Perlahan Fatim membuka matanya, cahaya putih kini masuk ke dalam matanya. Fatim berusaha mendudukkan dirinya, walaupun terasa sangat sulit, namun Fatim tetap berusaha untuk duduk. Fatim mengedarkan pandangannya, seketika keningnya mengkerut, ini bukan rumahnya ataupun rumah kedua sahabatnya. Bukan juga rumah Fateh ataupun Kevin. Lantas, ini rumah siapa? Siapa yang membawa Fatim kemari. Pandangan Fatim pun jatuh pada pakaian yang dikenakannya. Tunggu! Ini bukan pakaian yang Fatim kenakan, seingat Fatim tadi dia membersihkan perpustakaan setelah pulang sekolah. Artinya dia memakai seragam, kenapa sekarang berubah menjadi piyama tidur? Fatim menjadi takut seketika.
"Udah bangun, lo?"
Fatim menoleh, keningnya kembali berkerut saat seorang cowok masuk kedalam ruangannya dengan memakai piyama yang sama persis dengan yang Fatim pakai. Perlahan, dia mendekat kearah Fatim dan ikut duduk dibibir ranjang. Fatim perlahan menjauh.
"Gue ... Dimana?"
"Lo dirumah gue."
"Kenapa gue bisa ada disini?"
"Permainan lo tadi, sangat memuaskan gue." katanya dengan seringainya.
"Ma-maksud lo?"
"Lo ngasih tubuh lo ke gue, ngga ingat?"
Damn!
Tubuh Fatim membeku, matanya panas, hatinya sakit. Sungguh, Fatim tidak mengingat apapun. Yang dia ingat, lampu perpustakaan mati, dan dia tidak sadarkan diri. Tapi ini apa? Apa maksud perkataan cowok ini? Tubuhnya? Tidak mungkin! Tidak mungkin Fatim memberikan tubuhnya kepada cowok manapun.
"Lo masih ngga percaya? Gue bisa liatin rekamannya." ucapnya sambil mengeluarkan ponselnya.
"NGGA!"
Fatim langsung bangkit dari duduknya dan pergi dari neraka itu. Fatim berlari mencari pintu keluar dan akhirnya dia menemukannya. Fatim langsung keluar, tidak perduli kalau langit sudah kelam, sama seperti dirinya saat ini. Apa yang akan dia katakan pada umi dan abi? Bang Thoriq dan bang Atta? Mereka pasti kecewa pada Fatim. Dia sudah membuat nama baik keluarganya tercemar. Iyyah dan Soleha pasti akan tambah membencinya, Fateh pasti akan menjauhinya, Kevin tidak akan mau lagi bersahabat dengannya. Kini dia bukanlah Fatim yang baik, dia Fatim yang kotor dan bodoh. Tidak pantas lagi Fatim disebut wanita suci. Fatim telah ternodai oleh cowok brengsek yang tidak dikenalnya.
"Kenapa dunia kejam? Kenapa ini terjadi pada gue? Umi ... Abi ... Maafin Atim, Atim ngga bisa jadi anak yang baik ... Atim udah kotor, mi ... Atim bukan anak yang baik lagi ... "
Fatim terus berlari sepanjang jalan, tanpa memperdulikan langit yang sudah berteriak, pertanda hujan akan turun. Tidak ada niatan untuk Fatim berteduh ataupun sekedar melindungi diri. Tujuan dia kini tidak tau. Ingin pulang, tapi Fatim tidak tau jalannya. Seketika Fatim berhenti ketika mengingat ponselnya. Fatim mengecek saku piyama yang dia kenakan, ternyata benda pipih itu berada disana. Fatim membuka ponselnya, namun dia ragu, siapa yang akan dia hubungi. Terlihat banyak notifikasi dari sahabat-sahabatnya terutama Fateh.
Soleha
Fatim lo ... (15)Abqariyyah
Lo dimana ... (6)Saaih
Bukannya lo ... (5)Muntaz
Tadi kita li ... (7)Fateh Halilintar
Kemana lo ... (45)Kevin Bernardo
Kita semua nya ... (67)Bang Panda
Temen-temen ... (54)Bang Ashiap
Gue sama Mim ... (34)Kak Mimah
Kamu dimana ... (12)Fatim seketika bingung ingin membuka notif dari siapa dulu. Lalu, setelah sekian lama bergelut dengan pikiran dan hatinya, Fatim memutuskan untuk lebih baik membuka notifikasi dari kak Sohwa. Rasanya lebih baik mengatakan pada kakak iparnya tersebut.
