6. GURU KILLER

167 19 13
                                    

Jangan lupa vote dan komen
Karena semua itu gratis!

Selamat membaca!

--------

"Lo diam." Ucap Sean.

Sumpah demi apa gue dirangkul sama Sean?!

Seseorang cubit pipi aku!! Batin Nela kegirangan.

"Auh!"

"Lo minta dicubit kan?" Kata Sean sambil mencubit pipi Nela.

"Eh, k-kok Sean bisa tau?!. Sean peramal yah?"
Batin Nela, kaget tidak percaya dengan apa yang dilakukan Sean.

Aduh, gue gak bisa napas. Terlalu banyak cinta! Kata Nela dalam hati

Sean hanya tersenyum kecil.

Ya Tuhan, aku makin cinta sama Sean. Mudah mudahan dia sikapnya gini terus sama aku.

Mereka pun berjalan menuju ke kelas Nela, sambil dilihat oleh semua murid SMA Nusa.

●🔥●

"Guys, kalian liat kan tu murid baru?"

"Iya, bisa bisanya dia gitu ke cowo kamu."

"Dasar kecentilan!"

"Pokoknya gue harus kasih pelajaran sama dia!"

●🔥●

Kringgggg!

Bel masuk pun berbunyi.

Pengumuman.
Seluruh siswa SMA Nusa diharapkan untuk segera turun ke lapangan karena kita akan segera melaksanakan upacara bendera.

"Ayo baris." Kata Nia

Nela, Mita, dan Seyla pun mengikuti Nia ke lapangan untuk upacara.

"Lo udah sarapan?" Tanya Nia

"Hem, gak." Jawab Nela

"Lo kan suka banget lemes pas lagi upacara, kalo lo kenapa napa gimana, kalo pingsan?" Kata Nia cemas

"Udah, gue mampu kok." Ujar Nela menenangkan Nia

"Hem."

Upacara pun sudah berjalan kurang lebih 15 menit.

Pembacaan teks pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Aduh gue kenapa nih?

Kok goyang goyang gini sih, aduh gak kuat gue. Batin Nela.

"E-e-eh!"

"Nela!" Teriak Nia sambil menutup mata.

Eh, kok gak bunyi benturan ato apalah? Batin Nia.

Ternyata Sean telah menyadari bahwa Nela akan segera jatuh karena lemas, dan ia langsung berlari untuk menangkap Nela.

"Lo gak papa?" Tanya Sean dengan wajah agak cemas tapi tetap stay cool.

"Eh ternyata Sean tolongin Nela yah, Nela nggak nyangka." Jawab Nela sambil tersenyum kecil.

"Udah gue bawa lo ke UKS." Kata Sean sambil membawa Nela ala bridal style.

Sesampainya mereka di UKS.

"Sean, baris sana."

"Gue mau jagain lo disini."

"Tapi...."

"Gue gak nerima penolakan."

Nela pun hanya pasrah, dan mendengarkan perkataan Sean.

SEANNELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang