11. BFF

128 13 1
                                    

Jangan lupa buat vote dan komen
Karena semua itu gratis!

Selamat membaca!

--------

Apa yang gue lakuin ini bener yah?

Apa gue beneran ada rasa yah sama dia?

Ah bodo! Batin Sean.

Sean pun tertidur sejenak.

Sekitar 25 menit Sean tidur sejenak, dan terbangun karena getaran hpnya.

Drt drt drt.

"Siapa sih yang nelpon?" Kata Sean tidak melihat nama penelepon.

"Sean!"

Sean menjauhkan hpnya dari telinganya, dan tau siapa si penelepon itu.

"Jan teriak boleh?"

"Hehe, iya."

"...."

"Jemput Nela sekarang!"

Sean melihat jam masih jam setengah 6.

"Blum jam 6."

"Ya gak papa, intinya Nela udah siap dan Nela sukanya dijemput SEKARANG!"

Sean menjauhkan hpnya dari telinganya lagi, dan langsung mematikan telepon dari Nela.

●🔥●

"Loh kok dimatiin sih?!"

"Ih kesal deh sama Sean!"

Nela pun mondar mandir keliling rumahnya menunggu apakah Sean akan datang.

"Loh Nela, kenapa nak?" Tanya pak Romi ayahnya Nela.

"Eh papa, ini lagi tunggu temen mo jalan."

"Kemana?"

"Bikin tugas kali pa."

"Trus kamu gak siapin buku buat dibawa?"

"Ehe, iya pa. Nela ambil buku dulu yah." Kata Nela sambil berjalan kekamarnya untuk ambil buku, dan menunggu kedatangan Sean.

"Ih 15 menit lagi jam 6. Sean mana sih?" Kata Nela sebal.

Tit tit. Bunyi klakson motor dari depan rumahnya Nela.

"Itu pasti Sean, akhirnya datang juga." Kata Nela sambil berlari keluar rumah.

Ternyata diluar bukan cuma Sean saja tapi ada 3 orang teman Sean juga.

"Hai bebeb emes."

"Naik."

"Iya."

"Pegangan."

"Sean jangan modus!"

"Yaudah, gak tanggung jawab kalo lo sampe terbang."

Mereka berempat pun langsung melajukan motornya ke tempat yang akan mereka tuju.

5 menit kemudian.

Astaga gue mau terbang!

Aduh gue bisa kebawa sama kuatnya angin!
Batin Nela.

"Yakin gak mau pegangan?"

"IYA DEH!" Teriak Nela dan langsung memeluk Sean.

15 menit perjalanan akhirnya mereka sampai ditempat tujuan mereka.

SEANNELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang