Part 27

2.1K 188 46
                                    

Hari ini Fatim ke sekolah dengan sangat tidak bersemangat. Kenapa? Karna hari ini adalah hari terakhir ujian. Bukan, bukan Fatim sedih karna ujian telah berakhir. Hanya saja, Fatim sedih karna pasti besok hari pernikahan Fateh. Fatim sudah menghitung nya dari jauh-jauh hari.

"Huh. Oke, Tim. Lo gak boleh sedih. Lo harus kuat. Lo cewek kuat!"

Fatim kemudian mengembangkan senyum nya. Lalu dia berjalan dengan sangat bersemangat menuju ruangan nya. Bertepatan pula dengan masuk nya Fateh ke dalam ruangan yang sama dengan Fatim. Yang bikin Fatim bingung adalah, kenapa Fateh tidak bersama Naura? Biasa nya mereka nempel terus kaya surat dan perangko yang tidak pernah bisa terpisahkan.

"Ngapain liatin gue?" suara Fateh membuat Fatim tersadar dari lamunan nya.

"Gapapa." jawab Fatim dingin dan melanjutkan jalan nya menuju tempat duduk nya. Fatim berusaha mengacuhkan Fateh dengan membaca buku biologi nya. Karna ujian yang terakhir adalah biologi. Pelajaran yang sangat menyusahkan bagi Fatim. Dia lebih senang belajar Fisika dan kimia dibanding biologi. Karna Fatim tidak suka menghapal, dia lebih suka mencari.

Tanpa Fatim sadari, ternyata Fateh sejak tadi belum beranjak dari tempat nya. Fateh masih memperhatikan Fatim, dan itu semua tentu saja tanpa pengetahuan Fatim.

Gue kangen lo, Fatim.

#$#

Ujian biologi pun akhirnya berakhir. Fatim akhirnya bisa bernapas lega. Lalu, Fatim segera membereskan alat tulis nya, menyandang tas nya dan berlalu keluar kelas. Karna ujian telah berakhir, jadi seluruh siswa bisa pulang lebih awal.

Saat Fatim tengah berjalan di koridor menuju gerbang, terdengar suara dari mikrofon yang membuat Fatim berhenti dan mendengarkan pengumuman dengan seksama. Siapa tau aja ada pengumuman yang sangat penting, Fatim tidak boleh melewati nya.

"Diberitahukan kepada seluruh siswa-siswi yang telah selesai melaksanakan ujian, diharapkan untuk tidak pulang terlebih dahulu. Dikarenakan ada pengumuman penting yang akan disampaikan oleh kepala sekolah. Segera seluruh nya berkumpul di lapangan."

Kira-kira, begitulah pengumuman yang di dengar oleh Fatim. Lalu, Fatim memutuskan untuk langsung ke lapangan. Namun, langkah nya terhenti saat dia mendengar ada orang yang memanggil nama nya. Fatim langsung membalikkan badan nya dan menatap orang yang telah memanggil nya. Ternyata dia adalah Iyyah dan Soleha.

"Fatim!"

"Apa?"

"Lo mau ke lapangan?" tanya Iyyah yang dahulu sampai dari pada Soleha yang sedikit lambat.

"Iya."

"Bareng."

"Ayok."

Mereka bertiga pun ke lapangan bersama. Saat sampai di lapangan, ternyata sudah banyak siswa siswi yang berkumpul. Namun, barisan masih kacau. Fatim, Iyyah dan Soleha memilih untuk duduk di tempat yang tidak jauh dari lapangan namun sedikit teduh.

"Sumpah, soal nya susah semua anjir!" ucap Soleha saat mereka sudah duduk.

"Gue gak." jawab Iyyah dengan santai.

"Lah? Bukan nya soal kita semua sama?"

"Iya."

"Kok lo mudah? Lo curang ya? Nyogok pengawas nya ya?" ucap Soleha menunjuk-nunjuk wajah Iyyah.

"Ya kagak lah!"

Fateh Ngeselin [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang