Keysa tengah mengerjakan tugas matematika milik tetangganya yang makin lama makin terlihat gila. Laki-laki itu datang tiba-tiba saat Keysa baru saja pulang sekolah.
Raja datang dengan setumpuk buku matematika di tangannya. Laki-laki itu meletakkan bukunya di atas gazebo dan mendorong Keysa agar duduk di gazebo.
"Nih minumannya" Raja meletakkan nampan berisi 2 gelas jus jeruk dan 2 mangkuk mie instant di dekat buku
"Makasih"
Raja ikut naik ke atas gazebo kemudian merebahkan tubuhnya setelah mencicipi jus jeruk yang ia buat sendiri atas permintaan Keysa. Keysa mengambil satu mangkuk mie kuah miliknya, ia menyuapkan mie itu ke dalam mulutnya perlahan.
"Sebenarnya tugas lo ada berapa sih?" tanya Keysa yang heran saat melihat tumpukan buku paket yang Raja berikan pada Keysa
Raja mengubah posisinya menjadi duduk, ikut mengambil mangkuk berisi mie yang juga ia buat sendiri "Satu, tapi 25 nomor"
"Trus buku paket sebanyak itu buat apa?"
"Buat lo cari materi dari tugas gue lah, emang lo bisa ngerjain tanpa liat buku hah" jawab Raja
"Kok lo nyolot sih" ujar Keysa sewot
"Yaa lagian pake nanya, fungsi buku itu apa selain buat dibaca dan dipelajari"
"Lo kenapa ngga ngerjain sendiri"
Raja menyeruput kuah yang tersisa di mangkuknya "Kalo gue bisa, gue ga bakal nyuruh lo, lagian kalo gue ngga ngerjain, gue diancam ngga naik kelas nanti sama guru gue"
Keysa tertawa membuat Raja jengah melihatnya "Makanya ga usah jadi anak nakal"
"Gue nakal ngga nakal bakal diancem sana sini"
"Yaa makanya jadi murid teladan"
Kini Raja tertawa keras "Jadi apa Garuda kalo pentolannya jadi murid teladan"
Keysa mendengus sebal "Murid teladan nggak selalu good guy"
"Jadi maksud lo gue harus jadi murid teladan sekaligus bad boy?"
Keysa memukul kepala Raja dengan buku tulisnya "Nggak gitu juga"
"Rajaaaa"
"Rajaaaa"
"Raja!"
Keysa mengernyitkan dahinya saat mendengar teriakan seorang perempuan dari dekat rumahnya "Siapa tuh?"
"Pasti Loli"
"Loli?"
Raja mengangguk "Mantan gebetan gue 3 hari yang lalu"
Raja bangun kemudian beranjak dari gazebo berlari menuju rumahnya. Keysa yang penasaran mengintip dari celah kecil yang ada di rumahnya, yang sempat ia gunakan untuk melihat keadaan luar saat pertama pindah ke sini.
Keysa melihat seorang perempuan dengan rambut hitam bercampur merah tengah berdiri di dekat gerbang dengan wajah kesal. Gadis itu memiliki postur tubuh tinggi dengan kulit putih bersih. Cocoklah dengan gaya rambutnya yang terkesan mencolok.
Keysa melihat Raja datang menghampiri gadis itu. Gadis itu langsung berlari kecil memeluk Raja dan sedetik kemudian mencium pipi laki-laki itu.
Keysa langsung menjauhkan wajahnya dari celah tersebut. Ia tidak akan melihat adegan selanjutnya. Keysa menggelengkan kepalanya dan kembali ke gazebo untuk melanjutkan tugas rumah Raja.
"Perempuan kok nyosor duluan" gumam Keysa
•••
Raja melepas pelukan dari gadis yang pernah ia hinggapi hidupnya beberapa hari yang lalu. Setelah gadis itu mencium pipinya seenak jidat, gadis itu kembali memeluknya tanpa malu.
Ia pernah menyukai gadis itu. Hanya sebatas suka, karena gadis itu terlihat feminim dan cantik. Raja sendiri hanya mengechatnya saja dan baru mengajaknya jalan sekali. Namun tak ia sangka, ternyata gadis itu sebarbar dan seliar itu. Raja bahkan sudah tak menyukainya lagi setelah ia melihat apa yang dilakukan gadis itu di club bersama pria lain.
"Aku kangen banget sama kamu"
Raja menatap jijik perempuan dihadapannya itu "Gue nggak"
"Kok kamu gitu" rengeknya dengan wajah dibuat sedih
"Jangan ganggu hidup gue lagi" ucap Raja
Perempuan bernama Loli itu menyentuh wajah Raja, namun segera Raja tepis karena ia muak setelah melihat aksi Loli di club saat itu.
"Pergi!"
"Aku sayang sama kamu"
Raja mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan video yang ia rekam sendiri pada Loli "Pergi atau gue sebar video ini"
Wajah Loli terlihat pucat. Ia tak berbicara bahkan tak berani menatap Raja. Akhirnya ia menghentakkan kakinya lalu pergi tanpa kata.
"Cewek murahan" gumam Raja
Raja kembali ke rumah Keysa. Gadis itu masih fokus berkutat dengan bukunya. Ia melihat Keysa tidak sama sekali menyentuh buku paketnya yang sudah ia bawa setumpuk. Padahal Raja membawanya agar Keysa bisa melihat rumus yabg ada dalam buku paket itu.
"Kok buku paketnya nggak lo sentuh?" tanya Raja
Keysa menutup pulpen dan buku tulisnya kemudian diberikan pada Raja "Nih selesai"
Raja menerima bukunya kemudian melihat isi jawabannya. Wow, benar semua. Raja sebenarnya bisa mengerjakan, namun ia malas, dan berpikir untuk mengerjai gadis itu. Karena Raja pikir Keysa tidak akan bisa mengerjakan soal itu, tapi ternyata malah benar semua.
"Waah ngecheat lo ya"
Keysa menatapnya kesal "Bukannya bilan makasih"
"Bener semua lagi, otak lo encer juga pembantu" gumam Raja membuat Keysa kesal
"Kayak lo paham aja"
Raja tertawa "Sebenarnya gue bisa, tapi gue mau ngetest lo aja"
"Halah"
"Ga salah gue milih lo sebagai ibu dari anak-anak gue nanti" ucap Raja membuat Keysa memasang wajah ingin memuntah
"Menolak keras gue hahaha"
Raja terkekeh "Maksud gue babysitter buat anak gue, biar gue bisa happy happy sama istri gue nanti"
Raja tertawa melihat wajah kesal Keysa. Raja tahu, gadis itu pasti akan mencubitnya. Namun karena memakai rok, hal itu menjadi kendala bagi gadis itu.
"Udah sana lo pulang, gue mau ganti baju" usir Keysa padanya
"Perlu gue bantu buat gantiin gak?" godanya
Keysa membulatkan bola matanya kemudian melepas sepatunya "Makan nih sepatu"
Hap
Raja berhasil menangkap lemparan sepatu Keysa "Sepatu lo ngga pernah dicuci ya" ucapnya pada Keysa
"Enak aja, gue baru cuci tau, lo nya aja bau"
TBC