📢 PERINGATAN KAWASAN KONTEN DEWASA ‼️
***
Brak... Brak... Brak...
Suara gebrakan berkali-kali pada pintu sebua apartemen membuat seorang gadis yang asik tertidur pulas langsung saja terlonjak dengan dada yang membucal-mbuncal kaget. Dalam hati sumpah serapah telah ia lontarkan untuk si pembuat onar di pagi buta seperti ini.
Dengan malas setengah terpejam ia turun dari tempat tidurnya. Mencepol asal rambutnya. Dengan hati dongkol ia berjalan keluar dari kamarnya menuju pintu utama. Gebrakan tak sabaran masih saja terus terdengar membuat sakit telinga. Sedikit berlari akhirnya gadis dengan piyama berwarna abu-abu ini bisa menjangkau kenop pintu lalu membuka kuncinya.
Ia memejamkan mata siap menerima amukan dari sosok pembuat onar itu.
"Kemana saja kau! " pekikan kemarahan tak bertenaga itu menyambutnya.
"Maaf Tuan, saya tadi ketiduran. " balas gadis itu tak berani menatap mata elang yang menatapnya tajam.
"BERAPA KALI SAYA BILANG JANGAN TIDUR SEBELUM SAYA PULANG!! " bentakan memekakan telinga yang sukses menyambar sampai hati itu kembali gadis itu dapatkan.
Perilaku seperti ini bukan sekali atau dua kali. Dua tahun bekerja dengan iblis berwujud manusia yang sialnya tampan ia tiada henti mendapatkan perlakuan kasar macam ini. Jika saja dirinya dahulu tak menandatangani kontrak kerja ini. Ia pastikan akan enyah sejak lama. Sayang sekali kecerobohannya malah membuatnya terjerat dalam neraka ini.
"Sudahlah saya lelah berbicara denganmu. " lirih laki-laki yang dipanggil Tuan oleh gadis manis ini.
Gadis itu menatap ngeri Tuannya yang berjalan sempoyongan tak tentu arah. Tak usah bertanya lagi, ia tau laki-laki itu sedang dalam kondisi mabuk. Terbukti dengan bau alkohol yang menguar dari sana.
Ia mendelik begitu mendapati laki-laki itu hampir saja terjungkal karena tersandung kaki meja. Refleknya bekerja cepat menghampiri laki-laki dengan pakaian yang sudah berantakan itu. Tangannya tanpa di minta langsung terjulur menahan tubuh yang hampir saja tersungkur id lantai itu. Namun apa daya tubuhnya yang mungil tak mampu menahan beban tubuh Tuannya yang terbilang cukup berat baginya.
Bruk...
"Arrghhsss.... " gadis itu meringis saat punggungnya tanpa ampun menghantam lantai marmer.
Belum hilang rasa kagetnya akibat punggungnya yang beradu dengan lantai marmer. Ia sudah kembali dibuat lupa bagaimana cara bernafas saat ia mendapati tatapan Tuannya itu yang sedikit "aneh".
"Tuan tolong menyingkir dari tubuh saya." pinta gadis berpiyama abu-abu itu.
Sumpah serapah telah ia siapkan di ujung tenggorokan saat ia merasakan tangan nakal Tuannya itu kurang ajarnya menyentuh wajahnya. Namun lagi-lagi ia kembali kalah akibat kekuatannya yang memang tidak ada apa-apa dibanding laki-laki ini.
"TUAN TOLONG TURUNKAN SAYA!! " teriak gadis itu saat Tuannya itu sekali sentakan memanggulnya bagai karung beras.
Tangan mungilnya tiada henti memukuli punggung laki-laki yang berlapis kemeja itu.
"Pukul saja sepuasmu Melody hahaha.... " tawa laki-laki yang memanggul gadis yang diketahui bernama Melody itu.
Baginya satu pukulan Melody hanya seperti sebua gelitikan untuknya. Tidak berefek apapun kecuali semakin membuat mengeras akibat gesekan tubuh Melody yang bersentuhan dengan tubuhnya.
"TUAN JANGAN TUAN!!! " pekik Melody begitu laki-laki yang memanggulnya itu tiba-tiba membanting dirinya di atas tempat tidurnya.
Air matanya tak bisa ia tahan lagi. Tumpah ruah beramaan dengan raibnya pakaiannya. Dalam hati ia menyumpah serpahi iblis yang kini seenaknya saja menjamah setiap jengkal tubuhnya. Mau berteriak meminta tolong pun percuma. Apartemen dengan desain kedap suara dipastikan tak ada satupun orang di luaran sana yang akan mendengar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Taste
Romance📢 ... PERINGATAN KAWASAN DEWASA❗️ AUTHOR TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAS SEGALA EFEK SAMPING YANG DIDAPAT❗️ BERBIJAKLAH DALAM MEMBACA❗️ *** "Aahhhh.... Tuan tolong hentikaaannn! " Jeritan seorang maid menggema di dalam sebua kamar. "Tidak akan sayan...