Kak Mimah
Fatim
Tim
Fatimah
Kamu baik-baik ajakan?
Kamu ngga knp-knpkan?
Plg sklh km kmn?
Kamu lupa skrg hari apa?
Fatim, km kmn?!
Tim...
Kamu ngga diapa-apainkan?
Fatim...
Kamu dimana?!Siti Fatimah
Atim baik² ajakakKak Mimah
Akhirnya kamu balas juga, kamu kmn aja? Kita nyariin kamuSiti Fatimah
Kakak bisa temuin Atim ngga?Kak Mimah
Kamu dmn? Kakak kesana skrgSiti Fatimah
Tp kakak sendiri aja, yaKak Mimah
Loh, knp?Siti Fatimah
Atim mohon, sendiri ajaya kakKak Mimah
Oke, km dmn skrg?Siti Fatimah
Siti Fatimah send a location
**********Kak Mimah
Ok, kakak kesana skrgFatim langsung mendudukkan dirinya dibibir trotoar, menunggu Sohwa datang. Dia sudah memikirkannya matang-matang, dia akan menceritakan semuanya. Semua yang Fatim alami hari ini. Setelah sekitar tiga puluh menit menunggu, akhirnya Sohwa datang, sendiri. Sohwa langsung berlari menghampiri Fatim dan memeluk adik iparnya tersebut. Rasa khawatir itu akhirnya bisa dihapusnya ketika melihat Fatim yang baik-baiknya. Setelah melepas pelukannya, pandangan Sohwa jatuh pada piyama tidur yang sedang dikenakan Fatim.
"Ini baju siapa, Tim?"
Seketika Fatim langsung memeluk Sohwa erat, kini bulir bening itu tidak dapat lagi dia tahan. Hancur sudah hidupnya, hilang sudah mahkotanya sebagai perempuan. Pasti orang tua Fatim sangat malu mempunyai anak sekotor Fatim.
"Fatim, kamu kenapa?"
"Atim ... Udah kotor, kak ... "
"Maksud kamu?"
Perlahan, Fatim melepas pelukannya dan mulai menceritakan kejadian itu. Mulai dari saat dia membersihkan perpustakaan, hingga berada di suatu ruangan neraka tempat cowok brengsek tersebut. Tentu saja Sohwa yang mendengarnya terkejut, lantas dia langsung mendekap tubuh Fatim erat. Tak terasa, air mata Sohwa kini juga ikut terjatuh. Mendengar cerita adik iparnya, membuatnya juga seakan merasakan kepahitan yang Fatim alami. Sohwa bisa membayangkan bagaimana jika menjadi seorang Fatim.
"Atim udah ngga suci lagi, kak. Atim udah kotor, lebih baik kakak menjauh dari Atim."
"Ngga, Tim. Kakak ngga akan menjauh hanya karena mahkota kamu udah ilang."
"Kamu, tetap Fatim yang baik. Kamu tetap Fatim yang suci, yang kakak kenal." sambung Sohwa dengan masih mendekap tubuh Fatim.
"Kak ... Gimana cara Atim bilang sama umi dan abi? Gimana bang Thoriq dan bang Atta, kalo mereka tau? Mereka pasti kecewa sama Atim, kak."
"Kakak bakalan bantu kamu bilang."
"Makasih, kak."
"Sama-sama. Kita pulang sekarang, ya?"
"Iya, kak."
#$#
Yo whatsapp!
Aku kembali dengan suasana hati yang sangat bahagia. Mau tau kenapa? Karena ... Karena ... Yay kepo lu pada! Garing yak:vDi komen sebelumnya, ada yang nanya nama ig aku, nih;
@darrajhs_
Sama akun fanbase aku; @pku.fatners
Jangan lupa follow dan spam like yaSalam dari author yang udah sholat dzuhur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fateh Ngeselin [√]
Teen FictionSeorang Fatim yang sangat kesal dengan Fateh yang selalu buat mood dia hancur, ternyata lambat laun meletakkan hati pada Fateh. Siapa sangka yang dulu nya sangat kesel dengan Fateh, sekarang jadi cinta. Tapi sayang, kisah cinta mereka terlalu ditont...