Keysa baru saja ingin membuka gerbang rumahnya. Namun seseorang menghentikan pergerakan Keysa dengan memanggil namanya.
"Keysa!"
Keysa menoleh. Mendapatkan seorang laki-laki lengkap dengan seragam putih abu duduk di atas motor harley hitam besar.
"Raja?"
"Hmm?"
"Cuek banget, masih marah lo?"
"Cepetan gue mau masuk"
"Pulang sekolah lo?" tanya Raja
Keysa memutar bola matanya malas "Yang lo lihat gimana"
"Jadi office girl di sekolah ya hahaha" Raja tertawa setelah meledek Keysa
Keysa mengambil ancang-ancang melepas sepatu "Gue lempar pake sepatu nih"
"Eh iya iya sorry, lagian kayaknya setiap saat emang lo dekil ya"
Keysa menatap Raja dengan garang lalu benar-benar melepas sepatunya. Namun saat ia ingin melempar ke arah Raja, laki-laki itu sudah kabur bersama motornya.
"Ngeselin"
•••
Dewa meletakkan tasnya di atas meja belajar. Ia baru saja pulang dari rumah Leo, mengantar laki-laki itu yang tidak membawa kendaraan ke sekolahnya.
Menggerakkan tubuhnya menuju walk in closet yang ada di sebelah kamar mandi. Ia akan mengganti pakaiannya.
Dewa merebahkan tubuhnya di atas kasur. Kedua tangannya ia biarkan melemas di atas kasur dengan kedua mata memejam.
Namun bukannya tertidur, pandangannya dalam gelap malah terlintas wajah Keysa yang terlihat biasa saja saat teman-temannya mengode dirinya bahwa Dewa menyukai Keysa. Padahal Dewa sendiri tak tahu, untuk saat ini ia hanya ingin berada di dekat gadis itu, namun begitu terasa sulit karena gadis itu terlihat cuek pada sekitar.
"Ajak Keysa jalan, dia suka pergi ke tempat yang banyak menjual makanan"
Suara Leo terdengar dengan jelas di telinganya. Padahal itu sudah sejak mereka latihan basket tadi, kenapa masih terngiang di telinganya?
Dewa mengacak rambutnya asal. Ia meraba bantal mencari ponselnya. Mengaktifkan layarnya dan beralih menuju roomchatnya dengan Keysa yang masih kosong. Ia tak pernah berkirim pesan, hanya tiba-tiba Dewa menelepon gadis itu waktu malam. Itupun sudah lama.
Dewa
Key?Keysayang
Siapa?Dewa menatap layar ponselnya. Gadis itu belum menyimpan kontaknya? Dengarlah, banyak gadis di Mandala yang menginginkannya. Apa Keysa begitu tidak update atau bagaimana? Menolak pesona Dewa?
Dewa
Dewa, saveKeysayang
Ok."Oke? Cuma oke?"
Dewa tak habis pikir. Di beberapa akun sosial medianya, banyak pesan dari kaum hawa, mereka mencari topik, namun Dewa tak pernah membalasnya, hanya melihat isi pesan.
Dewa
Nanti malam keluar, mau? (delete)Nanti malam lo ada acara? (delete)
Nanti malam jalan yuk (delete)
Dewa meraup wajahnya frustrasi. Bagaimana cara mengajaknya? Dewa tidak berpengalaman.
Dewa
Kalau gue ajak keluar nanti malam, mau?Dewa mengulum bibirnya resah sambil menatap layar ponselnya yang masih stay di roomchatnya bersama Keysa. Gadis itu online, namun belum juga membalas pesannya.
Keysayang
Kemana?Dewa
Pasar lama, ada pasar malam di sanaKeysayang
Serius?Ada yang salah kah? Dewa mengajak Keysa pergi ke pasar malam.
Dewa
IyaKeysayang
BolehDewa
Jam 7 gue jemputKeysayang is calling...
"Anj" umpat Dewa terkejut melihat layar ponselnya yang menampilkan notif panggilan masuk dari Keysa
"Lama banget ngangkatnya"
"Sorry sorry"
"Hmm"
"Kenapa nelpon gue?"
"Rumah gue pindah, lo jangan jemput di rumah yang lama"
"Ya udah nanti shareloc aja"
"..."
"Key?"
"Eh iyaya, gue ga kepikiran"
"Hahaha"
Tut tut tut
"Gila dimatiin"
Dewa bangun dari aksi rebahannya. Ia bangun lalu mencharger ponselnya. Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, ia harus bersiap.
TBC