bersamaan mendapati Dewa yang berdiri di samping Leo. Dewa menyerahkan sebuah cokelat batang yang terdapat kertas yang diikat pita merah di sana.
"Nih, buat lo"
Keysa menerimanya dengan ragu "Serius?"
Dewa mengangguk
Keys menyunggingkan senyumnya "Makasih"
Dewa mengulum senyumnya lalu mengangguk.
"Uhuy"
"Gas terooos"
"Hajaaar"
"Piwiiit"
"AKHIRNYA DEWA GA HOMO!!!"
"Sialan, Wildan"
"Ngakak"
"Wahahahahahahahahahaha"
•••
"Ciee dikasih coklat sama doi" goda Lala
"Apa sih, Laa"
Lala mencolek dagu Keysa menggoda "Cie seneng cie"
"Ngga, biasa aja"
"Itu pipinya merah kayak lipstick badut"
"LALAAAAA"
"hahahahahahahahahahaha"
Lala dan Keysa kini tengah memakan mie ayam yang dibelikan Leo untuk keduanya makan di kelas. Leo dan Justin sama baiknya. Meskipun Lala yang kekasihnya Leo, tapi Leo tetap membelikan untuknya juga. Justin pun sama, laki-laki itu sangat peduli terhadap Lala dan Keysa meskipun terkadang sangat menyebalkan.
"Eh La, tadi di cokelatnya ada kertas kan? Pasti itu surat cinta dari Dewa" ujar Lala
"Apa sih La cinta cinta"
"Coba buka"
Keysa melepas ikatan pita merah di tubuh cokelat. Keysa lalu mengambil secarik kertas yang pasti diambil dari sobekan buku tulis.
"Dimakan cokelatnya, Kekeyi"
"Ish, nyebelin" gumam Keysa membuat Lala tertawa keras saat Keysa membaca isi pesan kecil yang ditulis Dewa
TBC