Prolog

12.2K 488 19
                                    

Hidup ratusan tahun sendirian itu tidak enak. Sangat tidak enak. Walaupun orang-orang selalu mengingatku pada hari Natal, tapi tetap saja tidak enak!

Terlebih lagi yang mereka ingat tentang aku hanyalah seputar pria tua, perut buncit, jenggot putih panjang, seragam berwarna merah, topi merah, sepatu boots, juga tawa 'ho-ho-ho'. Juga jangan lupa tentang kado natal dan anak-anak.

Perlu mereka ketahui, AKU TIDAK SEPERTI ITU!

Oke, memang setengahnya benar tapi setengahnya lagi salah besar!

Aku masih muda. MASIH MUDA! Umurku bahkan 25 tahun. Dan selalu 25 tahun! Kenapa harus dua puluh lima? Ceritanya sangat panjang dan aku yakin ratusan halaman pun tak cukup menceritakan kenapa umurku harus 25 tahun sekalipun aku hidup beratus-ratus tahun. Aku tidak berniat menceritakannya. Tidak sekarang.

Aku tidak buncit! Aku rajin olahraga dan aku memiliki perut kotak-kotak! Semua wanita mengakui hal itu. Tentu saja, karena mereka selalu menggerayangiku ketika aku masuk ke pub untuk sekedar menikmati minuman penghangat tubuh dan berdansa. Hey, dunia mengalami modernisasi dan aku hanya mengikuti perkembangannya. Jangan suruh aku hidup kolot dengan menghindari pub!

Jenggot? Oh, aku bahkan selalu bercukur! Tidak mungkin aku biarkan diriku terlihat berantakan dengan brewok dimana-mana. Itu tidak terlihat keren ataupun sexy di mataku!

Dan perlu diperhatikan, aku memang menyukai warna merah. I love red, because it's sexy! Tapi seragam kerja yang aku gunakan setiap malam natal bukan seperti yang orang-orang gambarkan! Seragam seperti itu membuat gerah!!! Mungkin memang cocok untuk negara yang beriklim dingin, tapi bagaimana dengan negara tropis yang harus aku kunjungi???

Lagi. 'Ho-ho-ho'? Aku benar-benar tidak mengerti darimana orang-orang mendengar tawa seperti itu! Tertawa itu seharusnya ha-ha-ha!

Aku hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalaku dengan imajinasi orang-orang mengenai diriku. Aku mengerti kalau mereka menyukai imajinasi berlebihan agar sesuatu yang mereka percayai lebih hidup. Tapi aku TIDAK seperti itu!

Aku memang Santa. Santa Claus! Itu julukan mereka kepadaku. Tapi namaku sebenarnya adalah Nick. Nicholas Claus. Generasi kelima keluarga Claus yang selalu berprofesi sebagai pemberi dan pengirim kado natal bagi anak-anak di seluruh dunia!

Walaupun ini seperti aku mewarisi sebuah perusahaan besar, dan memang sebuah perusahaan besar, tapi sesungguhnya aku menyukai profesi ini. I love Christmas, I love present, and I love kids!!!

Aku sudah menekuni pekerjaan ini sejak ... Hm... Mungkin dua ratusan tahun. Ayahku, Richard Claus, seorang Santa terdahulu sudah pensiun. Oh iya, seorang Santa akan pensiun jika dia sudah menikah dan memiliki anak yang berusia 25 tahun. Dan itulah aku!

Jadi, jika aku ingin pensiun, aku harus mempunyai penerus. Generasiku. Anakku! Yang artinya aku harus mempunyai istri yang melahirkannya. Tapi pencarianku masih belum menemukan titik temu.

Wanita.... Mereka itu licik, serakah, dan hanya manis di mulut! I hate them. But, luckily, ibuku tidak seperti itu! Ibuku seorang yang sangat baik hati dan menyayangi ayah dan aku. Dan mungkin dia hanya satu! Sayangnya dia sudah meninggal lama. Begitu juga ayahku.

Oh ya, belum kuberitahu. Menjadi Santa itu artinya umurmu akan terus berada di angka dua puluh lima. Tapi saat Santa menikah, umurnya akan bertambah seperti layaknya manusia normal. Dan saat aku lahir, ayah dan ibuku terus bertambah umurnya, seiring aku bertambah besar hingga mencapai umur 25 tahun dan berhenti di sana. Jadi, beginilah aku. Tetap muda, tapi yatim piatu.

Well, tapi aku tidak kesepian. Aku punya teman-teman elf yang tentu saja seperti manusia normal dan tidak pendek, juga aku sering berpergian ke dunia manusia untuk sekedar bersenang-senang. Sudah aku bilang kan kalau aku suka ke pub?

Santa is Falling in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang