Jangan lupa vomentnya ya gaes
Selamat membaca!
--------
Sekarang Sean, Koko, dan Andi berada di ruang kepala sekolah. Disana sudah ada pak kepsek yang bernama Ferry, dan pak Tomo yang menunggu mereka.
"Duduk," ujar pak Tomo.
Mereka pun duduk.
Mereka sudah feeling pasti mereka akan dimarahi karena kejadian kemarin.
Hp pak kepsek berbunyi, ada pesan yang masuk. "Pak Tomo, urus mereka ini, saya ada urusan," ucap pak kepsek setelah membaca pesan yang masuk tadi.
"Apa benar kalian kelahi sama anak-anak sebelah?" Tanya pak Tomo menatap mereka bertiga bergantian.
"Iya," jawab mereka bertiga bersamaan.
"Kenapa? Apa sebabnya?" Tanya pak Tomo, lagi.
"Gapapa, gabut aja," jawab mereka bertiga bersamaan, lagi.
"Hadehhh, pusing ya ada anak murid kek kalian. Kalian tau? Karena kalian, segala macam lomba yang sekolah kita mo ikut gak jadi! Trus bapak dengar banyak yang luka-luka, lebam sana-sini, bahkan ada yang hampir mati kata orang-orang yang liat kalian!" Ceramah pak Bima.
"Trus, Bima? Di rumah sakit kan dia?" Tanya pak Tomo.
Mereka hanya mengangguk.
"Trus ortunya tau?" Tanya pak Tomo menunggu jawaban mereka.
Anggukan lagi dari mereka bertiga.
"Apa kata orangtuanya?" Tanya pak Tomo.
"Ortunya gak peduli pak." Andi angkat suara.
"Ortunya sibuk kerja terus, dianya terlupakan," tambah Koko.
"Haduh, pusing bapak! Pusing urus kalian!" Pak Tomo memijat pelipisnya.
Sebagai informasi pak Tomo merupakan guru BK di SMA Nusa. Jadi, seluruh siswa SMA Nusa yang berbuat nakal, akan berurusan dengan pak Tomo.
"Bapak tau darimana semua ini?" Tanya Sean.
"Dari siswa sekolah ini lah," jawab pak Tomo.
"Siapa?" Tanya Sean lagi.
"Gak penting jadi gak usah tau." Jawab pak Tomo, membuat Sean tak mau bertanya lebih jauh.
"Jadi sekarang, bapak minta, panggil semua anggota geng kalian! 5 menit dari sekarang mereka semua harus ada, dan udah baris di lapangan! Hukuman kalian, berdiri di lapangan sampai jam pulang sekolah tiba!" Tegas pak Tomo.
"Ayo lari, cari mereka semua!" Ucap Andi baru beberapa langkah ingin keluar, namun sudah ditahan oleh Koko, "guna apa pengeras suara sekolah?"
"Pak pinjam ya," ucap Sean yang dibalas anggukan disertai mimik wajah yang masam oleh pak Tomo.
Mereka sangat bersyukur mempunyai guru yang baik hati seperti pak Tomo. Sangat-sangat bersyukur karena pak Tomo hanya memberikan hukuman berdiri di lapangan sampai jam pulang sekolah tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEANNELA
Teen Fiction𝗗𝗼𝗻'𝘁 𝗝𝘂𝗱𝗴𝗲 𝗔 𝗦𝘁𝗼𝗿𝘆 𝗕𝘆 𝗜𝘁'𝘀 𝗖𝗼𝘃𝗲𝗿 𝗣𝗟𝗔𝗚𝗜𝗔𝗧 𝗝𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗞𝗘𝗠𝗔𝗥𝗜 [BACA DULU 10 PART BIAR GREGET] [MAAF BILA BANYAK KEKURANGAN] [AKAN DIREVISI SETELAH TAMAT] [FOLLOW AKUN AUTHOR] Sean. Preman SMA Nusa, sekaligus ket...