Sekali lagi aku tanya, kalian mau CB yang mana :
1. The Best Enemy
2. The Best WeddingSilahkan kalian pilih, pilihan terbanyak akan aku up waktu CB ini udah tembus 1k vote. Oke
Happy Reading
Fateh terus saja mengikuti kemana Atta akan membawa nya. Ternyata Atta membawa nya ke taman belakang rumah nya. Tanpa basa-basi, Atta langsung duduk di salah satu kursi, sedangkan Fateh masih saja terdiam di tempat nya. Lalu, Atta membalikkan badan nya. Kening nya berkerut ketika melihat Fateh masih berdiri seperti patung.
"Masih mau disitu?" suara Atta mengintrupsi Fateh. Fateh pun tersadar dari lamunan nya dan langsung duduk di samping Atta.
"Mau ngomong apa, bang?" kata Fateh dengan dingin nya.
Atta menarik napas sebelum bicara, "Lo yakin nikah sama Naura?"
"Yakin."
"Kalo lo gak yakin, masih ada waktu buat lo nolak." kata Atta sambil melirik jam tangan nya.
"Gue yakin."
Atta menghembuskan napas nya kasar, "Oke. Gue cuman mau bilang, jangan sampe kata nyesel keluar dari mulut lo nanti."
"Gue gak bakal nyesel, bang. Gue udah mau belajar mencintai Naura, kita bakal bahagia." ucap Fateh yang langsung membuat Atta mematung di tempat. Bagaimana Naura mau mencintai nya, jika Naura sendiri hanya memanfaatkan kekayaan Fateh.
"Menurut gue, jangan dulu."
"Jangan apa, bang?"
"Jangan dulu lo jatuh cinta sama Naura."
Fateh langsung menatap Atta dengan bingung, "Emang kenapa, bang? Gue salah belajar jatuh cinta sama Naura? Gimana pun gue bakal jadi suami nya. Masa iya suami gak cinta sama istri nya."
"Belum tentu Naura bakal balas cinta lo."
"Bang, lo gak liat gimana perlakuan Naura ke gue? Dari situ gue udah bisa nilai kalo Naura itu cinta sama gue, bang."
"Terkadang, orang yang kelihatan baik, dia lah yang menyimpan kebohongan dengan sangat baik."
Fateh kembali menatap ke depan, pikiran nya langsung mencerna ke perkataan Atta. Perkataan Atta sama dengan perkataan yang Fatim lontarkan pada nya saat di taman rumah sakit kemarin.
"Terkadang, orang yang keliatan baik, dia lah yang menyimpan kebohongan dengan baik." ucap Fatim dengan nada datar nya.
"Maksud lo? Selama ini Naura boongin gue gitu? Naura sebenar nya gak cinta sama gue, gitu?"
"Iya." jawab Fatim.
"Teh." suara Atta sukses membuat lamunan Fateh buyar. "Gimana?"
"Gue gak tau, bang. Apa yang lo bilang, sama dengan apa yang di bilang Fatim."
Seketika Atta langsung terdiam. "Jadi, Fatim ngomong gitu juga?"
"Iya, bang. Gue gak tau apa maksud dia. Tapi kaya nya, apa yang dia bilang adalah sebuah pesan buat gue."
"Iya." kata Atta, "Sebuah pesan buat lo, agar lo memikirkan nya kembali. Nikah bukan hal yang main-main, dan gak bisa diakhiri gitu aja. Gak kaya pacaran. Gue harap, lo berpikir secara dewasa dikit, ambil keputusan secepat nya. Waktu lo gak banyak." sambung Atta, kemudian dia beranjak dari duduk nya, meninggalkan Fateh yang masih bergelut dengan pikiran nya.
"Argh! Pusing gue."
#$#
Kini Fatim, Iyyah, Soleha, Muntaz, Saaih, dan Kevin tengah berada di salah satu mall yang ada di Jakarta. Mereka memutuskan untuk membeli perlengkapan camping hari ini, agar besok mereka tidak terlalu repot. Pertama mereka akan membeli tenda, Soleha baru saja membaca wa grup, kata nya setiap kelompok harus memiliki tenda masing-masing. Beruntung nya Iyyah, Fatim dan Soleha satu kelompok dengan Saaih, Muntaz, dan Kevin. Entah apa yang membuat mereka kebetulan satu kelompok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fateh Ngeselin [√]
Teen FictionSeorang Fatim yang sangat kesal dengan Fateh yang selalu buat mood dia hancur, ternyata lambat laun meletakkan hati pada Fateh. Siapa sangka yang dulu nya sangat kesel dengan Fateh, sekarang jadi cinta. Tapi sayang, kisah cinta mereka terlalu ditont...