SEANNELA

27. SELEKSI

Selamat membeca!

--------

Matahari pun memancarkan sinarnya.

Jam menunjukkan pukul 06.00 pagi.

Mereka semua terbangun, dan ingin kembali kerumah mereka masing masing.

"Dah bebeb emes!" Ucap Nela.

"Dah kokolatos!" Ucap Nia.

"Dah Andi cayang!" Ucap Seyla.

Dan para wanita langsung pulang untuk bersiap kesekolah.

"Duh makin frustasi aku, gak ada yang sayang!" Ucap Bima.

"Ada." Ujar Koko.

"Siapa?" Tanya Bima.

"Kita semua." Jawab Andi.

"Iya gue tau. Tapi kan gue maunya ada cewek yang sayang sama aku juga!" Ujar Bima.

"Dah lah, lu jelek." Ucap Sean terang terangan.

"Becanda apa nggak lo Sean? Kalo iya gak papa, kalo nggak becanda iya gue tau muka gue itu dibawah standar lo semua." Ujar Bima agak nge-gas.

"Baperan lo!" Ujar Andi memukul belakang Bima.

"Terserah gue." Balas Bima.

"Gue laporin kalian ke kepsek udah gak mau sekolah." Ucap Koko sambil menyalakan motornya.

"Tungguin!" Ucap Bima.

Mereka pun pulang kerumah mereka masing masing.

●🔥●

"Mah Nela pergi sekolah dulu." Ucap Nela.

"Iya hati hati." Balas ibunya.

Nela keluar dari rumahnya sambil memainkan hpnya. Karena masih jam 06.30 pagi, Nela bersantai sedikit menikmati segarnya udara pagi.

Tingtong. 1 pesan masuk.

Bebeb emes😍
10 mnt lagi gw keluar.

Iya iya.

"Hm mudah-mudahan aja seleksi basket sampe besok, supaya Sean masih bisa latihan." Ucapnya.

Baru 6 menit Nela menunggu, ternyata Sean datang lebih cepat.

"Naik."

"Tumben gercep, takut Nela dijemput sama Dio kan?" Ujar Nela menyengir lebar.

"Gue tinggal nih." Ucap Sean sambil menjalankan motornya.

"Ih iya iya!"

Mereka berdua pun pergi kesekolah.

Ternyata ada seseorang yang memantau mereka berdua dari balik pohon besar ujung jalan.

"Gue akan balas perbuatan kalian."

10 menit perjalanan, akhirnya mereka berdua sampai dan berjalan menuju ke kelas Nela.

Dalam perjalanan mereka bertemu dengan Dio.

Nela sudah tidak marah kepada Dio karena ia ingat janji Dio kepadanya untuk tak mengganggunya lagi.

"Hai." Ucap Dio.

"Hai." Nela membalas.

"Kemana?" Tanya Dio.