34 // Magic

2.9K 233 0
                                    

Nick POV

Gila gila gilaaaa... semua ini benar-benar gila! Kali ini aku benar-benar keterlaluan! Keterlaluan karena ini salahku! Aku adalah Santa, dan seharusnya seperti yang aku bilang. Masalah pribadi dan pekerjaan harus dibedakan. Tapi apa yang terjadi?!

Aku benar-benar kacau dan kali ini aku sama sekali tidak punya harapan apapun!

HOPELESS!

Saat aku kembali ke rumah portal, aku hanya bisa ternganga tidak percaya melihat puing-puing sisa rumah ini. Oh astaga, bom apa yang diminta seorang anak kecil?! Syukur saja karena ada para Elf yang berjaga dan rumah ini berada di tempat yang jauh dari ramai, sehingga tak banyak orang yang datang untuk melihat ataupun menengok ke dalam! Kalau sampai portal diketahui, bisa-bisa aku pun tidak akan hidup lagi!

Itu baru rumah, dan saat aku masuk ke portal, aku merasa akan pingsan seketika! Jembatan benar-benar hancur total dan itu adalah jalan satu-satunya menuju bumi! Jembatan yang terbuat dari besi itu bolong di tengah, dan hanya tersisa sebatang besi yang masih menghubungkan ujung dengan ujungnya! Oh my, aku bahkan tidak tahu bagaimana caranya menyebrang dan menyelesaikan semua ini di kantorku!

Belum lagi bom yang masih ada delapan dan tersebar entah dimana. Apa semua ini bisa lebih buruk???

"Boss. Magic lu ga mungkin cukup! Lu tau sendiri kan, membetulkan jembatan akan menguras banyak sekali apalagi keadaan jembatan yang bener-bener hancur, belum lagi lu harus membetulkan rumah portal. Apalagi kalau lu di bumi, penggunaan magic lu dihitung dua kali lipat! Ga Cuma itu... dan lu tau kan?" kata Edgar yang berdiri tepat di sampingku. Kami berdua hanya bisa menatap nanar ke arah jembatan.

Aku tahu. Aku tahu!

Aku tahu aku benar-benar kehabisan magic. Aku tahu aku menggunakan magic dengan keterlaluan. Aku tahu aku salah! Aku tahu!!! Tapi apa gunanya sekarang aku tahu sedangkan semuanya benar-benar kacau sekarang??? Waktu tiga bulan pun tidak akan membantu kalau aku benar-benar tidak mempunyai magic untuk membereskan semuanya!

Aku Santa dan seharusnya aku tahu aku punya tugas khusus yang tidak boleh terlalaikan!

Oh my. Sekarang aku harus bagaimana?! Aku benar-benar tidak ingin natal tahun ini rusak dan yang ku rasakan hanyalah kesedihan! Cukup sekali saja natal yang membuatku menyesal, tidak boleh ada lagi!

Tapi... aku tahu aku tidak bisa berbuat apa-apa! Aku butuh bantuan! Aku butuh seseorang yang membantuku untuk menyelesaikan semua ini... aku tidak sanggup kalau sendiri! Tapi siapa???

Ichthus

Damn! Kenapa hanya nama itu yang terlintas di kepalaku!!!

Aku menghela nafas panjang.

Bodoh! Memang hanya dia yang bisa membantuku. Ini semua salahku, dan seperti yang dia katakan sebelum aku pergi ke bumi di tahun ini. Aku punya pekerjaan sebagai Santa, dan walau aku sedang mengejar cintaku dan Edgar menggantikan posisiku, seharusnya aku tidak gegabah dan ceroboh. Harusnya aku menggunakan magic secara bijak, dan.... aku harus mempertanggungjawabkan apapun yang terjadi sekarang ini.

"Berapa persen sisa magic yang ku punya Ed?" tanyaku lesu.

"Lima, mungkin?" kata Edgar ragu.

Lima persen. Great! Setidaknya sisa magic yang ku punya lebih banyak daripada harapanku untuk mendapatkan Caroline yang sudah nol persen!

"Gue bakal menghadap tetua. Lu jaga semuanya..." pamitku. Aku bisa melihat kekhawatiran yang benar-benar nyata di wajah Edgar, tapi aku pun hanya bisa membalasnya dengan senyuman getir. Ini cara satu-satunya.

Santa is Falling in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang