Caroline POV
Sekarang aku dan Nick ada di sebuah kafe yang tidak bisa dibilang elit, tapi sangat nyaman dan menyenangkan. Karena sekarang sudah memasuki bulan Desember, dekorasi natal terlihat dimana-mana. Tapi aku merasa kafe ini didekor sampai terasa sekali aura natalnya!
Ada pohon natal di pojok kafe ini yang dihias dengan begitu cantik. Pernak-pernik natal menghiasi jendela dan langit-langit kafe ini. Aku tidak pandai mendeskripsikannya, tapi yang pasti aku menyukai kafe ini. Tidak terlalu berlebihan dalam dekorasinya, tapi suasana yang ditampilkannya terpancar. Pemiliknya benar-benar mengetahui bagaimana indahnya natal.
"Jessicaaaaa!!!" teriak Nick saat kami baru saja duduk di salah satu meja kosong di kafe ini. Tentu saja teriakan Nick mengundang banyak pasang mata menatapnya. Bukannya pandangan kesal karena sudah berteriak, tapi malah pandangan memuja yang didapatkan Nick! Ah, ternyata aku ini seperti duduk bersama selebritis ya.
Tapi tunggu. Siapa itu Jessica?
Seorang wanita yang kira-kira berumur tiga puluh tahunan berjalan ke arah kami. Ups, apa kami akan ditegur? Tapi, melihat penampilannya, wanita ini pasti bukan pelayan. Kemeja merah yang dipadu dengan rok hitam. Rambutnya yang digulung ke atas. Dia terlihat begitu sederhana tapi elegan. Ditambah dengan wajahnya yang begitu... cantik.
"Nick! Oh astagaaa... long time no see! Look, lu ga berubah sedikitpun!!!" kata wanita itu yang langsung memeluk Nick yang sudah berdiri merentangkan tangannya.
Dalam hati, aku membenarkan kata-kata wanita itu. Sudah bertahun-tahun lamanya aku tidak melihat Nick, tapi Nick sedikitpun tidak berubah. Masih sama. Bahkan sama persis! Dia seperti awet muda! Tapi itu bukan masalah yang harus dibahas sekarang. Lama sekali kedua orang itu berbicara berdua, bahkan sampai aku bingung mau terus memandangi mereka atau langsung memesan makanan saja.
Aku jadi merasa jengkel sendiri. Apa Nick lupa ya kalau dia mengajak aku ke sini? Bisa-bisanya dia malah tidak mempedulikanku! Aku pun berdehem cukup keras, mengingatkan Nick kalau aku ada di sana. Untungnya, Nick sadar.
"Oh sorry Caroline. Kenalkan, ini Jessica. Dia sahabatku, teman kerjaku, hampir menyerupai ibuku, dan juga pemilik kafe ini." Kata Nick memperkenalkan wanita itu.
Aku bangkit berdiri dan menyalami wanita itu. "Caroline."
"Wow! Hai Caroline. Akhirnya gue bisa ketemu sama lu juga! Oh astaga, lu cantik banget. Gue kira selera Nick itu nenek-nenek tua bangka! Hahahaha..." kata Jessica sambil melirik Nick. Aku pun hanya bisa tersenyum menanggapinya. Sepertinya Jessica orang yang ramah.
"Heh, Jess! Rese lu. Lu tuh yang bentar lagi jadi nenek-nenek tua bangka!" balas Nick ga terima.
"Ga takut brooo!!" kata Jessica sambil memeletkan lidahnya ke arah Nick. Wah, mereka akrab sekali, seperti sudah berteman lama.
Nick berdecak sebal, tapi Jessica malah tertawa. Aku pun hanya bisa ikut tersenyum, karena aku pun bingung mau menanggapi seperti apa.
"Hahaha... Ya udah, makan gih. Caroline, lu boleh pesen apa aja. Gue yang traktir."
"Tapi-..."
"Gue sahabatnya Nick. Karena lu pacarnya Nick, jadi lu sahabat gue juga. Gue tinggal dulu ya.. byeee!!!" potong Jessica lalu meninggalkan aku dan Nick.
Pacar?
Astaga, Jessica itu orang kedua yang bilang aku itu pacarnya Nick hari ini! Memangnya apa yang bisa membuat orang-orang yakin kalau aku itu pacarnya Nick sih? Aku bahkan baru bertemunya hari ini! Itu pun setelah sekian lama tidak bertemu. Yang benar saja!
"Mm.. jangan dimasukin ke hati kata-kata temen gue yang itu. Dia emang agak-agak. Haha, lu mau makan apa?" tanya Nick yang mengajak aku duduk lagi sambil memanggil pelayan.
![](https://img.wattpad.com/cover/28594508-288-k760320.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Santa is Falling in Love
RomanceChristmas Edition : Dear Santa, Terima kasih karena sudah mengirimkan kado kepadaku setiap tahunnya. They are really amazing! And ... You are amazing too! Tiap malam dalam setahun, aku selalu memikirkan bagaimana rupamu. Well, you must be handsome...