Jangan lupa vote dan komen
Karena semua itu gratis!
Selamat membaca!
--------
Kring....kring....kring
Alarm berbunyi menunjukan pukul 6 pagi.
Sean terbangun dan langsung mematikan alarm itu.
"Sean udah bangun nak?" Ucap bu Rina dari luar kamarnya Sean.
"Sean udah bangun bun." Ucap Sean sambil bangun dari tempat tidurnya.
"Sebentar lagi kamu siap siap ya, mau sekolah." Ucap bu Rina.
"Iya bun." Ucap Sean.
Sean langsung merapikan tempat tidurnya, dan memulai ritual mandinya. Sean termasuk cowok yang rapi dalam hal mengatur barang, tapi kata rapi itu hilang dalam hal berpakaian.
Setelah selesai melakukan kegiatan di kamarnya, ia langsung turun untuk sarapan. Dan setelah menghabiskan sarapan, ia langsung pergi ke sekolahnya.
●●●
Ting. Suara notifikasi dari Hp IPhone hitam Sean. Suatu pesan dari grup. Ia mengambil Hpnya dari dalam saku celanananya.
Para konco gila🌀
Andi
An, lo udah di sekolah yah?Koko
2Bima
Tiga.Anda
Iya.Andi
Oh, gpp cmn nanya doang.
Skrg lo dmna?Anda
Parkiran.Bima
Kita ketemuan di tempat
parkir yah. Chiko jan
lupa sarapan.Koko
Pggil gw Koko.Andi
Sip.Anda
Gue tggu.Koko, Bima, dan Andi pun sampai di parkiran. Mereka menghampiri Sean yang tengah duduk di atas motornya sambil mendengarkan lagu lewat earphonenya.
Mereka diam dan sibuk dengan handphone mereka masing masing kurang lebih 15 menit.
Akhirnya Bima angkat suara.
"Eh, kita ke kantin yuk. Laper nih." Ucap Bima.
"Ni anak pikirnya makan mulu." Ucap Andi
"Kalo gamau ikut gak papa, gue aja sendiri." Ucap Bima sambil berjalan pergi ke kantin.
Akhirnya, Sean, Andi, dan Koko pun langsung mengikuti si Bima.
●●●
Sepanjang hari sekolah, mereka berempat ini selalu dapat menarik perhatian siapapun jika lewat di bagian sekolah manapun. Entah itu cowok, ataupun cewek.
Mereka memang ganteng, ganteng namun ditakuti seluruh murid di SMA Nusa. Yah, walaupun mereka bukan kelas XII, tapi kelas XI, tetap saja tak ada yang mau berurusan dengan mereka. Karena sesuai dengan rumor yang beredar, katanya mereka selalu menang di setiap war. Kelihatannya sih hanya mereka berempat anggota yang suka war, tapi kalau kalian berpikir seperti itu, kalian salah. Mereka berempat adalah pengurus inti dari perkumpulan mereka, dan kalian tau, anggota mereka ada berapa? Hem, 50 aja cukup. Jadi, jangan main-main dengan mereka ini, karena sama saja cari mati.
●●●
Dalam perjalanan ke kantin mereka berempat masih saja asik dengan handphone mereka masing masing.
Sampai sampai seseorang menabrak Sean.
Bugh!
Mereka berempat berhenti. Hp Sean terjatuh di lantai.
Orang yang menabrak Sean itu terjatuh. Buku buku yang dibawanya juga langsung jatuh berhamburan di lantai.
"Eh, maaf gak sengaja." Kata si cewek yang menabrak Sean sambil merapikan buku buku yang dibawanya, dan mengambil hp Sean yang terjatuh.
Dia Nela.
Omaigat! ganteng banget deh! batin Nela, "oh iya nama aku Nela," ucap si cewek itu tanpa rasa malu sambil melambaikan tangan dan memberikan hp Sean.
Mentari? Batin Sean menatap Nela dengan penasaran, namun beberapa detik kemudian ia langsung menepis pikirannya itu.
Sean yang tak kunjung mengambilnya, membuat Andi yang melihat itu langsung mengulurkan tangan untuk mengambil hp Sean di tangan Nela.
Sedangkan Koko yang melihat masih ada buku yang berhamburan, berbisik kepada Sean, "tolongin."
Sean tidak membalas sepatah kata pun. Dan langsung melanjutkan perjalanannya bersama teman temannya.
Dasar batu. Kata Nela dalam hati sambil merapikan bukunya, berdiri, lalu pergi dari situ.
5 menit perjalanan akhirnya mereka sampai di kantin.
"Kita duduk disini aja, tunggu gue mau pesan." Ucap Koko
Sambil menunggu Koko memesan makanan, mereka mulai membicarakan si cewek yang menabrak Sean tadi.
"Eh ngomong ngomong, cewek tadi itu cantik. Imut pula." Ucap Bima
"Menurut gue juga iya sih. Yang gue tau dia itu murid baru di sini, kemarin hari pertama dia sekolah disini, hari ini hari kedua, sama kayak kita pula kelas sebelas, anak kelas sebelah. Sean, lo gak tertarik buat dapetin tu cewe? Kan lo juga belum pernah ngerasain yang namanya jatuh cinta? Kerjaan lo kan tawuran mulu," ucap Andi yang mendapat tatapan maut dari Sean.
Sean hanya diam, sambil memakaikan headset di telinganya, dan mendengar lagu yang bisa membuatnya tenang dari 1 pertanyaan yang mengganggu dirinya. Apa benar, dia mentariku dulu?
TBC
JADI INI CERITA PERTAMA AKU
JANGAN LUPA BUAT VOTE DAN KOMENFollow akun Author:*
Maaf kalo banyak typo:'
LOVE Y'ALL🧡
KAMU SEDANG MEMBACA
SEANNELA
Fiksi Remaja𝗗𝗼𝗻'𝘁 𝗝𝘂𝗱𝗴𝗲 𝗔 𝗦𝘁𝗼𝗿𝘆 𝗕𝘆 𝗜𝘁'𝘀 𝗖𝗼𝘃𝗲𝗿 𝗣𝗟𝗔𝗚𝗜𝗔𝗧 𝗝𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗞𝗘𝗠𝗔𝗥𝗜 [BACA DULU 10 PART BIAR GREGET] [MAAF BILA BANYAK KEKURANGAN] [AKAN DIREVISI SETELAH TAMAT] [FOLLOW AKUN AUTHOR] Sean. Preman SMA Nusa, sekaligus ket...